04

988 240 6
                                    

Pikiran Junkyu melayang kemana-mana, tak fokus pada apa yang guru jelaskan didepan, untungnya cowok itu duduk di bagian belakang yang membuat dia sedikit terhalang oleh temannya yang duduk didepan mejanya. Intinya Junkyu lagi merasa tersaingi.

Pagi tadi yang seharusnya membuat cowok koala itu semangat malah terpatahkan oleh Lee Haechan --teman sekelas Jihoon-- yang berucap, 'Jeno anak IPS, temen gue. Kayanya demen Lia, soalnya kemarin pas nongki minta cari tau akun Instagram nya.'

Gimana ga merasa tersaingi kalo saingannya aja Jeno, yang dipuja sana-sini. Definisi hampir sempurna melekat pada diri seorang Lee Jeno.

Walaupun gue termasuk cowok ganteng di sekolah ini, populer tapi tetep aja kalah jauh sama si Jeno. Batin Junkyu.

Sampai akhirnya pergantian guru, cowok koala itu masih melamun dengan sesekali mengetukkan jarinya ke meja dengan pelan. Yoshi yang disamping nya sudah wanti-wanti agar memperhatikan pak wonwoo supaya tak kena omel.

"Kim Junkyu."

Panggilan itu membuyarkan lamunan Junkyu, dengan secara spontan cowok itu berdiri. "Saya pak."

"Mana catatan nama untuk lomba agustusan nanti." Pinta pak wonwoo dengan nada datar.

Yoshi dan Junkyu secara bersamaan menghela nafasnya lega, ternyata memanggil cuma minta catatan nama untuk agustusan nanti. Lia sendiri yang duduk dua bangku dari samping kanan Junkyu melirik cowok itu sesekali.

Setelah memberikan selembar kertas yang berisikan nama-nama, pak wonwoo keluar kelas yang artinya waktu istirahat anak kelas IPA 4 dimulai. Sudah ada Nakyung yang langsung mempoles gincu pada bibir kecilnya, ada seungeun si ketua kelas yang sudah sibuk mengerjakan tugas padahal deadline masih jauh, pokoknya semuanya langsung sibuk dimasing-masing aktivitas.

Junkyu sendiri langsung keluar kelas dengan cowok keturunan Jepang itu, sesekali melempar gombalan pada anak kelas lain yang tak sengaja melewati nya.

"Liat itu Rin, genit banget kan." Kata Lia yang jalan ga jauh dari kedua cowok itu.

Karina yang disamping langsung menoleh, menatap Lia mengejek. "Ya emang kenapa? repot amat, bukan siapa-siapa juga."

Lia langsung melipat bibirnya rapat, bener juga yang di bilang Karina, mengapa dia repot-repot mengomentari apa yang Junkyu lakukan.

Kedua cewek yang sama populernya dikalangan murid lelaki itu langsung mengambil duduk yang lumayan pojok, setelah memesan makanan masing-masing.

"Boleh kah kedua pangeran ini duduk disini."

Sebelum Lia menjawab, Karina lebih dulu menyela. "Boleh aja, duduk duduk."

Air muka Lia langsung berubah masam, dia tahu kenapa Karina memperbolehkan. Karena ada Yoshi si gebetan Karina sejak seminggu lalu. Untuk kali ini Lia mengalah demi Karina yang ingin mendekatkan diri kepada Yoshi.

 Finally; Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang