05

968 238 5
                                    

Akhirnya hari yang Junkyu tunggu juga tiba, cowok koala itu benar-benar berniat akan melepas penat nya hari ini di acara tujuh belasan disekolah, dan besoknya dia ada lomba panjat pinang yang diadain di kampung sebelah.

Dengan duduk santai sembari menaikan satu kakinya ke bangku disebelah Jihoon yang sedang bertugas menjadi MC, sesekali bibirnya mencibir Jihoon yang malah julidin temennya yang lagi lomba.

"HAECHAN BURU DONG, CUMA MASUKIN PAKU KE BOTOL AJA LAMA, KALAH NANTI KELAS KITA GA DAPET BINGKISAN." Teriak Jihoon menggunakan mic sebagai alat bantunya.

Walaupun begitu, guru-guru ga masalah sama kebisingan Jihoon, anggap aja lagi nyemangatin temen. Sedangkan Giselle cuma bisa senyum malu kalo ada temen-temennya yang natap dia, seakan bilang 'pacar lo anjir malu-maluin.'

Dan ternyata malah anak kelas Junkyu yang menang, cowok panda itu malah misuh sendiri, tenggorokannya sampe sakit, hasil sorakan buat Haechan sia-sia.

"Seenggaknya di round pertama kelas gue menang." Kata Jihoon sambil membaca lomba apa selanjutnya.

"Kerupuk?" Tebak Junkyu.

Jihoon menoleh kearah Junkyu lalu mengangguk, lantas dia jalan ke pinggir lapangan dimana lomba kerupuk ada, disana udah terpampang jelas Lia dengan baju olahraganya sedang mengukur tinggi kerupuk yang digantung pakai tali plastik.

Kaki panjang Junkyu berdiri tak jauh dari Lia sambil menyemangati cewek itu, yang malah bikin fokus Lia hilang. Di kelas 10 pun Lia kalo ada lomba agustusan pasti menang, semuanya diikutin, tapi buat sekarang dia cuma ikut satu lomba.

"Ayo Lia sayang, buat kelas bangga dengan prestasi menang makan kerupuk." Kata Junkyu yang bikin Dosie ga jauh dari dia langsung menendang bokong Junkyu.

"Alay banget."

"Bilang aja sirik kan lo, waktu lomba ga ada yang nyemangatin."

Cewek rambut seleher itu menatap Junkyu dengan sinis. "Setidaknya gue tetep menang."

"DAN YA LIA DARI SEBELAS IPA 4 MENANG."

Junkyu langsung berlari dan menggendong Lia. "Si sayang menang."

"Turunin kampret turunin." Kata Lia berusaha turun dari gendongan, untungnya badan Lia ringan dan ga bikin Junkyu oleng.

Cengiran terbit di wajah Junkyu sembari menurunkan tubuh ringan Lia, "language nya, mau gue cium?"

"Apaan si. Udah sana, nama lo di panggil juga."

Junkyu melambaikan tangannya kearah Lia dengan senyuman, yang bikin adik kelasnya memekik gemas. "AYANG LIA, SEMANGATIN AA DARI SANA."

Teriakan Junkyu ngebuat siapapun langsung menoleh kearah Lia yang sudah lebih dulu menutup wajahnya malu sembari menarik tangan Dosie, Junkyu itu emang tak tahu malu.

 Finally; Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang