Dagu Lia yang selalu terangkat kini dia turunkan, cewek itu berjalan dengan dahi yang terus berkerut. Lia berpikir apa ada yang salah dengan penampilannya, atau jangan-jangan lipstik nya terlalu mencolok?. Kenapa siswa yang sedang berada didepan kelasnya selalu menatap Lia dengan pandangan tak suka.
Tubuh Lia tertarik kedepan ketika tangannya ditarik paksa dan berhenti diatas rooftop, tempat yang menjadi saksi bisu dimana Lia meminta Junkyu untuk membantu dirinya menyukai cowok itu. Kening Lia dikerutkan, cewek dengan wajah dingin itu kebingungan mengapa dia dibawa kesana.
"Lo tau kenapa gue bawa lo?" Tanya orang dihadapan Lia sembari melipat tangannya didepan dada.
Lia memutar bola matanya malas, orang itu pasti tahu bahwasannya Lia pasti akan menjawab 'engga'.
Tak kunjung mendengar jawaban Lia, orang itu maju selangkah dan mendorong pundak Lia menggunakan telunjuknya. "Gausah deketin Junkyu, jangan kegatelan sama pacar orang."
Alis tebal Lia semakin mengerut kala orang tersebut menyebut Junkyu sebagai 'pacar'.
"Kakak ga usah kepedean, Junkyu itu suka nya sama gue dan ga usah ngaku-ngaku sebagai pacar Junkyu." Delik Lia.
Objek yang di panggil kakak itu berdecih. "Emangnya lo siapa Junkyu ha?" Tanyanya dengan nada sarkas.
"Pacarnya."
Tangan kakak kelas itu menarik rambut panjang Lia dengan keras, membuat cewek itu menggigit bibirnya menahan sakit. Dia memang sengaja tak membalas, karena Lia tahu di sana ada cctv.
"Di sini ada cctv, perbuatan lo mulai ngedorong bahu gue sampai jambak rambut gue terekam. Dan lo sama sekali ga akan bisa hapus rekaman itu kak."
Bisikan menusuk terdengar dirungu kakak kelasnya itu, membuat tangannya melepas tarikan di rambut Lia. Lalu wajah cewek dihadapan Lia itu menatap sekeliling dan benar adanya bahwa ada satu cctv yang terpasang.
Setelah itu kaki panjang sang kakak kelas langsung keluar sembari menabrak bahu Lia, sedangkan Lia hanya memasang wajah senangnya yang langsung hilang ketika mengingat sesuatu.
"Berarti dimana gue sama Junkyu saling senderan ke rekam di cctv."
(≧(エ)≦ )
"KYUUUUU." Cicit Lia ketika menghampiri Junkyu yang terduduk sambil menyemili kacang di taman sekolah.
Sedangkan yang diteriaki namanya tersedak satu butir kacang sampai terbatuk. "Apasi Lia, gue jadi keselek ni kacang."
"Gawat, gawat, gawat." Kata Lia sembari memasang wajah panik dengan tangan yang sudah mengguncang lengan kekar Junkyu.
Junkyu memasang wajah kebingungan walau tangannya tetap menyomoti kacang yang sudah sempat ia kupas tadi. "Gawat napa si neng?"
Bibir bawa Lia di gigit, bingung antara ingin bilang atau engga. "Eum, gue baru inget kalo di rooftop itu ada cctv yang mana kejadian gue tiduran di pundak lo itu terekam disana. Kalo guru BK tau dan manggil gue sama lo, gimana?"
Bahu Junkyu terangkat lalu turun. "Ya biarin amat si, pasti paham kalo murid nya lagi kasmaran."
Lia melepaskan pegangan pada lengan Junkyu dengan kasar lalu melipat tangannya di depan dada, dia hanya tak habis pikir mengapa Junkyu bisa-bisanya masih santai.
"Pokonya kalo kita di omelin, salah lo."
Junkyu mengangguk. "Iya salah gue, cowok emang takdirnya selalu salah." Kata Junkyu sambil menepuk-nepuk kepala Lia pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally; Kim Junkyu
Fanfiction[SELESAI] Kalo ternyata deketin dengan cara kaya gini bikin Lia suka sama Junkyu, udah dari dulu di lakuin. highest rank : #1 in choijisu #2 in lia #9 in 00line #9 in itzy #14 in junkyu