Part 13

342 12 0
                                    

Matahari menyinari keduanya dan membuat salah satu dari mereka terbangun.

"Eughhh cepet banget paginya,". Abel menoleh ke kiri terdapat Arsen tertidur.

'Kasian pasti gegara gue yang nyusahin kemarin'. Batin Abel.

"Kata siapa kamu nyusahin sayang". Ujar Arsen langsung duduk dan memeluk Abel.

"Ha kmu bi-".

"Aku cenayang jadi kmu bilang apa aja aku bakal tau".

"Ok ok".

"Yaudah sekarang kamu mandi terus ke bawah makan". Ujar Abel dan Arsen mengangguk.

"Kiss dulu". Abel mencium pipi Arsen.

"Daaa".

"Apaan orang dirumah pake daaa gajelas Arsen".

"Hahahaha".

Arsen pun berjalan ke arah kamar mandi dan melaksanakan ritual mandi bersama bebek yang di bathtup emang kerjaan Acen.

"Is Acen kenapa kamu ganti kamar mandi papa jadi banyak bebek gini". Ujar Arsen kepada Acen yang didalam.

"Maaf pa Acen kan Macih ecil adi papa hayus nyalah". (Maaf pa Acen kan Masih Kecil jadi papa harus ngalah).

"Hm". Dehem Arsen.

"Papa mayah".

"Ga".

"Yaudah ni Acen mau celual ya". (Yaudah ini Acen mau keluar ya).

"Ha ga gaboleh orang papa mau makan sama mamamu ko kamu ganggu". Peringat Arsen.

"Ga pocoknya Acen mau celual". (Ga pokoknya Acen mau keluar).

Acen pun keluar dan sekarang dia sedang mandi bersama bebeknya dan didalam hatinya disana ada Arsen yang dari tadi mengumpati.

Acen sudah selesai mandi dan turun kebawah untuk makan bersama maminya.

"MAMIIII!!!". Teriak Arsen.

"Eh Acen mami pikir papa tadi yaudah sini makan dulu duduk yang rapi ya". Ujar Abel dan diangguki oleh Acen.

"Ini mami mau berangkat sekolah dulu nanti kamu kerja yang bener ya".

'Ha keljaa, Acen gabisa kelja tapi kalo macalah belantacin Acen bisa'. (Ha kerja, Acen gabisa kerja tapi kalo masalah berantakin Acen bisa).

"Yaudah nanci mami cekoyah yang benel ya jangan males".

"Iya sayang daaa". Abel mengecup pipi tirus Acen.

Sekarang Acen makan dengan mulut yang banyak buburnya.

"Astagfirllah aden ko bisa berantakn begini". Ujar bibi Minah.

"Acen halus ke kantol Bi". Ujar Acen.

"Apa aden ke kantor emang bisa".

"Kalo masalah kantol Acen bisa tapi kalau masalah belantakin kantol Arsen paling jago Bi".

"Astagfirllah aden nanti papa mu marah kalau kmu berantakin kantornya".

"Bomat sekarang Acen mau ke kantol".

"Astagfirllah".

Acen sudah memakai kemeja kantor milik papanya dan sekarang saatnya Acen berangkat.

"Ayo pak".

"Iya tuan". Dipikir ssekarang Arsen bukan ini Acen yaampun.

"Lama banget Pak".

MY PSHYCOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang