VOTECOMMENT
FOLLOW
Selamat membaca ^^
★★★
Kutemukan kembali tawa yang sempat luntur sebab diriku.
~Andres William★★★
Semenjak pertemuan Rein dan Panji kala itu, mereka menjadi semakin dekat. Panji yang selalu ada untuk Rein, hingga antar jemput Rein. Sementara Yasa, Dandi, Gavan, dan Andres sudah panas ditempat.
Sejak itu pula, Rein kembali ceria. Tak ayal itu membuat Andres dan Luna senang. Luna yang mendukung kedekatan Rein dengan Panji, karena bisa membuat Rein tersenyum. Kayak dilegenda hahahaha.
Andres senang, namun juga sedih. Dia senang Rein sudah bisa bahagia kembali, sedih karena bukan dia penyebabnya.
(Pembaca bingung kah sama Andres? Nanti dijelasin di akhir cerita, eh bukan akhir deh, ah pokoknya ada deh xixixixi).Tetapi, Dandi, Yasa, dan Gavan tak ada nyerahnya buat ngedeketin Rein. Rein sih biasa aja, malah semua diladenin, bukan ngasih harapan palsu loh ya. Tapi Rein memang friendly dengan semua orang. Sebenarnya Rein tak pernah menyerah memperjuangkan Andres, namun dia sedang istirahat saja sejenak.
Ya, itu kata Rein. Memang Rein ini keras kepala."Rein udah makan?" tanya Panji yang sekarang sedang mengantar Rein ke sekolah. Rein pernah bertanya kenapa Panji tidak sekolah? Panji hanya menjawab. "Bosen Rein sekolah mulu"
(Btw namanya nggak typo ya;v dia namanya emng Panji, tapi Rein juga nggak ngelindur kok, Banji juga bener)."Udah kok, tadi Rein makan di rumah." Semenjak mereka dekat, mereka mengganti panggilan mereka menjadi aku–kamu. Kalo kata Rein sih "Biar dikira pacaran" Ada-ada aja Rein ini. Saat ditanya Panji kenapa malah jawaban Rein "Bikin Kak Andres cemburu."
Sampai di sekolah Rein menjadi pusat perhatian. Sudah biasa menurut Rein. Sebelum masuk Panji menyempatkan mengacak rambut Rein lembut dan berkata.
"Belajar yang bener, jangan ngejar-ngejar Andres mulu. Nanti kamu jadi bego." Rein hanya terkekeh dan segera masuk sekolah menuju kelas.
★★★
"Sialan!"
"Habisi dia!"
"Tenang bos, kami sudah menyelidiki dia. Ini datanya." Bodyguard itu menyerahkan kertas yang di atas nya terdapat data lengkap Panji.
"Kangker otak?" seringainya nampak mengerikan.
"Dia divonis hidupnya tidak lama bos, jadi kita tidak perlu mengotori tangan kita untuk menghabisi dia." terang Bodyguard.
"Emm tapi nampaknya kita akan sedikit bermain, agar dia gak ada buat Rein." ucap orang itu.
"Biar kami yang urus bos. Besok hari minggu dan saya pastikan bos akan jalan dengan Rein besok."
"Gue tunggu." Orang itu bergegas menuju belakang sekolah dan masuk lewat sanah.
★★★
KAMU SEDANG MEMBACA
Need's More Time (ON GOING)
Teen FictionSebelum baca budayakan follow authornya terlebih dahulu. Rein adalah gadis berusia 16 tahun yang memiliki sifat angkuh. Dia hanya akan bertahan demi orang yang dia sayangi. Rein yang selalu mencoba mengerti tentang Andres, tapi Andres sebaliknya. An...