8-cemburu?(2)

4 1 0
                                    

"Cinta itu seperti hujan, datang tiba-tiba dan turunnya tak memberi jeda. Namun perginya membawa lega."
~Andres William

ANDRES POV

"Apa gue minta maaf aja ya ke Rein besok? Ah bingung ah... lagian kayaknya Rein udah deket banget sama Yasa," ucapku sendirian di kamar.

Aku tidak bisa tidur karena memikirkan kedekatan antara Rein dan Yasa. Sampai jam penunjukkan pukul 02.00 aku baru tertidur. Hingga suara adzan subuh dari HP ku memenuhi kamar tidurku. Aku bangun dengan malas, menuju kamar mandi.

Pukul 06.45 aku sudah siap di meja makan bersama adikku dan mbok Sumbi. Ya, aku memang menyuruh mbok Sumbi agar makan bersama dimeja makan, karena mama dan papaku tak pernah pulang. Pulang hanya 1 tahun 2 kali, saat libur musim panas dan hari raya idul fitri.

Selesai makan aku mengajak adikku Mika untuk segera berangkat sekolah. Ya aku memilih agar Mika disekolahkan ditempat yang dekat dekat dengan sekolahku. Agar aku bisa mengantar jemputnya saat sekolah.

Jam menunjukkan pukul 07.05 kini aku sudah berada dikelas bersama teman-teman ku, tak terkecuali Yasa. Sebenarnya aku malas melihat wajahnya tapi mau bagaimana lagi... dia tetap sahabatku, bahkan dari aku kecil.

REIN POV

Rein dan Luna bangun kesiangan karena semalaman mereka curhat dan dilanjut menonton drakor.

Ngga lupa kan... Luna nginep dirumah Rein

Dengan gerakan serba cepat tepat pukul 07.15 mereka sampai disekolah, artinya 5 menit lagi gerbang ditutup. Dan anehnya lagi, mereka malah menertawakan kecerobohan mereka.

YASA POV

"Oi geng, gue mau ke kantin dulu beli minum, buat persiapan pelajaran nanti," bilang ku pada teman-temanku.

"Yaudah lo sono, 5 menit lagi dah bel," Cerocos Gama.

Aku segera keluar kelas untuk menuju kantin, dan kebetulan sekali aku menemukan Rein dan Luna yang sedang menuju kelasnya.

Kantin berada di lantai 1 sementara kelas 11 ada dilantai 2 dan kelas 12 ada dilantai 3 artinya Yasa akan bertemu Rein di tangga nanti.

"Pagi Rein." ucapku pada Rein yang saat ini sedang berada di tangga bersama Luna.

"Eh kak Yasa, pagi ...," sahut Luna cepat. Aku melirik pada Luna seolah-olah mengatakan kalau aku tidak terima.

"Eh halo kak Yasa." ucap Rein lalu dia menoleh ke arah Luna.

"Gue duluan deh." ucap Rein.
Lah aku kesini karena Rein, terus Rein duluan, terus aku sama – Luna – lebih baik aku juga segera ke kantin.

"Oi kak mau kemana?!" tanya Luna saat aku beranjak pergi setelah kepergian Rein.

"Ke kantin ... napa? Ikut?" ajakku pada Luna.

"Enggak deh, yaudah kak lo sono." Luna pun berlalu pergi.

"Lah dia yang nyuruh gue pergi, dia juga yang duluan, terus cepet banget berubah sifatnya, lahh." Gumamku dengan terheran-heran.

Aku pun melanjutkan niatku untuk menuju kantin.

Rein pov

Sulit sekali menebak pikiran kak Andres, selalu saja dia berubah-ubah watak. Tapi susah sekali menghilangkan pikiran dari dia.

"Kenapa sih Rein, ngelamun mulu. Lo tuh ya, udah kayak orang yang lagi galau tau gak ...," cerocos Luna yang tiba-tiba sudah berada di samping ku.

Need's More Time (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang