2-BUNGA

49 16 2
                                    

maap typo
Masih sibuk baru update.
Jan lupa follow, vote, and comment karya2 ku,,biar tambah semangat😋😋

★★★

Kuharap kau tau bagaimana rasanya sakit hati.
-Rein Jennymin















Rein

Seperti pagi pagi sebelumnya aku dianter sama pak Jajang. Saat aku masuk kelas, dilaciku ada bunga 'kok bisa?? siapa yang ngasih...?' batinku. Tiba-tiba Luna masuk kelas.

"Pagi Rein o'on" sapa nya seraya berjalan kearahku.

"Lo tau nggak ini dari siapa?" langsung saja tanyaku.

"Yah nggak tau ... gue aja baru dateng," "eh mungkin dari Yoyon," sambungnya. Aku pun menoleh kearah Yoyon.

"Yon ini punya lo??" tanyaku dengan polosnya. Kelas yang tadinya ramai langsung sunyi karena pertanyaanku barusan.

Seketika semua teman temanku menertawaiku. Pasalnya Yoyon adalah cowok kutu buku yang mungkin nggak tau makanan apa itu cinta.

Si Yoyon hanya menggeleng. Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Tiba-tiba bu Caca pun masuk.

"Eh ada apa ini anak-anak ... ayo kembali duduk!" pilahnya, semua orang kembali ketempat dusuk masing-masing.

"Lo sih ... untung urat malu gue udah gue potong, jadi gue nggak punya malu," tudingku pada Luna. Tapi memang Luna, entah itu ada guru, aku marah pun masih saja tertawa, tak tau keadaan, bahkan tempat, kalau menurutnya lucu ya lucu.

★★★

4 jam pelajaran bu Caca, akhirnya bel juga. Bu Caca adalah guru bahasa indonesia yang super super killer. Tapi anehnya, bu Caca selalu baik kalo sama kelasku. Lainnya nggak (awok). Mungkin karena kelasku comel-comel yah.

(auto ngakak:p).

Setelah bunyi bel, aku dan Luna segera kekantin. 'Gue masih bingung soal bunya tadi'. Saat melewati lapangam basket tiba-tiba saja bahuku terkena bola.

Aku terkesiap, 'eh' aku mengambil bolanya dengan niat, saat aku kasih bakal aku marahin orang yang udah nyakitin bahu mulus gue
(kayak mulus sendiri aja:v).
Baru saja aku mendongak kak Andres sudah berdiri dihadapanku.

"Siniin bolanya," ucapnya 'gagal deh mau marah-marah, kan jadinya gue meleleh'

"Woiii ...! siniin bolanya," ucapnya sekali lagi. Kemudian Luna memegang bahuku.

"Rein kasih." ucap Luna dan barulah aku sadar dari lamunanku. Seperti biasa, selalu ada saja adu argumen antara aku dan kak Andres.

Entah aku bicara sendiri, dia membentakku, ataupun cuma menatapku datar. Dan setelah itu kak Andres pun pergi. Aku senang masih bisa bertemu dengannya walaupun dicuekin atau dibentak.

Karena aku keras kepala makanya aku nggak pernah nyerah buat deketin bahkan gangguin kak Andres. Karna aku 'SUKA'.

★★★

Sorry yh guys baru update,,,,
Kalo nggak repot qw bakal sering2 update kk...
Jangan lupa yah
Follow,voment
Biar qw semangat ngetiknya,,,,

Need's More Time (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang