PECAH

303 48 25
                                    

Silahkan voment, sekian terima gaji.
.
.
.

Di suatu hari yang damai di Kongres.

.
.
.
.

Rumah lagi dalam keadaan sepi, karena emang beberapa hari ini penghuninya pada ngungsi ke rumah masing-masing atas perintah bang Juna.

Bang Juna, si Kembar, sama bang Dio harus di rumahkan sementara karena positif terinfeksi virus flu.
Lagi musim sih, bahkan rumah sebelah, rumahnya bang Umin sama bang Baek  juga kena semua.
Makanya bang Juna sama yang terinfeksi lainnya, mutusin buat pulang dulu ke rumah orang tuanya.
Tujuannya biar Sehun gak ketularan.
Kai gak dipikirin??
Enggak, soalnya bibit flunya dari si MaliKai.

Jadi pas si Item sakit kemaren, Sehun sama orang tuanya lagi jenguk Kris di Batam, jadi aman kan.
Tapi... Pas dia balik dan Kai udah sembuh total, gantian anak-anak lainnya pada ketularan semua.
Jadilah sekarang Sehun sama Kai doang yang ada di rumah.
Sebelumnya bang Juna udah mastiin rumah buat di semprot desinfektan sih. pas mereka udah pada cabut, sebelum Sehun dateng.
Perhatian banget emang bang Juna.

.
.

Sekarang tampak dua orang berbeda warna kulit lagi berdiri berhadap-hadapan, nyadar ke pintu kamar Kai yang posisinya lagi ketutup.
Ada palu ditangan mereka.
Mata saling tatap tajam, ditambah seringai mencurigakan menghiasi muka.

"Wait Tem... You sure about this??"

Sehun nanya rada berbisik.
Dia nanya lagi buat yang ke lima kalinya.

"Sekali lagi lo nanya lo bakal dapet piring cantik.
Let's do this man!"

Kai ngebales dengan suara kecil juga.
Dia ngangguk mantab buat ngeyakinin Sehun.

Sehun ngehela napas pasrah sebelum akhirnya ngangguk juga.

'Krieeet..'

Kai ngebuka pintu kamar dia sama bang Dio.

'Tap.'

'Tap.'

'Tap.'

Mereka berdua masuk perlahan, Kai di depan dan Sehun ngikut di belakang.
Mereka jalan rada berjinjit buat meminimalisir suara langkah mereka di lantai.

Setelah jalan beberapa meter, mereka sampai di pojok ruangan.
Sudut rada gelap yang cuma dapat sedikit cahaya matahari dari jendela.
Mata mereka terkunci pada sebuah objek lucu yang lagi berdiri di situ.

"Hun, fokus!"

Kai ngeliatin Sehun yang sekarang keliatan rada ragu lagi.

Sehun nepuk pipinya sendiri rada kenceng.
Biar dia gak teralihkan lagi.
Karena selucu dan segemoy apapun dia, pada akhirnya dia emang harus di korbankan.
Kai yang melihara, jadi Kai berhak buat mengakhiri makhluk ini.

"On three.
One...
Two...
Three..
Now!!!"

Kai mulai ngayunin palu yang dia pegang di tangan kanan ke arah objek tujuan.

'Bug.'

'Bug.'

Dengan penuh tenaga dia pukulin itu palu ke kepala objek.
Pas banget kena bagian mulut.
Wajah senyum ngegemesin yang tadi ada sekarang rusak parah, nyaris hancur.

"Hun lo pukul perutnya ya tolong."

Kai bertitah sambil terus mukul-mukulin kepala objek, dan Sehun ngangguk nurut.

KONGRES [ Kontrakan Gesrek ] EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang