KAI SEHUN

172 34 4
                                    

.
.
.
.

Sabtu siang yang cerah di Kongres.

.
.
.
.
.

Hari ini kontrakan dalam keadaan tenang, sunyi, dan hening.
Soalnya penghuninya pada gak di rumah.
Bukan, mereka bukan lagi liburan di luar ataupun makan siang di tempat gak masuk akal.
Buktinya masih ada duo papan catur yang lagi nongkrong di meja makan.

Jadi sebagian besar dari mereka tuh lagi pada di kampus, lagi ada perayaan ulang tahun kampus.
Nyisain dua bocil kematian yang gak diajak.

"Tem, kampus yuk.
Gue pengen liat anak-anak perform."

Sehun narik-narik lengan kaosnya MaliKai yang lagi gigit ayam goreng.

Kainya cuma geleng-geleng.
Selain gak mau, dia juga lagi gak bisa jawab soalnya mulut masih penuh.

"Ayolah Tem... Plis.. Plis.. Plis.."

Gak putus asa meskipun dari pagi di tolak si Item, Sehun ngeluarin puppy eyes terbaiknya.
Dicombine sama bibir nyebik rada cemberut yang dia pelajari dari Wu Xie kemaren.

'Pluk.'

Paha ayamnya MaliKai tetiba jatuh.

'Ohok..'

Abis itu dia keselek daging ayam yang lagi dia telen.

'Ya Allah si Bontot kiwoyo banget, jadi pengen gue kepret.'

Kai ngebatin dalem hati.

Buru-buru aja Sehun ngegeser gelas air dia yang masih penuh, soalnya punya Kai udah kosong.

'Glek.'

'Glek.'

'Glek.'

Itu gelas tandas dalam tiga tegukan besar.

"Hun, siapa yang ngajarin lu jurus muka kek gitu?
Bilang ke gue sekarang!"

Kai ngusap mulutnya, abis itu ambil napas dalem-dalem sebelum mulai nanya ke Sehun.

'Tenang Kai, mental lo udah terlatih buat bilang 'no' sama Sehun.'

Separuh dari pertanyaan itu buat ngalihin perhatiannya Sehun, setengahnya lagi dia beneran kepo Sehun diajarin siapa bisa kek gitu.

Sejujurnya Kai rada envy, kenapa sekarang semuanya makin susah bilang enggak ke Sehun.
Termasuk dia sendiri juga, jadi ini perlu ditelusuri lebih dalam lagi.

"Temen gue pas di China.
Dia gak ngajarin sih, gue ikutan aja gitu.
Cuz everyone like just give in every time he put that face on.
And it really works bro, lo harus coba juga.
Hahaha.."

Sehun ketawa setan.

Kai kicep, jadi sekarang Sehun udah sadar bahwa kekuatan utama dia adalah wajah imut gemesin yang gak bisa banget ditolak itu.
Bencana gak sih ini??

"Okay... Tapi bukannya lo bilang temen baru lo itu arkeolog or something??"

Kai inget-inget lagi beberapa minggu lalu, adek bontot mereka semangat banget nyeritain petualangannya pas lagi liburan di China.
Jadi Sehun sama temen barunya yang katanya seorang 'adventurer' itu berpetualang menjelajah ruang bawah tanah rumah kakeknya si temennya Sehun ini.

Dan ternyata yang mereka temuin bukan sekedar ruang bawah tanah yang salah satu ruangan besarnya penuh sama benda-benda antik berharga, tapi juga sebuah jalur yang ngebawa mereka ke sebuah tempat rahasia yang cuma bisa diakses oleh pewaris keluarga, gitu lah kira-kira garis besarnya.

Nah yang jadi pertanyaannya MaliKai, seorang adventurer bukannya biasanya tinggi gedhe super macho, tanpa hint cute sedikitpun ya??
Lah ini??
Masa bisa ngajarin Sehun jurus kiwoyo berdamage super kek gini.

KONGRES [ Kontrakan Gesrek ] EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang