SAUDI VLOGS 2

126 30 23
                                    

.
.

Tap the 🌟, Thank you.
.
.
.
.

Previously on Kongres.

.
.
.
.
.

"Okay."

Sehun nyahutin males, padahal dah siap merem tapi kudu bangun lagi buat minum obat.
Untungnya dia taruh backpack di atas bantal, jadi gak perlu nyari.
Tapi pindah posisi dari rebahan ke duduk juga rasanya gak nyaman banget buat Sehun.
Semuanya kayak muter gitu, pusing, dan berkunang-kunang, padahal tenda mereka remang-remang.
Kalo dia berdiri kayaknya bakal pingsan sih ini.
Sehun buru-buru mejamin mata, ngatur napas sampe dizzy spell from hell ini berkurang, baru tuh dia ngambil pouch obat sama air mineral dari dalem tas.

'Kuat.. Kuat.. Gue kuat, gue gak akan tumbang.'

Sehun ngeyakin dirinya sendiri.
Okay all done, waktunya molor.
Tidurlah Sehun, berdoa dalam hati supaya besok badannya udah enakan.

.
.
.
.
.
.

Paginya.

...
...

"Morning... It's 4.45, we just woke up.."

Bang Chandra nyapa kameranya, sambil merem melek ngumpulin nyawa.

"Chand... Ayo.."

Kedengeran Khalid manggil dari luar tenda yang kebuka separuh.
Wih bisa ngomong 'ayo' gitu si Khalid.

"Kita mau sholat subuh subuh dulu guys."

Bang Chandra nutup kameranya, abis itu buru-buru keluar buat jamaah solat subuh sama temen-temennya.

Kelar sholat subuh mereka gabung sama bapak-bapak Bedoiun lagi.
Mereka duduk melingkar di luar tenda buat ngopi bareng.
Sehun dibikinin milk tea, susunya pake susu unta.
Mereka minum kopi sambil makan kurma, sambil ngobrol.

Kamera udah on, Hasan sama Saif siap dibelakang kamera.
Anak-anak, termasuk Khalid, Saif, sama Hasan, juga nyimak cerita mereka.
Jadi para bapak-bapak bedouin ini ngebagi sedikit kisah hidup mereka.

Jadi pak Abdullah sama pak Ibrahim tuh sepupu.
Mereka pensiun dari pekerjaannya sebagai engineers, di salah satu perusahaan pengeboran minyak tujuh tahun lalu, buat mengikuti jejak kakek sama ayah-ayah mereka yang juga seorang bedouin.

Pak Jalal dulunya manager bank, pak Ali dulunya psikolog.
Dan pak Ahmad yang merupakan anggota termuda mereka masih umur 40 tahunan, sebelum mutusin ikutan ngegembala unta adalah seorang petinggi di salah satu perusahaan export import punya keluarga dia.

"Your background of jobs was amazing, so what makes you guys choose this path of live, become a bedouin.
I mean to give up the comfy and easy life to live in the middle of desert, which I know is hard, isn't it?"

Bang Chandra nanya, udah kayak mbak Najwa Shihab aja gayaknya.

Khalid nerjemahin buat bapak-bapaknya.
Habis itu pak Ahmad ngejawab, dan Khalid nerjemahin lagi.

"Hidup sebagai bedouin merupakan tradisi yang ingin terus kami jaga.
Tapi diluar hal itu, kami menemukan kedamain hidup di sini.
Ditengah gurun yang sangat panas, dan jauh dari fasilitas publik.
Kami merasa lebih tenang dan lebih dekat dengan Tuhan.

Sebelumnya aku menjalani hidup yang bisa dibilang sempurna.
Keadaan finansial keluarga kami tergolong superior.
Aku memiliki pekerjaan yang bagus, rumah besar, istri yang cantik, anak-anak yang baik.
Tapi hari-hari kujalani dengan monoton dan hatiku terasa kosong.
Lalu aku memutuskan untuk kemari.
Dan disinilah aku menemukan kedamain.
Di tengah gurun yang luas dan gersang ini aku belajar tentang menjadi kuat dengan bertahan hidup di tempat ekstrem, dan tentang kesederhanaan.
Percayalah kemewahan tidak menjamin ketentraman batin."

KONGRES [ Kontrakan Gesrek ] EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang