THE WIJAYA 2

138 38 20
                                    

.
.
.

...Tap the 🌟 ...
.
.
.
.
.
.

Previously on Kongres.

.
.
.
.
.

"Dan putranya adalah...?"

Begitu pula dengan Sehun yang udah paham ke arah mana pembicaraan mereka akan berlanjut.

"Wu Jing Quo, seorang pangeran yang keberadaannya tak pernah diketahui oleh sejarah.
Yang kelak akan bernama Saskara Direndra Wijaya.
Keturunan pertama sekaligus pendiri keluarga Wijaya."

.
.
.
.

"Woah... Jadi keluarga Wijaya itu keturunan raja gitu??"

Sehun nanyanya rada sarkas, soalnya masih rada gak percaya.

"Iya emang gitu."

Kakek Fan nanggepinnya santuy aja.
Kayaknya dia udah biasa banget gak diseriusin.

"Lanjut kuy.."

'Klik.'

Kakek Fan narik tangan Sehun, terus ngejentikin jarinya dan seketika mereka udah pindah lokasi.

"Astaga kek, kode-kode dulu napa kalo mau pindah."

Sehun ngedumel gak demen.
Gimana enggak, ngajakin pindah gak ada announcement.
Modal ngejentik tangan doang, abis itu dah gak tau pindah kemana.

Sebenernya bukan masalah pindah atau kodenya, tapi masalahnya dia jadi pusing banget sekarang.

"Hehehe maaf... Kamu gak papa Hun??"

Kakek Fan neliti muka Sehun yang jadi pucat.
Sehun cuma ngegeleng pelan.
Dia buru-buru merem, berusaha ngeredam sensasi dunia lagi muter yang dia rasain sekarang.

"Sini duduk dulu."

Kakek Fan yang ngeliat Sehun rada sempoyongan, langsung nuntun Sehun buat duduk di kursi yang kebetulan ada di ruangan itu.
Ruangan sederhana berkurang lima kali lima meter dengan tata letak dan dekorasi berdasarkan Fengsui.
Sehun langsung nundukin kepala dalem-dalem begitu duduk.
Buat ngurangin sensasi mual yang juga dia rasain sekarang.

"Pusing??"

Kakek Fan berinisiatif mijit pelan pelipis Sehun.
Si Bontot cuma ngangguk kecil.
Akhirnya mereka bertahan dalam posisi itu sampe lima menit kemudian, karena Sehun udah ngerasa enakan.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sehun's POV

.
.
.
.
.
.
.

Sekarang kita lagi ada di kamar bayi Wu Ai ni.
Nama bayinya siapa ya tadi kata Kakek Fan, Wu Jin...
Wu Jin siapa itu lah, later known as Saskara Direndra Wijaya.
Lumayan keren.
Meskipun terkesan old school, but it sounds awesome.

Kata eyang, keluarga Wijaya secara turun temurun selalu ngasih putra putrinya nama dengan sentuhan bahasa Sansekerta.
Atau kalo gak nama tokoh besar kerajaan ataupun pewayangan.

Kayak eyang gue yang punya nama Airlangga, yang katanya adalah raja kerajaan Kahuripan.
Kalo ayah rada beda soalnya nana yang kasih nama depan.
Arikan itu kependekan dari Arykanda. Nama sebuah kota Lycia kuno, kota bekas keuskupan gitu dulunya.
Nana kan agamanya Katholic, makanya dia kasih nama itu buat nama depan ayah.
Lengkapnya Arykanda Sri Samara Wijaya.
Sri Samarawijaya itu anaknya raja Airlangga betewe.
Jadi pas gitu kan.

KONGRES [ Kontrakan Gesrek ] EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang