00

1.3K 86 1
                                    

Semoga pada suka ya >.<
Takut aja gw kalo kalian pada ga suka :)
Maaf kalo banyak typo...
Vote sama komen juseyo ><

🌸🌸

Seorang pemuda berwajah cantik sedang terduduk di bangku taman. Saat itu cuaca sedang mendung langit pun sudah berkabut berwarna abu abu, tapi ia menghiraukannya.

Keadaannya sekarang sedang kacau, pikirannya kacau karena memikirkan permintaan sang ayah dan bundanya.

Ia ingin menangis saja rasanya. Sudah hampir 2 jam lelaki itu terduduk di bangku taman tersebut. Melamun, itu yang ia lakukan saat ini.

Flashback

Seorang anak lelaki berjalan memasuki rumah megah itu, ia melihat ayah dan bundanya duduk di ruang tamu.

'tumben banget ayah sama bunda pulang awal' pikirnya

Ya ayah dan bundanya itu gila kerja, setiap hari mereka pulang malam. Hampir mendekati jam 1 atau 2 dini hari mereka akan berada di rumah.

Remaja itu tidak peduli, ia memilih untuk melangkahkan kaki nya naik ke lantai dua. Menuju kamarnya.

Namun baru 5 hampir 6 anak tangga ia pijak, tiba tiba suara pria paruh baya ayahnya memanggil nya dan memerintahkan dirinya untuk duduk di ruang tamu.

"Sunghoon" panggil tuan Park. Ya remaja yang tadi itu bernama Park Sunghoon atau bisa dipanggil Sunghoon.

Sunghoon awalnya acuh dengan panggilan itu. Namun ayahnya kembali bersuara dengan menyebut nama lengkapnya.

"Park Sunghoon" ulangnya sekali lagi.

Sunghoon sudah tidak bisa menghindar lagi. Karena jika sang ayah sudah memanggil namanya dengan lengkap, maka ada sesuatu yang penting ingin ia bicarakan dengan anaknya itu.

Sunghoon dengan malas melangkahkan kakinya mendekati kedua orang tuanya dan mendudukkan dirinya di sofa sebrang menghadap ayahnya.

"ada apa" tanyanya cuek bahkan bisa dibilang terkesan dingin dan tidak peduli.

"ayah ingin membicarakan sesuatu dengan dirimu" Sunghoon diam, ia memasang baik baik telinganya untuk mendengarkan perkataan sang ayah.

"Ayah akan menjodohkan kamu dengan anak teman ayah" ucap sang ayah seketika membuat badan Sunghoon membeku.

Bundanya yang dari tadi hanya diam sekarang memperlihatkan raut wajah khawatir.

Walaupun mereka gila kerja, tetapi urusan anak tetap diutamakan. Mereka memantau Sunghoon dari jauh.

Bahkan mereka tau bahwa sekarang sang anak memiliki seorang pacar. Bahkan ayah dan bunda nya sudah mengetahui semua identitas tentang pacarnya tersebut. Tentu saja tanpa sepengetahuan Sunghoon.

Hening...

"Sunghoon" lirih sang bunda dan berhasil menyadarkan Sunghoon dari lamunannya.

"apa ayah bilang barusan... Ayah ingin menjodohkan ku dengan anak dari teman ayah...? " tanya sunghoon dengan nada dingin dan mata yang terlihat sedang tersalut emosi.

"iya, ayah ingin kamu menerima perjodohan ini, dan ayah melakukan ini demi kebaikan dan masa depan mu"

"bunda tau ini berat buat kamu terima Sunghoon, tapi bunda mohon tolong terima perjodohan ini Sunghoon" timpal sang ibunda yang sedari tadi diam.

"bunda tau kan kalo Sunghoon ga suka sama kaya gini" sunghoon terdiam sejenak dan melanjutkan perkataannya.

"sunghoon udah punya pacar bun yah, dan sunghoon ga akan pernah bahkan ga akan sudi nerima perjodohan konyol yang ayah sama bunda buat" sunghoon kembali berucap dengan emosi yang ia tahan.

Sang ayah sudah terlalut dengan emosi nya dan menatap marah pada sang anak.

"SUNGHOON, AYAH DAN BUNDA MELAKUKAN INI ITU UNTUK KEBAIKAN DIRI MU. DAN DENGAN LANCANGNYA KAMU MENOLAK PERJODOHAN INI DENGAN KALIMAT YANG BAHKAN AYAH DAN BUNDA TIDAK PERNAH AJARKAN KE PADA DIRIMU...!!!" bentak sang ayah

"HARUSNYA INI SALAH AYAH DAN BUNDA, AYAH DENGAN LANCANGNYA MENJODOHKAN SUNGHOON DENGAN ANAK TEMAN AYAH TANPA MENDISKUSIKAN MASALAH INI DENGAN SUNGHOON!!!" sunghoon dengan berani membalas pekataan sang ayah dengan membentak yang bahkan sunghoon tidak pernah melakukan seumur hidupnya.

PLAK...

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi sebelah kiri sunghoon. Ayah, bahkan selama sunghoon hidup, ayahnya itu tidak pernah main tangan kepadanya.

Jangankan menampar, dulu saja sunghoon tidak pernah mendapat cubitan dari kedua orang tuanya.

Tapi sekarang, ia bahkan mendapat sebuah tamparan dari tangan sang ayah,

"ayah...!!!" teriak bunda dan langsung menghampiri anak nya tersebut.

"S-sunghoon, kamu ga papa kan..." ucap bunda dengan nada bergetar menahan untuk tidak menangis. Tapi sia sia ia menahan air mata itu.

Beberapa detik juga air mata sang bunda tumpah. "m-maafin ayah ya sayang, hiks" bunda menyentuh pipi sunghoon yang di tampar oleh ayahnya.

Saat ini pikiran sunghoon kosong, ia kecewa dengan kedua orang tuanya, dengan cepat ia menepis tangan sang bunda dan pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobilnya.

"SUNGHOON...!!!" Bahkan ia menghiraukan teriakan ayahnya dan dengan cepat tancap gas pergi dari kediamannya.

Dan berhentilah sunghoon di sebuah taman, dan ia mendudukkan dirinya di taman sepi tersebut.

Flasback off


Tidak ada siapapun di taman itu kecuali dirinya, langit mendung yang sekarang menemani dirinya.

Seakan mengerti bahwa sunghoon ingin menangis, dan tepat saat air mata sunghoon terjatuh hujan yang cukup deras mengguyur tubuhnya.

Menyembunyikan air matanya dan meredakan suara isakkan tangisnya,

Sunghoon bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Menerima perjodohan tersebut atau memilih tetap bertahan pada kekasihnya...

Tbc...

Hai gays semoga aja kalian suka sama book gw yang ini.
Maaf kalo bahasanya masih berantakan hehe

Jangan lupa vote sama komen juga ya
Follow juga akun wp gw hehehe

Ok semoga kalian menikmati bacaan ini

Typo bertebaran

Babay

Say You Love Me || JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang