02

595 64 3
                                    


Hai selamat datang
Jangan lupa vote & komen juseyo >.<
Semoga suka...

💞💞💞

Pagi hari Sunghoon pulang diantar oleh Jake. Ah, ia sebenarnya malas untuk pulang ke rumah, apa lagi akan bertemu dengan kedua orang tuanya.

"cha...sekarang hoonie masuk, abis itu mandi ganti baju, sarapan dan habis sarapan istirahat ya sayang, mata kamu bengkak tu dari kemarin nangis terus" Jake mengusap pipi Sunghoon dengan lembut.

"kak..." cicit nya, jujur dadanya sesak saat ini, hah Sunghoon saja tidak bisa di tinggal oleh Jake, bahkan hanya beberapa jam tanpa kabar ia tidak bisa, bagaimana jika nanti ia diperintahkan ayahnya untuk meninggalkan kekasihnya ini?

Apa kah ia akan sanggup?, apa kah Sunghoon akan bahagia?, apakah Sunghoon mampu memendam rasa rindu kepada kekasihnya ini?

Tak terasa air matanya kembali terjatuh membasahi pipi putih nya.

Jake tidak tega melihat Sunghoon menangis. Ia juga bingung harus melakukan apa. Jake mendekap tubuh Sunghoon, memberinya kehangatan dan tak lupa juga kata kata yang bisa membuat Sunghoon sedikit tenang.

Setelah Sunghoon sedikit tenang, Jake melepas dekapannya dan menatap Sunghoon dalam.

"Hei, uljima... Kakak bakal berusaha sayang, kakak janji kakak akan selalu di sisi Hoonie. Kalaupun orang tua kamu ga setuju kita bersama...hah~ kamu mau kan berjuang bareng kakak...? "

Sunghoon menganggukkan kepalanya, ia menatap mata sang kekasih. Apakah ia bisa percaya dengan kekasihnya ini. Entah kenapa didalam lubuk hati dirinya ia sedikit ragu dengan ucapan Jake.

"sstt udah ya jangan nangis... Kasian mata kamu babe, nanti sakit matanya ya" Jake menghapus air mata Sunghoon.

Jake mencium kening Sunghoon, Sunghoon memejamkan matanya sesekali setetes air mata terjatuh. Ia berusaha menahan isakkannya.

Jake menjauhkan wajahnya dan tersenyum lembut kepada Sunghoon.

"istirahat ya sayang, jangan sampe kamu sakit, aku pulang dulu ya" Tangan Jake terangkat untuk mengusap surai coklat Sunghoon.

Sunghoon keluar dari mobil Jake, menunggu sang kekasih pergi dari kompleks rumahnya. Setelah mobil itu menjauh, ia membuka gerbang dan masuk ke dalam rumahnya.

Ah ternya orang tuanya tidak pergi kekantor. Hah ia sungguh lelah saat ini. Sunghoon berjalan menuju kamarnya.

"Sunghoon..." ucap lirih sang bunda. Sunghoon hanya bisa menatap bunda dengan sendu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung berjalan ke arah kamarnya.

Bunda yang milihat sang anak hanya bisa menatap sedih, ia juga tidak bisa membantah perkataan sang suami.

Disisi lain

Di sebuah rumah besar bak istana. Seorang remaja sedang merenungkan sesuatu. Ah ia sangat senang, ia akan segera melihat teman masa kecilanya, ah ralat cinta pertamanya.

Bagaimana penampilannya sekarang, pasti bertambah manis dan cantik. Senyum lebar terukir di bibir pemuda tersebut.

"Jay..." sang mama memanggil nama anaknya. Ya dia adalah Jay Park. Anak dari pengusaha tersukses di seluruh Seoul.

"mama... Kenapa? " tanyanya

"aigo anak mama sepertinya senang sekali akan menemui cinta pertamanya" nyonya Park terkekeh.

"haha, mamah tau aku sangat merindukan dia, akankah dia menerima perjodohan ini ma, a-aku hanya takut kalau dia menolak" disisi lain ia juga bingung bagaimana cinta pertamanya itu menolak perjodohan ini.

"hah sayang, kalau kamu mencintainya, berjuang lah, mama yakin Jay pasti bisa. Dan berhentilah jika Jay lelah. Jay boleh kok beristirahat sebentar" nyonya Park mengelus kepala sang anak.

Jay tersenyum mendengar perkataan sang mama. Disisi lain ia merasa lega, mama nya selalu ada saat dia sedang kesulitan.

Selama 3 tahun ini ia mancari keberadaan sang cinta pertamanya. Jay pernah hampir saja menyerah dan melupakannya. Ia lelah, rindu selalu saja menghantuinya.

Apakah dia masih mengingat Jay...?

Jika tidak, makan Jay akan berusaha untuk mengingatkannya. Kenangan indah mereka dulu, bermain bersama, penuh dengan cinta dan kasih sayang.










Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12.15 menit, yang berarti akan mendekati waktu makan siang.

"sekarang Jay masuk ya, sudah hampir waktunya makan siang, nanti malam kita akan mengunjungi rumah pasangan mu, berpakaianlah yang tampan dan jangan lupakan senyuman mu yang manis nan tampan itu"

"siap,,, hehe yaudah yuk ma kita masuk" Jay merangkul sang mama untuk masuk ke dalam rumah.

Hatinya sangat senang, ia tidak sabar bertemu dengannya.

'aku berharap kamu masih mengingat ku ice prince , aku mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu' batin Jay di lubuk hati yang paling dalam

Ice prince adalah panggilan kesayangan untuk dia. Memang dia dulu sangat sulit untuk di dekati bahkan untuk berteman dengannya saja sangat sulit.

Dan sampai akhirnya Jay berhasil mencairkan hatinya yang membeku itu.

Saat umur 12 tahun, darisini lah cintanya tumbuh dan menjadi semakin besar. Ia tak berani untuk mengungkapkannya.

Katakan saja bahwa Jay dulu adalah seorang pengecut. Dan ia menyesal, ia tidak menyatakan perasannya.

Dia, dia pergi meninggalkan Jay dengan sejuta penyesalan, entah kemana ia pindah, bahkan Jay tidak diberi tau.

Tahun demi tahun ia lewati dengan rasa rindu yang semakin hari semakin membesar.
Dan akhirnya, ia berhasil menemukan nya, dengan kepribadian yang sama seperti ia jumpai dulu.

Bolehkan Jay egois, ia ingin dia hanya miliknya, menjadi milik dirinya untuk selamanya~ sampai maut memisahkan mereka berdua...






TBC...

GIMANA GIMANA NYAMBUNG GA...?
KALO NYAMBUNG GW TERUSIN
DAN MAAF KALO MASIH BANYAK TYPO SAMA TATA BAHASANYA KURANG RAPI

gw baru belajar
Jangan lupa vote & komen juseyo

Bye bye

Say You Love Me || JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang