Ini cerita part 1 sama 2 pake POV tokoh
Cuma 2 part tenang aja
___________________________
Pov Elbi
"Emaaaak!!" teriakku saat memasuki kelas yang mulai sepi karena sebentar lagi guru Matemematikan, eh, Matematika maksudnya. Guru yang lemah lembut seperti raja Kansa di kartun Krishna.
"Heh! Elbino, lo dari mana aja jam segini baru berangkat sekolah?" tanya gadis manis yang biasa aku panggil Emak.
"Biasa, Mak, tadi malam khatam dua cerita," jawabku dengan santai, lalu duduk di sampingnya.
"Buset, Bi, mata lo nggak keluar dari tempatnya kalo baca mulu?" sela cowok berambut ikal yang duduk di belakangku, namanya Mako, tapi sering aku panggil mangkok. Lagian ada-ada aja Maknya ngasih nama.
"Bi-Bi lo kira gue Babi?" sanggahku sewot.
"Mirip," jawabnya cengengesan.
"Sialan, lo!" balasku mengumpat. Enak saja dia bilang aku yang cantik jelita bagaikan putri raja ini mirip babi, huh. Mohon maaf, diri ini memang overdosis rasa percaya diri.
"Si Eja mana?" tanyaku lagi setelah sadar tidak melihat satu temanku yang lain.
"Izin dia, katanya nemenin Tante Dea," jawab Mako.
"Ooo."
"Pagi semua!" ucap Pak Tomi baru memasuki kelas.
"Pagi juga, Pak Tomang," jawabku paling keras. Sebentar lagi namaku yang cantik ini bakal dipanggil. Mari kita hitung 1-2—
"ELBI FARENZA!" tegas Pak Tomang a.k.a Pak Tomi.
Sudah kubilang, kan?
"Iya, Bapak, yang paling ganteng di rumah Bapak sendiri," jawabku sengaja tersenyum manis.
"Kamu ini, selalu saja bikin saya kesal! Kamu mau saya suruh keluar di pelajaran saya lagi?" omel Pak Tomang.
"Ih, bapak baik banget, deh. Terima kasih, Pak, saya keluar dulu. Assalamualaikum," ucapku, lalu maju dan mengambil tangannya untuk bersalaman. Tanpa menunggu responsnya, seenak jidat aku keluar dari kelas.
Sebentar lagi akan terdengar suara yang sangat merdu dari arah kelas, 1-2-3-4—
"ELBI FARENZAAA!! MAU KE MANA KAMU?" teriak Pak Tomang.
Benar 'kan?
Kabur. Mending aku kabur ke kantin. Tadi pagi tidak sempat untuk sarapan karena kesiangan. Jangan, kan, untuk sarapan. Mandi saja tidak, haha.
"La la la la," senandungku menuju kantin.
"Ini sekolah atau kuburan, sih? Sepi bener."
"Ini jam pelajaran, Elbi bego! Eh, pinteerrr!" ralatku.
"Bu Alexaaa! Nasi goreng paling spesial untuk Elbi yang cantik 2 porsi, ya!" teriakku setelah sampai di kantin, lalu duduk si salah satu kursi jomblo di pojok kantin. Sama kayak orangnya, jomblo.
"Loh, Neng Elbi malah ke kantin? Kebiasaan banget, Neng. Ini beneran 2 porsi? 1 lagi untuk siapa?" tanya Bu Alexa heran.
Keren, kan, namanya? Bu Alexa, sangat aestetok untuk orang berumur kepala empat seperti Bu Alexa.
"Untuk debay di perut Elbi, Bu," jawabku asal.
"Debay apa, Neng?" tanya Bu Alexa sambil membawa pesananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀
RomanceUntuk yang anggap cerita perjodohan itu CRINGE, PASARAN, KLISE DAN SEJENISNYA silahkan menjauh dan jangan pernah baca cerita ini! Jelas kamu nggak akan suka karena cerita ini bukan untuk kamu. ✈︎✈︎ PENULISANNYA MUNGKIN MASIH BERANTAKAN, YANG LEBIH R...