03 || Penghuni Rumah

15K 2.3K 348
                                    

Terlengkap ada di novel atau di e-booknya


.
.
.

"ELBI! HANS! KALIAN KENAPA TERIAK-TERIAK?! TERUS TERIAKNYA NGOMONG GITU! KALIAN MAU BUNDA NGGAK KASIH UANG JAJAN KE KALIAN?! MAU MULUT KALIAN NGGAK BUNDA KASIH MAKAN, HAH?!"

"AMPUN BUNDAHARA!" jawab Elbi dan Hansel bersamaan.

Hansel lantas menatap Elbi dengan kesal. Elbi pun tak kalah kesal menatap kakak ketiganya tersebut. "Lo ngapain tiba-tiba bukain pintu kamar gue? Terus neriakin gue babi segala?! Lo pikir gue babi, hah?" tanya Elbi setelah Bunda Diva tidak berteriak lagi.

"Heh, Bi! Lo juga neriakin gue hantu! lo pikir gue hantu, hah?" sanggah Hansel dan bals berteriak.

"Yaaaa, gue kaget!" Elbi menjawab dengan tidak terima.

"Nah, berarti sama. Gue juga kaget."

"Ckk, buruan lo mau ngapain ke sini?" tanya Elbi dan mulai jenuh berdebat dengan Hansel.

"Disuruh Bunda bantuin masak," jawab Hansel. Lalu berlalu dari depan Elbi begitu saja.

"Hans! Hendong ke bawah dong! Gue mager jalan," pinta Elbi dengan jurus puppy eyes-nya. Elbi yakin Hansel akan menolaknya, tapi Elbi juga sangat yakin bahwa Hansel akan takut dengan ancamannya.

"Punya kaki?"

"Punya."

"Kaki untuk apa?"

"Melihat."

"Ckk, bego! Jalan sendiri," balas Hansel, lalu melanjutkan jalannya. Kakinya baru saja menginjakkan anak tangga pertama. Namun, teriakan Elbi membuatnya buru-buru kembali ke arah gadis itu.

"BANG ALBAR! HANS-PPNGAFFT-" Hansel segera membungkam mulut Elbi dengan tangannya. Adiknya satu ini benar-benar ember, pikir Hansel.

"Lo nyebelin banget, sih! Dasar tukang ngadu!" cibir Hansel tidak terima.

"Bodo amat! Buruan madap belakang!" balas Elbi sambil membalikan badan Hansel. Gadis itu segera melompat ke punggung kakaknya. Hansel hanya bisa pasrah. Jika ia menolak, bisa-bisa dinasehatin oleh kedua kakak mereka yaitu Albar dan Rion.

Hansel berharap, Retta besar nanti tidak seperti Elbi sifatnya. Semoga adik bungsunya menjadi anak yang kalem tidak seperti Elbi yang bar-bar mendekati gila bahkan nyebelin tingkat dewa-dewi.

Hansel segera membawa Elbi ke lantai dasar, di mana di ruang keluarga sudah ada Albar, Rion, dan Arian Ayah mereka yang sedang menonton televisi.

Apa kalian tau tayangan apa yang mereka tonton?

Tiga lelaki kesayangan Elbi itu lagi menonton kartun berbentuk square berwarna kuning sedang berbicara dengan kepiting yang bisa ngomong.

"Hei sayang, sini duduk," panggil Ayah Arian setelah melihat putrinya berada di gendongannya Hansel. Elbi tersenyum manis, sedangkan Hansel tersenyum masam.

Elbi akhirnya turun dari gendongan Hansel, lalu duduk diantara Albar dan Rion. Albar yang masih menggunakan jas kerjanya, sedangkan Rion memakai kaos polos berwarna hitam dengan celana santai selutut.

"Abang kapan pulang?" tanya Elbi bersandar di bahu kokoh Albar.

"Abang baru aja--"

Belum selesai Albar menjawab, Elbi lebih dulu memotong ucapannya. "Abang kapan nikah?" tanya Elbi. Dengan tampang tak berdosa gadis bernama Elbi Farenza itu menyengir melihat ke Abangnya yang mendengus.

"Belum ketemu sama jodohnya. Abang masih jomblo, nggak ada yang mau sama Abang. Padahal udah ganteng gini," ujar Albar percaya diri. Namun itu faktanya. Albar itu memang tampan, tegas, berkarisma, ditambah hidupnya sudah mapan. Haduh, suami able banget, tapi tetap saja dia masih jomblo.

𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang