Mengenali Doi di medsos

20 3 1
                                    

"cinta itu turun dari hati, membuka mata untuk melihat sebuah ketulusan"

Mungkin ini kata yang tepat untuk mengawali ceritaku. Aku membuat keputusan yang terlalu sering menyakiti diriku sendiri. Nur Apriyanti, dia adalah wanita yang ku kenal di medsos , yang sempat ku pacari selama kurang lebih 9 bulan lebih. Dan di sinilah cerita ku di mulai.
***

Malam memang menjadi waktu yang paling tidak menyenangkan untuk para pengidap penyakit jomblo, yahh begitulah nasibku saat harus tinggal jauh dari kampung halaman ,terbentang rindu yang mendalam untuk keluarga, tapi apa boleh buat semua untuk mereka semata.
Malam semakin larut , aku masih belum bisa untuk memejamkan mataku di saat sebagian rekan kerjaku telah terlelap tidur. Aku masih sibuk menarik ulur  layar ponselku untuk melihat kabar terbaru di Facebook. Tampak membosankan memang, disaat temanku sibuk dengan ponselnya karena doi ,aku hanya sibuk untuk bermain menu tanpa ada ketikan sayang di dalamnya. Malam semakin dingin , aku mencoba untuk memejamkan mataku, tetapi selalu saja tidak bisa. Yah begitulah jika hidup di perantauan ,apalagi aku baru satu Minggu di sana. Rasanya jenuh , dunia seperti mati ,karena aku belum mengenal sekali rekan kerjaku. Aku kembali membuka ponselku, aku lihat siapa saja yang masih online di Facebook di saat waktu menunjukan pukul 00.25 , yah hampir menuju pagi. Aku melihat suatu nama yang lalu ku lihat profilnya, dan ternyata dia masih online. Dia adalah nur Apriyanti, aku iseng mengirim pesan  malam itu juga.
"P" awal pesanku  padanya
Tidak berselang lama diapun membalas pesanku.
"Iya?" Katanya lewat suatu pesan
"Emm!  kok belum bobo?" Aku mencoba menanyakannya kuntul sekedar berbasa-basi.
"Iya ini belum ngantuk". Jawabnya agak sedikit judes tanpa menanyakannya balik padaku.
"Lah emang ngga kesiangan besok kan kerja?".
"Aku belum kerja" katanya menjelaskan.
"Kamu sih anak mana?".
"Banyumas , kamu sih?".
Betapa bahagianya ketika dia mulai bertanya padaku, karena ku kira dia cewek yang sangat judes.
"Sama, aku juga Banyumas".
"Owh! sama berarti dong". Sambil memberikan emoticon senyum manis. Malam itu menjadi malam yang sangat menyenangkan, karena pertama kali aku berkenalan dengannya lewat chat di Facebook. Perasaan hatiku pun berbunga-bunga ketika aku mulai mengenal cewek lagi dan tidak melulu larut dalam masa lalu yang kelam.
"Udah malem banget nih ,kamu belum ngantuk?. Tanyaku untuk memastikan bahwa dia sudah ingin tidur atau belum.
"Emm lumayan nih, ".
"Ya udah ,ayo tidur besok kesiangan lagi".
"Ya udah ayo"
"Ya udah met malem ya nur, nice dreams".
"Ya mas Rizki net malem juga, nice dreams too". Dia menutup percakapan di chat malam itu pukul 02.15, tidak terasa waktu tidak terasa begitu lama untuk aku dan dia chatingan. Ya aku pun segera untuk bergegas tidur , karena aku belum istirahat sedikitpun , apalagi aku harus masuk sift  pagi besok.
***
Huft!... Memang yang namanya kasmaran sering membuat kita lupa segalanya. Baru saja kenal, dia sudah mengisi di dalam mimpi dan lamunanku. Khayal ku melayang menebus fiktif kehidupanku. Baru kenal aja udah kemana-mana, gimana kalo udah bener-bener Deket. Dasar Rizki, makhluk Tuhan paling bucin di dunia. Padahal kan belum tentu apa yang kita anggap baik belum tentu tulus, dan apalagi cinta itu belum pasti memiliki. Karena sekuat apapun kamu mempertahankan yang pergi akan tetap pergi, dan sekuat apapun kamu menolak ,yang datang akan tetap datang. Itulah filosofi jodoh. Tapi mau gimana lagi aku orangnya selalu yakin dengan pilihanku, walaupun sering menyakitkan di akhir ceritanya. Ahhh!! yang penting yakin, besok aku harus lebih buat nur nyaman .

***
Gubrakkk..!!

"Ehhh ngelamun aja"

Aku terkejut ketika temanku menggebrak meja di sampingku. Menanyakan hal yang sedang ku bayangkan.
"Here biasa lah ". Jawabku sambil tersenyum malu
Hari ini cucian lagi sepi, jadi aku dan teman-temanku cuma duduk-duduk santai sambil menunggu pelanggan. Yah beginilah cari duit di kota. Kalo lagi susah ya susah banget, apalagi musim pandemi covid kaya gini. Sudah pasti tekor. Tapi yang penting dalam prinsip ku, aku sehat dan masih bisa makan. Itung-itung belajar menafkahi calon istri. Heee

***
Tidak bisa ku pungkiri ,aku mulai mengagumi dirinya. Perasaan itu datang seketika , mengejutkan dunia akan cerita cinta yang datang dalam waktu seketika. Aku sangat lemah tentang masalah hati. Bagaimana tidak, hatiku mudah luluh . Ketika mata saja belum pernah saling menatap.
Suatu hari aku meminta nomor whatsappnya lewat pesan di Facebook, dan tidak perlu menunggu waktu lama dia pun memberikannya kepadaku. Sepertinya aku menemukan orang yang tepat, untuk menemaniku saat ini. betapa bahagianya hati ini dengan mudahnya dia memberikan nomer WhatsAppnya. Kan ku tulis kata yang paling indah untuk setiap pesanku untuknya.
"Yess!!". Sambil loncat kegirangan, aku mengekspresikan semua itu. Tanpa waktu lama pun aku menyimpan nomornya dan langsung aku chat dia dengan pembukaan kata yang manis. Hari-hariku kini terisi pesan dari nur ,yang semakin hari semakin nyaman denganku. Begitupun aku, satu hari saja tidak ada pesan darinya, bagai matahari tidak muncul satu hari. Dunia gelap, tidak ada cahaya yang memberi kehangatan dalam hidupku. Betapa seperti budak cinta yang baru mengenal cinta kembali.  Sekian lama aku terperangkap dan  di patahkan  oleh cinta dan di lumpuhkan oleh perasaan. Namun yang aku harapkan, tuhan tidak sedang bergurau. Tentang apa yang ku rasakan, dimana keyakinan ku kuat bahwa nur akan menjadi wanita yang akan menemani setiap tidurku dan Menjadi wanita yang menerangi dan menghapus khayalku akan cinta. dalam perjalanan yang masih menjadi tanda tanya. Doakku memang belum tertuju padanya, namun suatu saat aku berharap bisa berdoa bersamanya. Dan menjadi satu dalam kehidupan dan khusyu bersama di setiap sujudku.
***

"Kamu udah kerja apa belum nur?"

"Belum mas, ini juga lagi nyari-nyari kerjaan" imbuhnya dalam pesan singkat yang di kirimkan padaku malam itu.

"Semoga cepet Nemu kerjaan ya nur" kataku sekedar memberikan semangat kepadanya.

"Iya mas, udah bosen di rumah terus"

Aku hanya berharap dia cepet mendapatkan  apa yang di inginkan saat itu juga. Karena aku juga pernah di posisinya, nyari kerjaan kesana kemari tidak nemu-nemu. Apalagi di masa pandemi seperti ini, semua serba susah semua serba terbatasi . Aku yakin nur adalah wanita yang tidak mudah putus asa dan selalu berusaha keras untuk mendapatkan apa yang dia mau.
***

"Yang penting jangan lupa berdo'a, meminta pada yang punya segalanya".

"Iya mas pasti! " Pesannya menunjukan rasa semangat dan definisi wanita kuat ada pada dirinya.

Aku bangga mengenalnya, aku percaya firasat ini akan membawaku pada kebahagiaan yang selama ini aku inginkan. Dan nur adalah seorang yang di kirim tuhan untuk menjadi pemandu kebahagiaan itu.

PATAH HATI YANG KU BUAT SENDIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang