Prologue.

2.2K 251 142
                                    

Kehidupan sekolah yang baru, Hanyoung baru saja masuk sma saat ini.

Matanya menatap kearah beberapa orang yang sedang melihatnya, Hanyoung biasa aja sih.

Apa mereka pada salah fokus ke kakaknya ya? Dia menoleh kearah kakaknya yang sedang melihat-lihat apa yang ada di sekitar sekolahannya.

"Kakak pergi kerja sana," usir Hanyoung membuat Minyoung mendengus, kenapa sih pakai acara mengusir dirinya.

Padahal Minyoung lagi melihat-lihat sekolahnya dulu, lebih tepatnya adalah smanya dulu.

Dimana baginya ada banyak kejadian aneh disini dan juga ada yang menyenangkan juga.

"Bocah."

Hanyoung mendengus dan segera berjalan masuk ke gedung sekolahan meninggalkan kakaknya yang cuma memperhatikannya dari belakang sambil tersenyum.

"Jika butuh sesuatu, telpon kakak aja, ok?"

Minyoung hanya melihat tangan adiknya yang terangkat dengan membentuk tanda ok di jarinya itu.

Lalu dia segera kembali ke mobilnya untuk pergi kerja, meninggalkan adiknya yang akan tinggal di asrama.

Hanyoung berjalan masuk dengan disambut oleh kakak kelasnya yang tampaknya memang disuruh untuk menyambut murid baru sih.

"Hei murid baru," panggil seseorang membuat Hanyoung berhenti dari berjalannya dan berhenti tepat dimana ada banyak foto di dinding koridor sekolah barunya.

Sebelum melihat kearah orang yang memanggilnya itu, matanya menatap sekilas kearah foto dimana ada foto kakaknya yang terpajang nomor satu disana.

Dia sih gak peduli ya dengan foto atau pujian dari guru, Hanyoung hanya mau kehidupan sekolah yang santai saja.

Tanpa banyak berpikir entahlah kenapa nilai ujiannya bagus-bagus, kakaknya cuma bisa mendengus ketika tau dia menjawab bahwa dia gak belajar sama sekali ketika ujian.

Sekarang, Hanyoung menoleh kearah kakak kelasnya yang ternyata adalah ketua osis.

Ketua osis sepertinya akan segera menegurnya dan Hanyoung sudah biasa.

Mau bagaimana, dia memang lumayan tidak melakukan peraturan yang ada di sekolah, sepatunya saja bukan berwarna hitam saat ini, lebih ke warna biru dan ada list putihnya juga disana.

"Kamu boleh memakai sepatu seperti itu jika di luar wilayah sekolah, tapi untuk disini, kamu hanya boleh menggunakan sepatu berwarna hitam, mengerti?" tegurnya membuat Hanyoung berjalan kearah cowok yang dia duga ketua osis itu.

Soalnya dia bisa melihat di sebelah cowok itu ada dua anggota osis yang sepertinya memang sedang melakukan razia di sekolah ini.

"Kalau aku tidak mau, bagaimana?" tanya Hanyoung sambil menunduk kearah cowok tersebut.

Hanyoung bisa melihat tangan ketua osis di hadapannya itu tampak mengepal karena tidak suka mendengar jawabannya tadi.

"Lagipula peraturannya kolot sekali sepertimu," lanjut Hanyoung sambil mengejek ketua osis di hadapannya.

Murid baru ataupun kakak kelasnya tergelak mendengar jawaban dari Hanyoung barusan.

"Itu peraturan yang dibuat oleh papamu, lho."

Hanyoung mendengarnya tertawa kecil, lalu mengangguk pelan.

"Papaku kolot berarti, tapi yaudahlah ya, akukan murid baru disini, aku akan mengikuti ucapanmu," balas Hanyoung sambil duduk di lantai dan segera melepaskan sepatu berwarna birunya itu.

Dan meletakkannya di dekat ketua osisnya itu.

"Aku titip sepatuku ya, sehabis pulang sekolah nanti akan aku ambil," ucapnya lalu segera berjalan hanya dengan kaos kakinya meninggalkan ketua osis yang tergelak dengan tingkah murid baru di sekolahannya itu.

"Minseo, kamu gapapa?" tanya temannya itu membuat ketua osis atau lebih jelasnya Minseo itu mengepalkan tangannya.

"Murid baru kurang ajar, bajingan itu," umpat Minseo sambil menyuruh temannya membawa sepatu tersebut dan segera pergi dari sana.

Dia baru saja menjabat jadi ketua osis dan sudah dipermalukan saja oleh murid baru yang merupakan anak dari donatur terbesar di sekolah, sial.

Tbc.

Cerita Hanyoung datang, astaga aku memang gak bisa move on dari keluarga Beomtae, Minyoung, dan Hanyoung, xixixi.

Entahlah ya, ini iseng aja sih buatnya, kalau ada yang baca ya bersyukur.

Kalau gak ada ya, mudah tinggal di unpub, simple.

Jadi, ini mau lanjut apa enggak? Komen ya.

Sip, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya, kalau update.























Salam,




Anaknya Taekook.

RecklessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang