27. Confession.

479 102 8
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Mata Minseo melihat kearah tangan Hanyoung yang di perban atas luka yang terjadi saat sarapan tadi.

Saat ini mereka sudah pergi seperti apa yang di rencanakan oleh guru.

Di saat itu juga Minseo ingin sekali minta maaf ke Hanyoung atas ulah mantannya yang pasti sangat menyusahkan bagi Hanyoung.

Walaupun dia terdiam ketika berkata apakah Dohwan berencana untuk membunuhnya? Nada suara Hanyoung saat berkata hal itu membuat Minseo benar-benar terdiam.

Dia jadi tambah yakin jika papa cowok yang tidak jauh darinya itu memang benar seorang pembunuh di sekolahannya dulu.

Berbeda dengan Hanyoung yang bersikap santai walaupun ada banyak yang khawatir dengan tangannya tadi.

"Aku baik-baik saja, santai aja, ini hanya luka kecil," balas Hanyoung sambil tertawa kecil lalu mengangkat tangannya seperti gak merasa sakit sama sekali.

Minseo melihat hal itu sebelum mengalihkan tatapannya ketika Hanyoung juga ikut melirik kearahnya.

"Kak Dohwan memang gila sepertinya, bisa-bisanya dia hanya karena kak Minseo dekat denganmu, dia malah menyerangmu seperti itu," ucap anak yang satu kelompok dengannya itu.

Hanyoung cuma mengangkat bahunya, dia tau rencana awal Dohwan tadi hanya ingin mengancam dirinya dengan pisau.

Tapi mungkin cowok itu sudah kepanasan duluan makanya dia malah merubah langsung rencananya dengan langsung menyerangnya menggunakan pisau.

"Bagaimana kalau kak Minseo benar-benar pacaran denganmu, mungkin dia bakalan akan langsung membunuhmu," ucap cewek yang berada di sebelah Hanyoung itu.

"Tentu saja aku gak akan membuat hal itu beneran terjadi," balas Hanyoung langsung sambil berjalan duluan meninggalkan teman-temannya.

Minseo melihat Hanyoung yang sudah berjalan duluan membuat dirinya langsung berjalan mengejar Hanyoung.

Anak-anak yang satu kelompok dengannya hanya memperhatikan.

Lagipula Minseo dan Hanyoung itu satu kelompok.

"Hanyoung."

Tangan Minseo langsung memegang lengan adik kelasnya itu dan Hanyoung langsung menoleh kearah Minseo dengan tatapan bertanya.

"Maaf."

"Untuk apa kakak minta maaf?" balas Hanyoung yang masih membiarkan tangan kakak kelasnya itu berada di lengannya.

Mereka masih sambil berjalan dengan guru yang gak jauh dari mereka.

"Atas ulah gila mantanku tadi, pasti itu sangat menyusahkanmu, apakah kamu merasa sakit?" jawab Minseo sambil menatap dengan perhatian ke Hanyoung yang malah mengalihkan pandangannya.

Minseo saat melihat itu cuma diam, Hanyoung marah dengannya ya?

"Kamu marah denganku?"

"Tidak, kakak tidak salah, maka buat apa aku marah dengan kakak?" balas Hanyoung yang akhirnya melihat kearah Minseo yang berada di sebelahnya.

Minseo saat mendengar itu tampak lega sekali, Hanyoung gak marah dengannya, dia senang hanya karena hal itu.

Berbeda dengan Hanyoung yang dari tadi bisa membaca pikiran Minseo hanya menahan mukanya agar tidak memerah karena malu.

"Apakah kita bisa kabur dari acara beginian? Aku mengantuk, bahkan aku gak peduli guru membahas apa dari tadi," tanya Hanyoung yang membuat Minseo menggelengkan kepalanya.

RecklessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang