18. Sport.

632 143 15
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minseo keluar ruang ganti baju karena dia hari ini ada olahraga, semoga gak berenang deh, dia lagi gak mood untuk berenang.

Baru keluar sudah ada yang menyapanya, Minseo hanya tersenyum kecil kearah mereka semua.

Kakinya lalu berjalan kearah jalan lain menuju ke lapangan, lagipula dia malas untuk tersenyum terus dari tadi, orang lagi gak mood buat ngapa-ngapain.

Matanya melihat kearah sebuah foto yang ada di dinding sebelahnya, dia lalu mengernyitkan dahinya saat melihat fotonya disana.

Disana ada sebuah kertas yang tertempel di sudut bingkai fotonya, Minseo mau mengambilnya namun dia gak sampai, lagipula harus naik kursi agar bisa mengambil kertas tersebut.

"Kakak ngapain?" tanya seseorang membuat Minseo langsung menoleh ketika mengenal suara tersebut.

Disana ada Minseo yang sedang membawa bola basket di tangannya, dia menggunakan baju olahraga juga saat ini.

"Bisa ambilin kertas itu gak?" tanya Minseo sambil menunjuk kearah fotonya dan Hanyoung bisa melihat ada sebuah kertas disana.

Perasaan saat dia lewat tadi pagi gak ade deh kertas itu, siapa coba orang yang menempelnya.

"Kakak punya musuh?"

"Entah, ada banyak yang iri denganku, heran ya," balasnya membuat Hanyoung cuma tersenyum kecil menanggapi ucapan kakak kelasnya itu.

Kalau ada orang yang gak iri dengan Minseo malah aneh sih, kecuali dia.

Hanyoung gak iri sama sekali dengan kakak kelasnya itu, karena buat apa? Dirinya saja anak nomor satu di sekolahan ini, sedangkan kakak kelasnya itu ada di urutan kedua setelahnya.

"Mau bantuin gak sih?" tanya Minseo yang hanya melihat Hanyoung yang dia diam sebelahnya.

"Itu terlalu tinggi, mana mungkin aku bisa mengambilnya," balas Hanyoung membuat Minseo mendecih.

Lalu dia bingung ketika melihat Hanyoung yang malah tampak meletakkan bola basketnya dan berjongkok di depan Minseo.

"Naik, kakak bisa mengambilnya ketika aku menggendong kakak," suruh Hanyoung membuat Minseo menoleh kearah kanan dan kirinya.

Gak ada orang, karena memang semua siswa rata-rata ada di kelas semua.

Lagipula kalau dilihatin bakalan malu, apalagi jika para anggota osis yang melihat tambah malu Minseo.

Minseo sudah berada di gendongan Hanyoung saat ini, tangannya segera meraih kertas yang ada di dekat fotonya.

"Cie gendong-gendongan," goda seseorang membuat Minseo yang barusan saja berhasil mengambil kertas itu langsung kelabakan sendiri membuat Hanyoung langsung ikutan tidak seimbang saat ini.

Berakhir mereka berdua langsung jatuh secara bersamaan ke lantai koridor, Hanyoung bisa menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai dengan keras.

Berbeda dengan Minseo yang merasakan kepalanya tidak merasakan sakit apapun, hanya badannya agak nyeri gara-gara jatuh tadi.

"Eh maaf, padahal aku gak berniat membuat kalian berdua jatuh," ucap cowok disana sambil menolong Minseo agar segera bangkit dari jatuhnya.

Lalu matanya menoleh kearah belakangnya disana ternyata ada tangan Hanyoung yang menahan kepalanya tadi.

Minseo langsung mengulurkan tangannya kearah adik kelasnya itu.

"Jangan buat kaget gitu dong."

"Ya maaf, lagipula kalian aneh, ngapain coba?" tanya Junseong sambil melihat Minseo yang malah fokus dengan kertas di tangannya.

RecklessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang