10. Meet.

830 181 76
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Hanyoung yang sedang berada di kantin rumah sakit malah melihat kakaknya yang menggunakan jas dokternya itu.

Mau menghindar tapi kakaknya sudah melihatnya duluan, jadi kakaknya segera berjalan kearah dirinya.

"Hei, little boy, kamu ngapain disini?" tanya Minyoung sambil duduk di bangku yang ada di hadapan adiknya.

"Kepo," balas Hanyoung membuat Minyoung cuma bisa tersenyum, rasanya dia ingin mengeplak kepala adiknya ini.

Orang bertanya serius dia malah berkata dirinya kepo, kalau dia bisa baca pikiran, dia gak akan bertanya tau, walaupun tetap sih dia gak akan bisa membaca pikiran dari adiknya sendiri.

Buktinya saja adiknya gak bisa membaca pikiran papanya.

"Kakak gak ada pasien bisa santai disini?"

"Aku lagi istirahat tau, masa kerja terus," balas Minyoung dengan sebal sambil menatap kearah adiknya yang menoleh kearah lain itu.

Lagipula adiknya gak mungkin bisa semudah itukan ya datang kesini tanpa izin guru, namun ketika melihat adiknya, dia jadi yakin, adiknya gak kenapa-kenapa, jadi siapa yang sakit?

"Ayo jawab siapa yang sakit?"

"Kak Minseo," balas Hanyoung sambil memakan kimbab yang dipesannya itu.

"Lho? Dia kenapa?" tanya Minyoung yang tidak menggoda adiknya itu.

Soalnya kondisi sedang tidak mendukung untuk dirinya melakukan hal itu.

"Jatuh dari tangga," balas Hanyoung sambil menoleh sekilas kearah kakaknya.

Minyoung cuma menghela nafasnya, masa sih Minseo itu jatuh sendiri? Kayaknya gak mungkin deh, apalagi tangga sekolahnya itu gak licin karena keramiknya juga dipilih yang memang tidak licin.

"Sekarang kondisinya bagaimana?"

"Belum sadar, dokter sudah memeriksanya tadi, namun dia belum sadar, mungkin karena kepalanya lumayan terbentur dengan keras ke lantai, jadi dia belum sadar," balas Hanyoung yang pergi ke kantin ketika tau ada orang tua kakak kelasnya itu datang.

Dia tentu saja pergi karena gak ada kaitannya juga dia berada disana, bukan?

Minyoung yang mendengarnya meringis sendiri, soalnya masih mending tubuh jadi lecet-lecet dibanding kepala harus terbentur ke lantai begitu.

Mereka akhirnya makan dan membahas hal yang lain, karena membahas tentang Minseo tambah membuat pembicaraan mereka tampak serius.

"Kak Hohyeon bilang, kamu harus mudah dihubungin, soalnya sedang ada banyak project di kantor," ingat Minyoung ke adiknya yang langsung merenggut itu.

Dia malas sekali disuruh mengingat hal ini, kenapa sih suami kakaknya gak mau jadi wakil direktur menggantikan dirinya?

"Ayolah bilang ke suamimu agar menggantikan ku, lagipula aku masih kecil," pinta Hanyoung namun Minyoung menggelengkan kepalanya.

Suaminya bilang dia gak mau menggantikan Hanyoung, karena dia disana cuma ingin bekerja, tidak ingin menjadi pemimpinnya.

"Papa juga gak akan setuju dengan permintaanmu, lagipula ujung-ujungnya kamu tetap menggantikan papa nanti," balas Minyoung sambil tertawa melihat adiknya mengacak-acak rambutnya itu.

Lagipula seru tau mengejek adiknya itu, kapan lagi melihat adiknya yang seperti orang stress walaupun tetap tampan.

"Minyoung."

RecklessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang