Hai guys gimana kabarnya? Baik baik ajah dong. Ada yang penasaran gak nih sama cerita kelanjutannnya. Jangan lupa kritik dan saran
Oh yah vote sebanyak banyaknya."Banyak perjuangan yang kita dapatkan tapi seharusnya, Kita sadar mana yang layak mendapat timbal balik mana yang tidak"
****
Suasana di dalam kamar benar benar mencekam bagaimana tidak?. Ceysa hanya memikirkan kejadian masa lalu panik attack nya kumat kembali. Ia sudah mencoba meminum semua obat yang di beri psikiaternya.Tok...tok...tokk
"Cey, buka ini saya Xavier kamu belum makan kan? Mau saya traktir topokki atau ramen kita makan di resto korea yuk!!. Tolong buka pintunya" ucap Xavier dari luar kamarCeysa yang mendengar suara Xavier hanya diam tangisnya semakin menjadi jadi semua barang ia banting, ia menjambak rambutnya sendiri, berkata kata bahwa ia tak pantas hidup, dll. Di luar kamar Xavier dengan perasaan gelisah ia menahan untuk tidak mendobrak pintu kamar Ceysa.
"Nak Xavier, dobrak saja pintunya tante takut Ceysa kenapa kenapa di dalam!" ucap mamah Ceysa dengan nada panik
"Ya tante, kayanya cuma itu jalan satu satunya . bismillahirrahmanirrahim" ucap Xavier
Brukk...brukkk....
Pintupun terbuka Xavier melihat seorang gadis yang membuatnya berani jatuh cinta lagi sedang menyiksa dirinya sendiri betapa sakit hatinya."Jangan!!! jangan!!! jangan!!! aku gak mau hidup!!" teriak Ceysa histeris
"Hei ini aku Xavier Cey, kita bisa ngobrol bentarkan? Mau aku peluk gak?" tanya Xavier sembari memeluk Ceysa.
Ceysa hanya bisa menangis dengan keras tanpa ia sadari ia mencakar, memukul, dan menjambak rambut Xavier. Namun, Xavier hanya diam ia pasrah dengan hal itu rasanya ia ingin membunuh siapa pun yang menyakiti Ceysa ia bahkan tidak tau dunia Ceysa jauh lebih hancur.
***
Seminggu setelah kejadian itu Xavier berubah drastis ia tidak dingin lagi, ia selalu mendampingi kemana pun Ceysa berada."Bapak kenapa ngikutin saya mulu?. Saya kan bukan anak kecil!" protes Ceysa
"Oh yah saya tau kamu sudah 23 tahun. Suka suka saya dong " ucap Xavier dengan santai
"Yasudahlah. Pak maaf kalau lancang kenapa? kemarin pas buk Vani datang bapak gak mau ketemu malah nyuruh saya yang menemui beliau" ucap Ceysa
"Heheh dia mantan saya. Kami putus karna orang tua beliau tidak mau dengan pria miskin seperti saya. Mereka menjodohkan Vani dengan pria lain padahal, pada saat itu kami sudah punya tabungan untuk menikah" jelas Xavier
"Hah karna itu? Astaga matre banget orang tuanya ya pak? Tapi tenang pak ntar bapak dapat yang lebih baik dari bu Vani" ucap Ceysa menenangkan Xavier
"Tanpa kami minta saya pasti tenang kan saya suka kamu . kamu kapan sih suka balik huff capek saya nungguin kamu?" ucap Xavier dalam hati sembari memandang wajah Ceysa dalam dalam.
"Pak kenapa? Ada yang aneh di muka saya yah? Make up saya luntur yah?" tanya Ceysa
"Gak ada kamu cantik banget kok " puji Xavier
"Astaga bapak gombal" ucap Ceysa dengan malu malu.
*****
"Cey, kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Brian
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelabu Hati ( Tamat )
Teen Fiction"Kamu maukan nikah sama saya?" tanya Xavier "Tidak mau kamu jahat ninggalin saya sendirian" jawab Ceysa dengan muka cemberut "Uluh uluh jangan gitu dong. Kamu juga nakal" balas Xavier sembari memeluk pinggang Ceysa. Banyak yang di alami dalam hidup...