NAUGHTY GIRL | CHAPTER 2

849 141 14
                                    

SEPERTI BIASA, JANGAN LUPA DI VOTE TERLEBIH DAHULU..

PART-NYA LUMAYAN PANJANG NIH, SEMANGAT YA BACANYA!

_______

Chika setelah selesai mengecek kondisi Christy, ia langsung kembali ke kamar untuk mengobati lengan kirinya yang memerah akibat cengkraman dari papahnya. Beberapa kali ia meringis perih ketika kain kompresan itu mengenai lengannya.

“Kak Chika.”

Chika menoleh ke samping kiri ketika pintunya terbuka dan memunculkan sang adik yaitu Angelina Christy. Harta dan keluarga satu-satunya yang ia punya setelah kepergian mamanya yang meninggal akibat bunuh diri karena gangguan jiwa.

Ia meletakkan baskom di atas meja belajarnya lalu menghampiri Christy sambil tersenyum manis.

“Kenapa, hem?” Tanyanya sambil merapihkan rambut adiknya yang berantakan.

“Kiti laperl, pelut kiti kosong.” Jawab anak itu sambil sesekali menguap.

Chika mengendong Christy sambil menahan rasa sakit di lengan kirinya yang menahan beban tubuh Christy.

“Kita ke dapur dulu ya lihat bahan-bahannya, kiti mau nasi goreng?” Anak itu hanya mengangguk dengan mata yang begitu ngantuk.

Sesampainya di dapur Chika menurunkan Christy di kursi meja makan lalu mengecek persediaan makanan untuk sebulan ke depan.

Saat membuka seluruh isi lemari yang ada di dapur semuanya kosong, beras tidak ada, sayuran juga tidak ada, bahkan nasi angetan semalam pun sudah habis. Seharusnya papahnya sudah membeli keperluan makan sejak seminggu yang lalu, tapi sepertinya ia salah karena percaya begitu saja kepada papahnya sendiri.

Pasti papahnya tidak membeli keperluan makan dan memilih untuk menghamburkan semua uang pemberiannya itu.

Chika menghembuskan nafas berat, memijat kepalanya yang sangat pusing. Setengah uang yang diberikan Vivi sudah ia kasih ke pemilik rumah ini untuk membayar sewa selama mereka tinggal disini, sisanya sudah diambil semua oleh papahnya yang langsung merampas uangnya begitu saja.

“Christy, makan roti sama susu aja ya? Soalnya bahannya habis, Kak Chika tadi lupa belinya. Enggak apa-apa kan, Dek?” Tanya Chika berharap Christy tidak rewel meminta nasi goreng.

“Mau! Aku mau susu ultra stobeli ya, kak. Sama ini... Sama sali loti rasa cokelat.” Jawab Christy membuat Chika menghela nafas lega.

Chika mengangguk lalu kembali menggendong Christy sampai warung depan komplek yang berbatasan dengan kompleknya dan komplek Mira. Ini kalau di ibaratkan seperti Korea Utara dan Korea Selatan, nah tukang warungnya ini di tengah-tengah komplek mereka tuh..

“Susu dua ribu terus rotinya seribu, sisa dua ribu. Kalo aku ikut beli rotinya, nanti Christy minta jajan lagi aku nggak ada uang.” Batinnya.

Mau tidak mau Chika hanya membeli susu satu dan roti satu untuk Christy saja, dirinya itu bisa ia pikirkan nanti, yang penting Christy bisa kenyang lebih dulu.

“Bu, beli roti cokelat sama susu strawberry ya satu aja.” ucapnya sambil memberikan uang kepada ibu warung yang kebanyakan asli orang Madura.

“Ini, neng. Kembaliannya dua ribu ya, makasih loh udah belanja disini.” ucap Ibu warung yang Chika balas dengan senyuman.

“Kak Chika mau loti?” Tawar Christy dengan mulut yang begitu penuh.

Chika tersenyum lalu menggeleng, “Chika udah makan kok pas di rumah temen.” Bohong. Ia berbohong, sebenarnya ia juga sangat lapar. Tadi pagi tidak sempat makan atau sarapan di apartemen Vivi, dikarenakan papahnya memerintahkan untuk segera pulang ke rumah.

NAUGHTY GIRL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang