NAUGHTY GIRL | CHAPTER 8

633 119 27
                                    

SEPERTI BIASA YA, JANGAN LUPA VOTE

HAPPY READING :)
_______

Chika mulai terbangun dari tidurnya merasakan kepalanya cukup pening, mungkin karena efek dari minuman semalam yang ia minum. Matanya melirik ke setiap penjuru kamar, Chika benar-benar tidak ingat kenapa dirinya sudah berada di kamar.

“Ohh, udah bangun, kirain belum.” ucap Vivi yang baru selesai membersihkan diri.

Chika tak menjawab justru dia kembali merebahkan diri dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut. Kebiasaan Chika memang seperti ini jika baru bangun dari tidur, perempuan berusia 20 tahun ini akan lebih bermalas-malasan kalau masih merasa mengantuk.

“Bangun, Chik. Mandi, kamu kan hari ini kuliah pagi nanti telat loh.” Ujar Vivi sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Chika.

“Nggak mau. Aku pingin malas-malasan di kasur, aku nggak mau kuliah hari ini.” Balas Chika yang kembali menutup wajahnya dengan selimut.

Vivi tersenyum gemas berjalan mendekati Chika dan duduk ditepi ranjang, dengan sekali tarikan Vivi selimut itu terbuka membuat sang empu yang asik tertidur berdecak kesal.

Vivi tidak peduli dengan Chika yang terlihat kesal, “Buruan mandi, terus kuliah.”

Vivi menghela napas ketika Chika tidak menjawab dan memilih berdiam diri dengan tubuh yang bersandar di sandaran kasur.

“Yaudah, hari ini boleh libur kuliah tapi hanya untuk hari ini aja.” ucap Vivi membuat senyum Chika mengembang.

Chika merentangkan tangannya dengan senang hati Vivi langsung memeluknya erat, Vivi membiarkan Chika memeluk dan menyandarkan kepalanya dipundak.

“Nanti kita ke apartemen ku, kamu disana dulu selama aku pergi. Soalnya nggak mungkin aku ninggalin kamu disini, aku takut ada orang yang tiba-tiba masuk, kita masih di klub bukan di apartemen ku.” ucap Vivi sambil mengusap rambut panjang Chika.

Chika menyandarkan kepalanya dipundak Vivi sambil menatap wajah perempuan itu, sesekali mencubit gemas pipi tembam Vivi.

“Kamu mau kemana?” Tanyanya.

“Mau ngurus keperluan buat pernikahanku sama Oniel.” Jawab Vivi.

Chika terdiam. Sial, kenapa dirinya baru ingat sekarang bahwa ia hanya selingkuhan dan pelampiasan Vivi disaat sedang bertengkar dengan tunangannya itu.

“Ohh... Aku mandi soalnya gerah banget.” Chika langsung melepaskan pelukannya begitu saja dan berjalan menuju kamar mandi.

“Kamu marah?” Tanya Vivi yang menahannya sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Chika tersenyum getir, “Buat apa aku marah?”

“Sikapmu nunjukin bahwa kamu nggak suka waktu aku bilang mau pergi nyari keperluan buat pernikahanku sama Oniel.” ucap Vivi.

Sebenarnya ada rasa ketidaksukaan dan ketidakrelaan ketika Vivi bersama Oniel, ada rasa nyaman tersendiri bagi Chika saat bersama Vivi. Chika sejak kecil tidak pernah mendapatkan perhatian begitu sangat detail, seperti Vivi yang selama ini memperlakukannya dengan sangat baik. Salahkah jika ia tidak menyukai Vivi dengan Oniel, hanya karena ia takut Vivi pergi meninggalkannya?

“Aku nggak ada hak buat marah ke kamu, memangnya aku ini siapa kamu sih?”

“Pacar. Kamu pacarku, kamu lupa? Kita berdua pacaran, aku sama kamu—kita punya status dan punya hubungan lebih dari teman.” Hardik Vivi.

Chika menaikkan satu alisnya, “Pacar? Nggak ada kata pacar di antara kita kalau diluar sana kamu masih punya pacar lagi.”

Vivi berdecak kesal, tapi tiba-tiba ponselnya bergetar mendapat panggilan telpon dari Oniel.

NAUGHTY GIRL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang