NAUGHTY GIRL | CHAPTER 7

680 125 27
                                    

JANGAN LUPA VOTE TERLEBIH DAHULU

MAAF, KALAU NGEBOSENIN. SAYA NGGAK PANDAI MEMBUAT CERITA SEMENARIK YANG PERNAH KALIAN BACA :)

HAPPY READING ^_^
_______

Dentuman musik di sebuah klub malam terdengar sangat keras membuat orang-orang disana joget-joget, bahkan ada beberapa yang memilih untuk meminum alkohol, wine dan sejenisnya.

Chika sebagai salah satu yang termasuk disana, perempuan ini begitu sangat murung setelah perdebatan yang terjadi di toilet kampus bersama Mira. Ucapan-ucapan Mira membuatnya merasakan sakit yang amat dalam juga menusuk hati, semua itu ia lampiaskan untuk datang ke klub dirinya bekerja.

Selama bekerja disana untuk pertama kalinya Chika berani meminum minuman yang tidak pernah ia minum. Tapi, lagi-lagi ini semua karena kakak tingkat di kampusnya yaitu Amirah Fatin Mahendra, Chika menjadi sangat berani meminum wine dengan kadar alkohol yang cukup tinggi.

“Dey, tambahin lagi wine nya.” ucapnya meminta pada Dey sahabatnya di klub malam itu, hanya saja Dey bertugas sebagi bartender.

“Kagak ade ye, enak aja lo. Udah teler itu elo, mending pesen kamar sono terus tidur.” ucap Dey yang sebenarnya tidak mau memberikan Chika wine, tapi sahabatnya ini terus saja memaksa.

Chika yang kesal langsung menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya, hingga ada seseorang yang sudah berdiri dibelakang tubuh Chika.

“Dey, pesen kamar yang biasa gue pesen kalau kesini.” ucap Viona Fadrin yang entah tahu-tahu sudah berada disana.

“Ayok bangun, pindah tidur di kamar aja.” Vivi membangunkan Chika agar pindah ke kamar yang sudah ia pesankan.

Chika menepis kasar tangan Vivi dan berbicara ngawur karena kesadaran hampir hilang, akibat meminum wine dengan kadar alkohol cukup tinggi , “No. I still want to be here, I want to dance like those over there. Do you want to come along?”

Vivi memapah tubuh Chika yang terkadang berjalan sempoyongan, dirinya juga tidak menjawab setiap perkataan Chika.

“Ah, ayolah! Kenapa kamu nggak mau jawab setiap aku ngomong?” Tanya Chika dengan muka bete-nya.

“Kak Mira, aku minta maaf, karena buat kamu selalu sial terus. Tapi, tapi, hueekkk!” Tiba-tiba saja Chika muntah di tangga untung saja Vivi bisa menahan agar tubuh Chika tidak tumbang.

“Ayok kita dansa bersama, seperti mereka tadi loh.” ucap Chika menarik-narik baju Vivi.

“Kita dansa di kamar aja ya? Biar romantis.” Balas Vivi sambil memencet tombol lift.

“Hem, di kamar berduaan sama kamu kan? Nanti kita dansa sampai pagi?” Tanya Chika dengan tangan yang tak berhenti bermain di wajah Vivi.

Vivi hanya mengangguk dengan tersenyum agar Chika tidak marah karena dirinya tak menjawab lagi. Kini, Chika sudah ada Vivi yang mengurus dan menjaga Chika agar tidak membuat masalah dalam keadaan mabuk.

°•°•°•°

Sedangkan di sebuah Mall cukup besar di Jakarta, Ara sedang melakukan aksi berjalan-jalan santai bersama Jessi. Sok ide dan berjanji akan menemani Jessi membeli novel di Gramedia yang ada disana, kedekatannya dengan Jessi berbeda jika dengan Fiony.

Ara akan lebih dominan menggoda Fiony, tetapi jika bersama Jessi perempuan itu akan sedikit bercanda ria tanpa sering menggombal. Karena kata Jessi, ‘Sorry, tapi gombalan lo nggak mempan di gue’. Sebenarnya ia dan Jessi belum menjadi kekasih hanya sebatas sahabat, karena bukan perkara mudah membuat Jessi mau menerimanya sebagai kekasih.

NAUGHTY GIRL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang