ALEAN ACHA [Completed]

44 MAU MAKAN KAK LEAN

Mana nih, team nya ALEAN_ACHA? Sad ending or happy ending..?

Tata nya, Or aja deh, heheeee...

Makasih yang udah ngevoment cerita Tata sampai saat ini. Kalian tet the best lah pokok nya.

Lop u all.. 💞

_________________________________________

  Hari berlalu begitu cepat, tak terasa pernikahan Alean Acha sudah hampir memasuki satu tahun. Itu arti nya, kandungan nya juga udah tinggal itung hari lagi. Menurut perkiraan dokter, Bumil itu akan melahirkan sehabis minggu ini.

Dan Acha juga dianjurkan untuk sering-sering melakukan olahraga ringan-ringan. Jalan ditangga misal nya.

Namun karena suami super overprotective nya, Acha tidak boleh melakukan hal apa pun selain hanya berbaring dikamar saja. Kata nya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan masalah persalinan. Toh, dokter Alean sendiri nanti nya, yang bakal turun tangan membantu istri nya.

Laki-laki yang sembilan hari, empat belas jam lagi, akan 21  tahun itu sedang sibuk mengurusi proses wisuda nya yang kemungkinan besar diadakan se tanggal dengan hari kelahiran nya. Bagus lah, sekali happy birthday langsung happy graduation.

Ia benar-benar sibuk saat ini. Acha juga  mengerti akan hal itu. Meskipun Acha tidak tau menahu tentang kesibukan suami nya, tetap saja ia mencoba untuk lebih dewasa lagi. Alean juga punya kesibukan lain, selain hanya mengurusi diri nya.

"Masalah lokasi, dekor, catering dan persiapan-persiapan lain  nya udah okey Cha..." Sahut seseorang disebrang sana.

Acha memperhatikan gambaran dekorasi pesta yang sudah disiap kan oleh Kenan dan Rayn melalui sambungan Vidcall.

Pasal nya, mereka sedang mempersiapkan untuk acara party nya Alean yang ke21 tahun. Sekalian nanti nya, sebagai ucapan selamat atas kelulusan nya menjadi seorang sarjana.

"Sip kak, makasih udah bantuin Acha."

"Sans aja Cha, udah kek sama siapa aja. Btw, cepat amat persiapan nya bukan nya masih sembilan hari lagi ya.? " Tanya Rayn yang ikut nimbrung disamping Kenan.

Mereka memang sengaja melakukan vc, agar Acha bisa melihat sudah sejauh mana perkembangan rencana mereka.

"Nggak papa kak, takut dikejar waktu ntar..." Kekeh Acha, sambil meminum segelas susu hamil yang baru saja diambil nya dari nakas.