"Acha bakal tetap menerima perjodohan ini." Sela perempuan itu, memotong ucapan Alean.
"Lo baru kemaren empat belas tahunnya, bego!" Ujar Alean menggeram kesal.
Laki-laki itu menatap manik bocah remaja itu lekat, sesekali ia menarik nafasnya gusar...
Jadi cerita nya, aku mau akrab sama kalian guys. Karena ada pepetah takkenal maka tak sayang, ada baik nya aku intro dulu.
*Call me TATA. *umur 18 tahun. *Status mahasiswi(baru). *Asal Pasbar, Sumbar.
Yang mau intro juga, silahkan..
Lop u all.. 💞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________________________________
"Aaaa..." Sudah terhitung untuk yang ke-13 kali nya, suapan Alean masuk ke dalam mulut Acha.
Tak ada tanda-tanda gadis itu akan kenyang, bahkan dengan semangat nya Acha masih membuka mulut nya lebar-lebar.
Alean tersenyum simpul, sambil memangku istrinya diatas paha. Satu tangan digunakan untuk memegang mangkuk makanan, dan satu lagi digunakan untuk memegang sendok.
Sekarang hanya ada merdeka berdua dimeja makan. Tanpa ada bi Seri atau pun Ara. Kata pembantu nya, Ara sudah terlelap beberapa jam yang lalu, itu pun Acha dengar dari Alean.
"Capek banget, hm? Habis ngapain tadi..? Sampai makan nya lahap gitu.." Kekeh Alean yang hanya dibalas dengan putaran bola mata jengah nya oleh Acha.
Acha tau maksud dan tujuan dari pertanyaan Alean barusan. Apa lagi coba, kalau bukan untuk menggoda nya habis-habisan.
Melihat ekspresi Alean sekarang yang tengah manaik turunkan alis nya, berhasil membuat Acha kesal sampai ubun-ubun. Suami nya yang satu ini memang sangat menjengkel kan.
"Au ah, Acha tidur aja..." Rajuk Acha berusaha bangkit dari pangkuan Alean. Namun Alean malah menarik pinggang nya dengan cepat, hingga posisi mereka kembali seperti semula.
"Apasih kak? Acha udah ngantuk tau..."
Sekali mengesal kan selama nya bakal tetap seperti itu.
Acha kenal betul siapa laki-laki yang berada dibawah nya sekarang, manusia es yang sudah mencair dan sedang berada difase bucin-bucin nya. Andai saja Acha tidak takut dosa, pasti ia juga sudah meledek suami nya sampai nangis darah sekalian.
"Ngantuk apaan? Baru juga bangun. Atau mau itu lagi, hm..? " Goda Alean kembali menaik turun kan alis nya.
Laki-laki itu menyeringai tidak jelas. Ah, ayo lah Acha tidak mengerti apa maksud perkataan Alean barusan.
![ALEAN ACHA [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/274057874-64-k559374.jpg)