Chapter 07

2.1K 280 51
                                    

Vote & Comment🗯️

.

.

.

Chanyeol menggandeng tangan Kyungsoo dengan formal ketika memasuki restaurant. Sang kepala restaurant sendiri yang menyapa mereka dan mengantarkan mereka berdua ke meja yang sudah disiapkan.

Chanyeol tampak akrab dengan kepala restaurant itu, dan Kyungsoo melihat kepala restaurant, seorang lelaki Jepang dengan logat Prancis yang kental. Sesekali Chanyeol berbicara dalam bahasa Prancis yang lancar dan tersenyum menanggapi perkataan kepala restaurant itu.

Dari informasi yang pernah didapat Kyungsoo, ayah Chanyeol adalah orang Prancis dan ibunya keturunan Jepang. Mungkin ini sebabnya Chanyeol lancar berbahasa Prancis, meskipun itu bukan urusannya. Kyungsoo cepat-cepat mengalihkan pikirannya dari Chanyeol.

Ketika kepala restaurant itu pergi, Chanyeol menarikkan kursi untuk Kyungsoo dan duduk di depan Kyungsoo,

"Restaurant ini milik ayahku," Chanyeol menatap kepergian kepala restaurant itu, "Nakamoto Yuta adalah orang jepang dan telah menjadi asisten ayahku sejak lama di prancis, dia mencintai restaurant ini seperti mencintai hidupnya."

Kyungsoo terdiam menatap Chanyeol. Orangtua Chanyeol juga telah meninggal, itu yang dia tahu, tetapi entah kenapa, informasi tentang orang tua Chanyeol itu tersimpan rapat, jauh sekali hingga tidak ada seorangpun yang bisa menggalinya.

Seorang pelayan datang dan Chanyeol memesan lagi dalam bahasa prancis yang fasih. Ketika hidangan pembuka datang, Kyungsoo terpesona dengan tampilannya, Chanyeol menjelaskan bahwa makanan itu adalah makanan dari prancis yaitu L'imperial de saumon marine yang ternyata adalah filet salmon asap. Ditemani dengan Crème, potongan jeruk citrus, dan Roti Baggue. Penyajiannya begitu indah, seperti hamparan padang pasir di atas piring lengkap dengan suasana eksotisnya.

Kyungsoo menyuap untuk pertama kalinya dan mendesah, merasakan crème itu meleleh di mulutnya dan menciptakan cita rasa yang bercampur baur antara rasa manis dan kelembutan yang nikmat.

Tak disadarinya bahwa Chanyeol menatap ekspresinya itu dengan tatapan kelaparan. Suasana hati Chanyeol luar biasa buruknya, hasratnya yang tidak terlampiaskan membuatnya frustrasi luar biasa. Dia amat sangat ingin meledak... di dalam tubuh Kyungsoo.

Chanyeol juga ikut memesan anggur Chardonnay sebagai teman makan mereka, sambil berharap malam ini Kyungsoo sedikit mabuk sehingga mengendorkan pertahanannya. Tetapi pikiran bercinta dengan Kyungsoo dalam kondisi perempuan itu mabuk sama sekali tidak menyenangkannya. Dia ingin perempuan itu sukarela, melingkarkan pahanya di tubuhnya, ketika tubuh mereka bersatu. Saat itu akan datang pada akhirnya, kalau Chanyeol mau bersabar dan menundukkan perempuan keras kepala ini pelan-pelan.

Hidangan utama datang, yakni Parmentier de canard et son bouquet de verdure, hidangan daging bebek yang dipanggang hingga cokelat muda dan berminyak bersama dengan kentang lembut yang dihancurkan, dan disajikan bersama semangkuk salad. Rasanya luar biasa lezat dengan paduan bumbu-bumbu yang tidak biasa dan khas, membuat Kyungsoo terpesona akan citarasa masakan khas perancis ini. Pantas saja restaurant ini dianugerahi lima bintang.

"Kau menyukainya?," dalam cahaya lampu yang temaram, Chanyeol tampak lebih lembut. Garis kejam di bibirnya tampak memudar dan itu membuatnya tampak lebih santai.

Kyungsoo ingin membantah, tetapi tidak ingin merusak suasana indah ini. Terkurung selama berminggu-minggu di dalam kamar terkutuk itu dan sekarang entah kenapa Chanyeol berbaik hati membawanya keluar–meskipun dengan pengawalan ketat–Kyungsoo sempat melirik ke arah pengawal-pengawal Chanyeol yang berdiri seperti biasa di akses pintu keluar.

Sleep With The Devil - END [ Chansoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang