Chapter 12

2.1K 311 47
                                    

Vote & Comment 🗯️

.

.

.

Hari pertamanya dalam kebebasan dan Kyungsoo luar biasa menikmatinya. Rumah mungil yang dikontraknya masih tertata rapi seolah-olah tidak pernah ditinggalkan sebelumnya. Mungkinkah Chanyeol mengirimkan orang-orangnya untuk membersihkan rumah ini? Kyungsoo menggelengkan kepalanya dan mencoba menghapus bayangan Chanyeol dari pikirannya. Dia harus melupakan lelaki itu dan melangkah maju.

Pagi itu yang dilakukan oleh Kyungsoo pertama kali adalah memeriksa kulkasnya dan mengerutkan kening ketika menemukan kulkasnya penuh bahan makanan. Ini pasti pekerjaan lelaki itu, gumam Kyungsoo, menolak menyebut nama Chanyeol demi usahanya melupakannya. Tetapi Kyungsoo tidak mau membiarkan gangguan ini merusak hari pertama kebebasannya.

Diambilnya sayuran, daging sapi, dan telur. Lalu dia membuat tumis daging dengan sayuran dan telur yang berbau harum, setelah menuang masakan harum itu dari wajan, Kyungsoo menuang teh hangat yang sudah diseduhnya tadi pagi ke cangkir berwarna putih, dan meletakkan semuanya di meja. Sambil menyantap makanannya Kyungsoo menyalakan komputernya. Hal pertama yang harus dilakukannya adalah mencari pekerjaan, karena Kyungsoo harus bertahan hidup. Seperti semula.

Seingat Kyungsoo, dirinya masih punya tabungan di rekeningnya, tidak banyak memang hanya cukup untuk bertahan hidup selama satu sampai dengan dua bulan setelah dikurangi pembayaran kontrak rumah kecil ini secara bulanan. Setelah itu Kyungsoo harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri sekaligus membayar tempat tinggalnya, kalau Kyungsoo tidak bisa melakukannya, dia akan menjadi gelandangan. Jadi, waktunya untuk mencari pekerjaan sangatlah sempit.

Oh ya, hal kedua yang harus dilakukannya adalah mengambil uang tabungannya, mungkin nanti siang dia akan ke bank. Kyungsoo menghirup tehnya yang terasa harum dan meneguknya dengan tegukan panas yang nikmat. Lalu mulai menyantap sarapannya sambil membuka situs pencari pekerjaan di komputernya.

Lowongan kerja... lowongan kerja yang cepat dan sesuai kualifikasinya...

Mata Kyungsoo bergerak cepat dan mencatat beberapa perkerjaan yang sesuai. Dia mengirimkan email surat lamaran ke beberapa perusahaan tersebut sambil menghabiskan sarapannya.

Ketika Kyungsoo selesai melakukan kegiatannya, waktu sudah hampir jam dua belas siang. Kyungsoo teringat bahwa dia harus ke Bank, dengan bergegas Kyungsoo mengambil tas kecilnya dan hendak keluar rumah ketika ada yang mengetuk pintunya.

Seketika Kyungsoo waspada. Dia tidak pernah punya teman sebelumnya. Jadi, itu tidaklah mungkin teman yang bertamu. Lagipula, dalam penyamarannya waktu itu karena berencana membalas dendam kepada Chanyeol, tidak banyak yang tahu kalau Kyungsoo tinggal di rumah mungil ini.

Apakah itu musuh Chanyeol yang ingin mencelakainya?

Kyungsoo bergidik ngeri. Kemudian menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan diri. Tidak, musuh Chanyeol pasti sudah mengurus masalah itu sebelum memutuskan melepaskan Kyungsoo.

Jadi, siapa yang sedang mengetuk pintunya saat ini?

Dengan hati-hati Kyungsoo mengintip melalui jendela sebelah dan menemukan seorang lelaki dengan setelan jas mahal dan resmi berdiri di depan pintunya. Dari penampilannya, tampaknya lelaki itu lelaki baik-baik. Tetapi penampilan bisa menipu bukan? Kyungsoo masih tidak bisa percaya bahwa Dokter Jongin yang begitu baik dan selalu tersenyum itu ternyata adalah psikopat berjiwa kejam.

Kyungsoo meraih pisau dapur dan membuka pintu dengan hati-hati, membiarkan rantai tetap menahan pintu itu,

"Siapa?" Kyungsoo menatap pria tampan dalam balutan jas rapi itu sambil mengerutkan keningnya.

Sleep With The Devil - END [ Chansoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang