Chapter 06

2.1K 272 39
                                    

Vote & Comment 🗯️

.

.

.

Kopi sudah dihidangkan, pertanda meeting santai itu sudah usai. Beberapa lelaki memilih keluar untuk merokok, sedang Suho duduk diam di ujung sofa, mengamati Chanyeol yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas di tangannya.

Chanyeol bukanlah lelaki yang bisa membaur, lelaki ini penyendiri, dan wataknya yang terkenal membuat orang- orang segan mendekatinya. Suho tidak akrab dengan Chanyeol, mereka hanya berbicara tentang bisnis. Dan apabila menyangkut bisnis, Chanyeol cukup kooperatif. Kerja sama mereka telah membuahkan banyak keuntungan bagi perusahaan masing-masing.

Suho ragu untuk menanyakan perihal Kyungsoo kepada Chanyeol. Rasanya terlalu aneh untuk membahas masalah itu di sini. Tetapi Irene–istrinya yang cantik–telah berhasil membuatnya berjanji untuk melakukannya.

Suho berdehem, menarik perhatian Chanyeol dari berkas berkas yang ditelusurinya dengan serius, "Kami, aku dan isteriku bertemu dengan kekasihmu semalam."

Kepala Chanyeol langsung terangkat seperti disentakkan, ia menatap Suho dengan waspada, "Oh ya?," nada suaranya santai, tetapi ketegangan dalam suara Chanyeol tidak bisa menipu Suho, ada sesuatu di sini, batin Suho dalam hatinya, ada sesuatu yang dirahasiakan Chanyeol...

"Yah, dia berkenalan dengan isteriku kemarin, dan berbicara panjang lebar dengannya," Suho berusaha memancing Chanyeol dan sepertinya pancingannya kena karena mata Chanyeol menyipit dan menatapnya curiga.

"Apakah dia mengatakan sesuatu kepada istrimu?" Suho menatap Chanyeol lurus-lurus,

"Dia meminta tolong kepada istriku untuk diselamatkan, supaya dia bisa keluar dari rumahmu."

Bibir Chanyeol mengetat membentuk garis tipis, lalu dia segera berdiri, "Bilang pada istrimu untuk tidak melakukan apa-apa. Perempuan itu milikku, dan siapapun tidak akan bisa melepaskannya dari rumahku, kecuali atas seizinku," Chanyeol menatap Suho lurus, menimbang-nimbang, "Aku menghormatimu Suho, kau adalah salah satu dari sedikit orang yang aku hormati dan aku tidak ingin hubungan saling menghargai ini rusak. Maaf aku permisi dulu karena ada janji pertemuan dengan pihak lain setelah ini."

Setelah mengangguk kaku, Chanyeol melangkah pergi meninggalkan ruangan meeting besar itu.

Suho duduk diam dan menyesap kopinya, matanya masih menatap pintu di mana Chanyeol menghilang di baliknya.

Tingkah Chanyeol mengingatkannya pada dirinya dulu. Senyum muncul di bibir Suho. Chanyeol mungkin akan mengalami hal yang sama seperti dirinya, kalau dia tidak hati-hati kepada Kyungsoo.

.

.

.

Ketika pintu kamarnya dibuka dari luar, Kyungsoo tidak menyangka kalau Chanyeol-lah yang masuk. Lelaki itu telah sepenuhnya mengabaikannya akhir-akhir ini. Kyungsoo bahkan hampir tidak pernah melihat lelaki itu, kecuali dari pemandangan ketika Chanyeol memasuki mobilnya di teras bawah yang kelihatan dari jendela lantai dua tempat Kyungsoo dikurung.

Dan seperti biasanya, lelaki itu tampak marah. Kyungsoo mengerutkan alisnya, kenapa lelaki itu tidak pernah sedikitpun tampak ceria dan tersenyum? Kalaupun tersenyum, senyumnya hanyalah senyum jahat dan sinis.

Apakah lelaki itu tidak pernah merasakan bahagia sedikitpun di dalam hatinya?

Tanpa basa-basi, Chanyeol melempar jasnya ke kursi dan melonggarkan dasinya, lalu menatap Kyungsoo tajam,

Sleep With The Devil - END [ Chansoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang