"piw piw piw kenaaaa kamu mati wlee"
"Aaagghh tidak.. kapten lixxie mati kkkkk"
"Piw piw piw..."
Mainan berserakan dimana mana, Felix masih setia menemani Jisung nya, Jisung berlari.
Bruk...
"Huh... Cape banget ya," badan Felix ambruk diatas karpet, sedikit mengatur nafas.
"Hump !"
"Eh... Nif kamu maem apa? Berat banget" Felix biarkan Jisung yang loncat memeluk Felix dikarpet itu.
"Hanif mah sehat maem banyak sayur nda kaya ka lixxie kecil wlee"
Felix semakin mengeratkan pelukannya yang jujur saja berat badan Jisung semakin menurun, begitu juga dengan dirinya yang sibuk dengan kegiatan sekolah.
"Iya maem sayur itu penting de,, maem yang ban-"
Krieett
Pintu tiba tiba dibuka, dua sosok tinggi melihat heran kearah Felix juga Jisung.
Ya.. Hyunjin juga minho
"L-lix?? Lo!? LO GAY??! LIX!? PARAH!!!"
"EH EH GAK GITU ANJ.. INI ADEK GUE"
"YA TAPI GAK KEK GITU JUGA GELI GUE"
Minho masuk kedalam kamar "kayak Lo sama jidan, kgk aja.."
"Jangan samain sama jidan lah bang, dia tuh-"
"Stttt... Diem Lo, mau gue sumpel tisue toilet?"
*Hyunjin mingkem
Felix duduk dengan posisi Jisung yang masih memeluk badan Felix erat, kaki Jisung di ikat di pinggang Felix.
Suasana hening, Minho masih melihat sekeliling kamar itu, sedangkan hyunjin duduk diatas kasur berkutik dengan handphone nya.
"J-jangan dibawa lixxie na punya Hanif... Kalo di bawa nanti Hanif sendillian..." Mata bulat indah itu menatap keluar jendela,
"Siapa juga yang mau pergi yeu... Sok tau, Hanif juga jangan ninggalin lixxie oke?"
Rambut hitam legam itu bergoyang saat Jisung mengangguk kencang.
"Oh iya, kalian ngapain kesini?"
"Tau tuh bang Lino maksa gue kesini"
Minho menoleh mendekatkan diri kearah Felix , Minho terduduk menatap lekat mata felix "gue gak mau Lo putus sekolah lix"
"HEH!? APAAN PUTUS SEKOLAH!?"
"Mulut lu gue asli sumpel pake tisu nih?"
"I-iye bang" mental hyunjin menciut dan memilih diam
"T-tapi bang gua masih ada Hanif,"
"Lix" telapak tangan besar Minho menepuk pelan bahu Felix "Ada gue Lix, papa Lo yang mintain gue,"
"Vroom vroom, awaas kereta dataaang... Duwaar" Jisung memainkan mainan nya dibelakang Felix yang masih dia peluk
"Nif,, bentar ya,, main dulu sama Kaka haris lixxie mau ambil mainan dibawah yha?"
"Nde!! " Jisung turun dari pangkuan Felix, sedang kan Felix juga Minho keluar meninggalkan hyunjin bersama Jisung.
...
Minho dan Felix menuriruni satu semi satu anak tangga, dan tepat didepannya papa yang sedang menunggu mereka.
Tatapan seriusnya membuat Felix aga ngeri.
"Sini" ujar papa pada mereka, papa duduk diatas sofa dibarengi Minho dan Felix.
Hening beberapa saat, hingga akhirnya Tama mulai membuka suara "Lix,, papa mau tudep aja, Hanif papa bawa ya??"
Nafas Felix tercekat, ritme jantung nya lebih cepat "maksud papa apa? Papa tau kan? Hanif gak bisa jauh dari lixxie?, Papa mau lihat Hanif makin sakit?"
"Lix papa ngerti sama kamu, papa ngerti. Tapi tolong kali ini aja lix, Leukimia itu bukan main main, papa sayang sama Hanif"
Lagi lagi Felix terdiam, itu memang benar, mau sampai kapan Jisung seperti ini? "T-tapi kan, tapi kan disini juga bisa pa.. hanifnya gak usah dibawa juga, disana dia mau sama siapa?, Sedang papa juga sibuk kan?"
"Ada gue lix"
Suara Minho mendominasi, "g-gue bisa jagain Hanif kok"
"Bukan masalah itu bang, Hanif susah buat nyamain diri sama lingkungan, hani-"
"Farel!! Udah cukup, ini keputusan papa, papa yang ambil resiko, beresin barang Hanif, papa berangkat besok"
.......
Gemuruh hujan menjadi pengiring bagi Felix yang masih duduk terdiam menatap jendela.
"Kaka lixxie ! Jangan duduk disini,, nanti kena petill, banyak, mau?" Jari jemari Felix ditarik sekuat tenaga oleh Jisung
"Haha,, ga ada petir nya juga, ini cuman hujan, Hanif suka hujan nda?" Jisung mengangkat badan Jisung lalu didudukan nya diatas paha, kembali menatap hujan diluar sana, mendengarkan gemuruh itu.
"Sukaa ! Hanif suka hujan ! Hanif mau hujan hujan,, Kaka Lixxie , nanti kalau Hanif sudah besar, hanif mau mainan air hujan sama Kaka lixxie, lihat banyak kupu kupuuu"
Kedua tangan besar Felix menggenggam erat tangan Jisung agar tetap hangat "Mana ada kupu kupu terbang pas hujan,, yeuuu kupu kupu aja tau mereka bakal sakit kalo mainan air hujan, Hanif mau sakit ahh?"
Jisung menggeleng membiarkan rambut dan poninya bergoyang kesana kemari. "Bra mau... Nda bolee sakit, nanti kalo sakit, sama policii di piw piw piw"
"Nah itu tau. Hanif, Hanif mau lihat salju nda?"
"Mau! Mau! Mau salju!"
"Besok Hanif boleh mainan air hujan, boleh lihat salju, tapi Enda sama ka lixxie yaa?"
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
separate twins
FanfictionAbang nda boleh sakit sakit nde? Nanti kalo sakit Hanif gigit! Nda boleh nakal yha? -Hanif