Hai haiii semuaaaaa
Syalom, assalamualaikum, selamat malam buat kalian semua.....
Re comback again
Jangan lupa vote and coment yaaaaa
Happy reading
---------
'segalanya berharga sekalipun jiwa itu tak utuh lagi'
-oregon-
Ratusan motor sport memasuki parkiran RSUD Cempaka Putih, Jakarta. Kedatangan mereka dengan jumlah yang sangat banyak sontak membuat banyak pasang mata teralihkan. Penampilan yang kompak dengan jaket kebanggaan sekaligus identitas mereka dengan lambang Oregon dibagian punggung. Memasuki area rumah sakit dengan teratur dan tanpa membuat kebisingan. Membuat pasien yang awalnya takut menjadi sedikit lebih tenang.
Tok tok tok
Rios membuka pintu kamar VIP yang ditempati Kinara diikuti oleh kelima inti oregon. Sedangkan yang lainnya menunggu sementara diluar. Baru saja masuk beberapa langkah suara jeritan yang nyaring terdengar diseluruh penjuru ruangan.
"Aaaaaaaaa PERGI, jangan sakiti kinara om, jangan bunuh kinara, ampun om, ampun,"
Kinara bertetiak histeris. Memeluk ibunya yang berada disamping brankar. Air matanya percah seketika. Mata itu menyiratkan ketakutan besar. Tangan kecil yang masih terdapat lebam disana-sini itu memeluk erat sang ibu. Gadis yang malang.
"Kinara, itu kakak-kakak yang bantuin kinara kemarin, jangan takut nak, mereka gak jahat," Sumaryani berusaha menenangkan putrinya tapi air matanya malah ikut jatuh. Ia menangis, bukan hanya mata tetapi juga hatinya ikut menangis menyaksikan keadaan putrinya sekarang. Tak ada lagi senyum ceria, hanya ketakutan dari bayang-bayang yang kelam.
Rios mengepalkan kedua tangannya kuat hingga menampakan buku-buku tangannya yang memutih. Hantinya seperti diremas-remas menyaksikan pemandangan pilu dihadapannya. Lihatlah betapa hancurnya dua insan itu sekarang.
"Kinara cantik, kinara ingat gak sama kak Rivo yang meluk Kinara waktu itu, yang gendong Kinara juga." Ucap Rivo dengan lembut. Cowok rusuh itu tersenyum sangat manis sekarang. Menampilkan deretan giginya yang rapi.
Kinara tak mengubris. Tangan kecil itu tetap memeluk erat ibunya tanpa mau memandang Rivo. Tangisannya semakin pilu tak kala Rivo mengelus puncak kepala itu.
"Kinara, lihat nih kak Ray bawain mainan barbie loh buat Kinara, masak-masakan juga ada supaya Kinara gak kesepian dirumah sakit." Ray melangkah maju membawa paper bag berwarna pink yang sengaja dibelinya tadi.
Mendengat kata barbie membuat Kinara memalingkan pandangannya. Tangisannya seketika berhenti. Memandang Ray takut-takut.
Ray tersenyum tulus. Menyerahkan paper bag itu ketangan Kinara. Tak sia-sia ia sering membantu ibunya mengasuh adik kecilnya. Sedikit banyak tau tentang kesukaan anak kecil.
Semua yang menyaksikan seketika tersenyum haru. Sedikit lega dengan keberhasilan mereka, Termasuk Rios dan Jeff. Cowok sedingin es itu kini sedang tersenyum hangat menatap gadis kecil diatas brankar dengan selang infus yang menghiasi tangan mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threysia [on Going]
FantasyCerita ini bercerita sedikit tentang kalian si tukang halu, si maniak wattpad yang jatuh cinta pada setiap tokoh fiksi dari imajinasi seseorang. jangan sedih kamu gak sendiri, kawan. mari kita halu dan jatuh bersama. --------- Threysia Misellia Xend...