Part 1

653 208 372
                                    

'segala sesuatu yang berlebihan ternyata tidak baik' 


Dibawah sinar mentari yang sedikit demi sedikit menampakan wajahnya. Diatas bumi yang mulai disibukan dengan segala aktivitas penduduknya, satu gadis diantara berjuta-juta manusia itu masih sibuk dengan aktivitas membuat pulau diatas bantal berwarna putihnya. Masih pulas, mengingat ia baru saja memejamkan matanya dua jam yang lalu. Tak peduli gedoran keras yang sejak lima belas menit yang lalu terus-terusan menghantam pintu kamarnya.

"Reysia, BANGUUUNNN!."

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Satu menit

"KALAU KAMU GAK MAU BANGUN SEKALIAN AJA KAMU KAKAK KUNCIIN DIDALAM KAMAR SEHARIAN INI"

Lelah. Lelaki tampan bertubuh atletis itu sangat lelah. Menghabiskan waktunya setengah jam dalam setiap hari hanya untuk membangunkan adik kesayangannya yang sangat kebo itu. Lihat, dia tidak peduli pada ancaman yang baru saja dilontarkannya. Gadis ini benar-benar ya.

"Reysia , ba,"

Pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok singa betina dengan rambut acak-acakan dan dengan tatapan bodoh dan tanpa merasa bersalahnya.

"Kak Bara, ribut banget sih?"

Bara menarik nafasnya kasar. Menghadapi jenis singa betina seperti adiknya ini benar-benar harus membutuhkan kesabaran besar.

"Mandi! Sepuluh menit kakak tunggu dibawah. Lewat dari itu, TINGGAL!" Ancam lelaki bernama Bara itu sembari meninggalkan Reysia yang masih sibuk mengumpulkan nyawanya.

Reysia mengerjapkan matanya berkali-kali. "Kan ini minggu, emangnya kita mau kemana?"

Bara yang hampir saja sampai ditangga menghentikan langkahnya. Menatap Reysia dengan lelah.

"Minggu eyangmu. Masih kamis kali, jangan ngada-ngada deh Rey."

"HAH, APA?"

Reysia berusaha mengingat-ingat. Pasalnya tadi malam Reysia melihat kalender ponselnya dan besok, yang berarti hari ini minggu bukan kamis.

Bara yang melihat adiknya yang belum juga bergerak dan malah melamun tidak jelas menghampiri Reysia. Ditatapnya jengah adik semata wayangnya ini. Ternyata selain singa betina spesies langka adiknya juga mempunyai otak dibawah standar.

"Ini kamis, bukan minggu. Liat kalender aja belum tamat." Ucap Bara datar sembari menyodorkan ponselnya didepan wajah Reysia.

"Lah iya. Tapi kenapa di hp Rey ini hari minggu?" Tanyanya bodoh.

Bara mengusap muka. Frustasi? Jelas.

"Rey, enam menit lagi, kalau gak kakak tinggal. Kakak ada presentasi pagi ini." Ucap Bara yang diiringi kepergiannya. Rasanya kesabarannya akan sirna.

Reysia yang mendapat ancaman begitu secepat kilat masuk kekamar dan mandi dengan jurus angsa miliknya. Jangan ragukan jurus angsanya, ini sangat berguna untuk kondisi darurat seperti sekarang ini.

Threysia [on Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang