Threysia [on Going]

Part 9

'Berada di dekatmu adalah impianku'

-Threysia-

"Nih alat-alatnya." Rivo mengeluarkan satu persatu alat musik tradisional dari dalam lemari yang hanya dimiliki kelas XII IPA-1. Dua galon kosong, baskom berukuran besar, ember berukuran sedang, botol minuman bekas, stik drum ala-ala, dan satu gitar.

"Jamkos adalah surga bagi kita, untuk merayakannya mari kita konser." Teriak Ray yang langsung disambut seisi kelas dengan heboh.

Deva tentu saja sebagai vokalis utama sekaligus pemain gitar, mengigat ia mempunyai suara paling bagus di antara yang lainnya. Rivo sudah siap pada galon di kedua sisi kakinya, Ray pada meja guru sebagai pemain gendang, Genta dengan embernya, Rivo pada botol minum bekas, dan Kipli dengan baskom besarnya.

"Penonton!" Teriak Deva yang disambut heboh oleh penonton dikelas.

"Are you ready?"

"Ready." Jawab mereka serentak.

"Akang gendang?"

Rivo, Ray dan Genta kompak memukul alat musik mereka sebagai sahutan.

Awak dewe tau duwe bayangan...

Besok yen wes wayah omah-omahan...

Aku moco koran sarungan kowe belonjo dasteran ...

"Tarek mang."

Nanging saiki wes dadi kenangan...

Aku karo Kowe wes pisahan...

Aku kiri kowe kanan wes bedo dalan...

"Asekkk gaskeunn Dev." Heboh Rivo. Suara gendangnya semakin kentara bersahut-sahutan dengan penonton yang juga semakin terbawa suasana. Tentu saja joget ala-ala tik tok yang lagi viral itu.

mendung tampo udan...

Ketemu lan kelangan...

Kabeh kui sing diarai perjalanan...

Rios mendengus pelan. Tidurnya tak lagi nyenyak. Mau marah tapi biang keroknya adalah temannya sendiri. Sedangkan Jeff memilih sibuk dengan gamenya, tak tertarik pada suasana sekarang sedikitpun.

BRAK

pintu kelas terbuka, menampilkan sosok lelaki setengah baya dengan mata yang menatap tajam. Kehebohan seketika berhenti melihat bersama kearah pintu yang terbanting keras.

"RIOS KEENAN GUSTAMA, BAWAK ANGGOTA ANDA KELAPANGAN SEKARANG JUGA!!" Tegas pak Bambang, si guru BK yang terkenal dengan kepribadian gandanya. Kadang sangat baik, kadang sangat menyeramkam seperti singa.

Rios menggelengkan kepalanya sembari mengelus dada. Ia sudah menyangka hal ini akan terjadi.

***