🌞🌞🌞
Kringg~
Kringgg~
"Hais"
Kringg~
Tak!
"Eung, huaaaam" aku menggeliat dan mengerjap-ngerjapkan mataku yang masih berat.
Dan setelah berjuang beratus-ratus detik melawan rasa malas, aku bersiap-siap ke sekolah. Lalu turun untuk sarapan bersama para bujangan.
"Ohayou" sapaku, aku melambaikan tangan dengan senyuman manis yang lebar.
"Ohayou" balas Gevyn tak lupa dengan senyum simpulnya yang menurutku jelek.
"Larii....ada wibu!" itu ikan lele yang teriak, Abaikan saja.
"Sarapan apa kali ini?" tanyaku
"Roti" jawab Gevyn dan Jevano serentak. Duh sikembar.
"Tiap pagi makannya roti mulu, ga bosen apa" cibir ku ketika melihat dimeja makan cuman ada roti sama kopi. Kecuali Canva, dia makan roti sama sosis yang dipanggang kemudian dikasih saus dan antek-anteknya.
Seharusnya kan roti sama susu, lah ini sama kopi. Kek bapak-bapak aja, apalagi si Mark udah kek bule aja dia.
"Roti tu adunya sama susu bukan kopi" aku duduk di kursi tengah, Jevano di samping kiri ku, samping kananku Canva, samping Canva Gevyn, lalu Jesa dan Malio.
Ngomong-ngomong meja makan kami bundar kek tahu bulat yang digoreng dadakan punyanya abang-abang.
"Ga usah sarapan kalo gitu" ucap Jevano
"Bersyukur masih bisa makan" sindir Canva Aku diam males debat.
Ku comot sosis panggangnya yang ditelantarin 2, lalu kabur. Canva yang tahu aku nyomot makanannya pun langsung teriak.
"ABANG!! ..."
"WOY, MALING" ku tengok Canva yang mengejar ku dibelakang, lalu senyum semanis mungkin.
"Kembaliin!!" ucap Canva marah, aku ngibrit ke belakang rumah diikuti olehnya.
Setelah sampai dapur dan itu adalah jalan buntu, langsung ke habiskan sosis yang tinggal setengah itu.
Hap
Gluk
Dan kita gelut
*****
Setelah menaruh tas di kelas, aku langsung ngacir ke belakang sekolah buat bersantai-santai ria menunggu bell masuk.
Di belakang sekolah itu paling the best sih, adem ayem, damai, membuat mata mengantuk. Makanya ku suka tempat ini dan jadi tempat yang paling sering ku tongkrongi kalo sekolah.
"Hah, tiduran dikit enak nih" ucapku dan langsung rebahan dibawah pohon, ntah itu pohon apa namanya.
"Ano ..., pikett!"
Tapi belum semenit aku tiduran si Mak lampir datang. Dah lah, ngga jadi ini mah santai-santai nya.
"Bersihin kelas, cepet" suruhnya tegas. Dia ni orang nya suka ngegas guys, jadi hati-hati kalo ngomong sama dia nanti disemprot.
"Kan bisa yang lain" jawab ku malas.
"Tapi ini kan jadwal mu" jawabnya agak ngegas, nah kan
"Iyaa nanti" males banget deh, apalagi kalau yang piket cuman aku.
"Nanti-nanti, cepetan gak!" teriaknya yang udah ancang-ancang mau mukul, aku pun mengalah dan berdiri. Awas aja lu Mak lampir.
"Hai hai, hime-sama ..." ledekku yang langsung ngacir pergi ninggalin dia yang mukanya udah cemberut dan merah.
Hahaha, senengnya godain dia, oh kalian penasaran ngga sama nama dia?
Ngga? Yaudah.
Becanda, namanya Anindya Fereska, biasanya dipanggil Dya atau Anin tapi aku manggilnya Eska biar beda dari yang lain. Yaa walaupun setiap manggil dia kena gaplokan karna dia ga suka dipanggil Eska, padahal kan bagus ya, menurut saya sih.
Hah~
Udah udah, kenapa jadi cerita soal dia? Ini bukan genre romance ya. Ganti ganti.
🌞🌞🌞
Hah
Bosen....
"Nonton anime kah yaa?" tanyaku pada diriku sendiri.
"Tapi anime apa yang bagus?" aku menerawang mencari judul anime yang bagus yang belum ku tonton
"Ah tapi males, mana kuota tinggal dikit" ucapku cemberut.
Aku melirik kearah jam. Jam menunjukkan pukul 07:40
Baca Manhwa aja kali ya?
"Tapi semua Manhwa kan Belum update"
Hahh~
Aing bosan.....
Tapi tiba-tiba perasaan ku ga enak, ada apa nih? Duh mana aku langsung keinget kejadian disekolah lagi, jadi merinding kan.
Keruangan keluarga aja deh, main sama Ima.
🌞🌞🌞
Aku ucapin makasih buat yang udah vote, baca, dan nungguin cerita ga jelas ini. Cuma mau bilang yang betah dan jangan bosen ya~ hehe
Selamat malam
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (HIATUS)
Teen Fiction"Aku menunggumu di tengah rintikan hujan yang deras, berharap kau baik-baik saja disana" "Mianhe...., Aku akan segera menyusul mu. Tunggu aku!" Renjun