Hah ....Aku menuruni tangga dan menemukan si Ima lagi diraba-raba sama Canvano, wah ga bener ini, harus ku hajar si Canvano.
Aku lari dengan sekuat tenaga buat nyelamatin si Ima yang lagi didekep sama Canvano. Yaampun Imaa bertahan lah sayang.
"Imaaaaaaaaaa" teriak ku kencang. "Lari nak! Lari!!" ga bisa dibiarin, babumu ini akan menyelamatkan mu! Bertahanlah.
Dan dengan secepat kilat kuningnya Konoha, aku berhasil ngerebut Ima sayangku dari Chenle. Dengan dia yang planga plongo gak berdosa kayak monyet, rasanya mau ku santet.
"Meow"
Itu suara Ima, iya nak aku tahu. Kau pasti ketakutan kan? Iyakan? Ayo ngomong.
"Kau ngapain ngeraba-raba Ima!" tanyaku dengan mata tajam.
"Ngeraba gimana bang?" tanyanya balik.
"Itu kau pegang-pegang tete nya dia" aku melotot. Sambil nenangin Ima yang dari tadi ga bisa diem dipelukanku
"Ima tuh kucing, lebay amat" jawabnya
"Lagian si Ima kan jantan" lanjutnya, Canvano berdiri dan berjalan mendekati abangnya untuk menoyor kepala abangnya yang sengklek itu.
🌞🌞🌞
Aku menuangkan makanan kucing kedalam mangkok kecil untuk Ima makan, tidak lupa dengan airnya. Biar ngga ada cerita Ima meninggal karna keselek ngga dikasih minum.
Kan ngga lucu.
Setelah menuangkan makanan buat si Ima, aku berjalan menaiki tangga menuju kamar untuk berganti baju, lalu keluar rumah untuk membeli makanan.
Ziano memarkirkan motornya disamping warung bakso yang sering ia dan kakak adeknya datengi. Cowok itu lantas mendekati warung dan memesan 1 porsi mie ayam dengan ekstra baso.
Setelah memesan dirinya duduk di bangku belakang paling pojok, lantas mengeluarkan handphone untuk menyuruh mereka makan bersama disini
Dream Family
Foto satu kali lihatSini makan mie ayam di
Warungnya mang UdinJaeminggat
Telat, udah pesen makanan
sama yang lainFoto satu kali lihat
JenoOni
Makan chicken lebih enak
Cih, ga ajak-ajak Lo pada
Gua ngambek
Ziano mendengus, lantas tersenyum saat mang Udin berjalan kearahnya dengan semangkok mie ayam ekstra bakso dan secangkir es teh miliknya.
"Ini No, mie ayam ekstra baksonya siap dinikmati" kata mang Udin tersenyum, meletakkan mangkok mie ayam tersebut didepan mata dan es tehnya.
Iya tersenyum dan tak lupa bilang terimakasih kepada mang Udin lalu meracik bumbu ala Renjun untuk mie ayam kemudian memakannya dengan senang dan tenang.
Nikmat mana lagi yang kau dustakan.
🌞🌞🌞
Saat ini aku sedang nonton Anime yang berjudul "One piece" yang episodenya berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus episode.
Dan yang sedang ku tonton adalah episode dimana Luffy sang karakter utamanya sedang menyelamatkan kakaknya yang akan dieksekusi mati
"Hah ..." aku bosan.
Panjang kali ceritanya si Ace (kakaknya Luffy), dengar-dengar dari kawan ku yang udah sampai seribu episode, si Ace ini nanti jadi donat alias mati perutnya bolong, kayak sundel bolong versi Cowo nya.
Karena aku bosan, aku memutuskan untuk turun dan bikin mie sajah. Laper juga maraton anime selama 3 jam.
🌞🌞🌞
Aku menuangkan air kedalam panci lalu menyalakan kompor dengan api yang sedang. Aku mengambil mangkok dan garpu lalu mencampur semua bumbu mie instan kedalam mangkok.
Setelahnya saat air sudah mulai panas, aku memasukkan mie kedalam panci, 3 menit kemudian mie siap dihidangkan.
Hmmm ....
Aroma Mie Sarimi emang menggugah selera, aku memakannya dengan kerupuk sebagai pendamping. Nikmatnya ...
Brak
Aku menengok "apa tu? Bikin kaget aja" ucapku saat melihat pintu tertutup dengan kencang. Emang angin akhir-akhir ini sangat kencang.
Wush ...
Aku meletakkan kembali garpu yang akan siap memasuki mulut ku itu, dingin. Hujan kah?
Aku menghempas pikiran buruk tentang ada nya hantu, cepat-cepat ku selesaikan acara makan dan langsung bergegas ke kamar Canvano.Cari aman hehe.
🌞🌞🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (HIATUS)
Teen Fiction"Aku menunggumu di tengah rintikan hujan yang deras, berharap kau baik-baik saja disana" "Mianhe...., Aku akan segera menyusul mu. Tunggu aku!" Renjun