Gevyn menatap Ziano yang sudah nangkring diatas motornya dengan heran.
"Tumben bawa motor, biasanya nebeng" ucap Gevyn yang menaiki motornya, menunggu Jevano yang belum keluar.
"Biasalah" jawab Ziano nyengir. Gevyn menaikkan satu alisnya heran.
"Yok, berangkat" ucap Jevano sambil menutup pintu rumah lalu menaiki motor kesayangan.
Mereka semua kemudian memasang helm masing-masing lalu melaju keluar meninggalkan pekarangan rumah menuju sekolah.
Sekolah yang lumayan elit dengan akreditasi A dimana banyak sekali siswa berprestasi disini.
Neo High School, sekolah yang mempunyai banyak gedung juga jurusan. Sekolah yang bisa dibilang amat besar untuk ukuran sekolah.
Neo High School bukan hanya SMA tapi juga SMK, jangan heran jika sekolah ini besar karena muridnya juga banyak. Tiap angkatan selalu diatas 500 siswa lebih untuk masing-masing sekolah, dengan fasilitas yang lengkap juga eskul dan jurusan yang banyak membuatnya menjadi salah satu sekolah favorit dikota ini.
Bukan sembarang orang yang bisa masuk sini, dan kebanyakan alumni sini adalah orang-orang yang sukses. Maka tentunya seleksi untuk masuk sekolah sangatlah ketat.
🌞🌞🌞
Ziano menghentikan laju motornya disebuah halaman rumah sederhana dengan banyak tumbuhan, ia lalu turun dari motor dan menghampiri seseorang yang sedang memakai sepatu.
Seseorang itu mendongak lalu tersenyum, ia kemudian berdiri saat sudah selesai memasang sepatu.
"Udah ga marah?" tanya Ziano dengan senyum kecil diwajah.
Seseorang yang ditanyakan mengangguk, ia kemudian mengambil tas yang tergeletak tak jauh dari mereka berdiri, menyampirkannya dipundak.
"Yu berangkat, udah siang" ucapnya berjalan dan diikuti Ziano menghampiri motor hitamnya.
Ziano menghidupkan motornya kemudian pergi meninggalkan rumah sederhana itu .
"Ka, nanti kekantin bareng ya?" tanya Ziano yang langsung dijawab iya oleh sang empu.
Ziano tersenyum, merasakan degub jantungnya yang menggila saat melihat senyum sang pujaan hati dibelakang lewat kaca spion.
Mereka, Ziano Mahendra dan Anindya Ferezka resmi menjadi sepasang kekasih sejak seminggu yang lalu.
Tak pernah terpikirkan oleh Ziano bahwa ia akan jatuh dalam pesona seorang Anindya Ferezka yang menurutnya menyebalkan. Ia bahkan menyebutnya Mak lampir beberapa kali sebelum jadian, sekarang semua sikap dan perilaku Eska begitu gemas dimatanya, tak lagi menyebalkan seperti sebelumnya.
"Pulang nanti dianter kamu kan?" tanya Eska, Ziano mengangguk mengiyakan.
"Iyalah, orang berangkat sama aku ya pulangnya harus sama aku lagi dong" ucap Ziano yang membuat Eska tersenyum malu.
🌞🌞🌞
Ziano menunggu Eska yang sedang melepas helmnya disamping motor, setelah nya ia turun dari motor dan mencantolkan helm berwarna biru yang dipakai Eska ke spion motor begitu saja.
Lalu ia menggandeng tangannya saat mereka berjalan meninggalkan parkiran menuju kelas, sepanjang jalan, banyak orang yang melihat aneh keduanya.
Dua orang yang sering ribut tiba-tiba bergandengan tangan sepanjang lorong, membuat mereka menyimpulkan bahwa keduanya terlibat hubungan asmara.
"Tumben mereka berdua akur?" tanya seorang perempuan dengan rambut sebahu kepada temannya yang sibuk makan.
"Siapa?" tanya balik perempuan yang sibuk makan itu membuat Sulli, gadis dengan rambut sebahu tersebut berdecak.
"Itu loh, Anin sama Zian lagi akur. Mana gandeng tangan segala lagi, fiks si mereka jadian." jelas Sulli, membuat temannya berhenti makan.
Ia mendongak melihat Ziano yang menyelip kan anak rambut ke kuping Anindya, reflek Risma membuat gestur ingin muntah saat melihat kejadian itu.
"Serius? Mereka berdua? Udah gue Dugong sih" ucap Risma membuat Sulli melirik dengan alis yang tertekuk heran.
"Minta traktir yu Ma, mayan gue bisa hemat hari ni." ajak Sulli kepada Risma yang kembali memakan makanannya yang tinggal sedikit.
"Ga ah, Zian tu pelit. Mana galak lagi" ucapnya menekankan kata galak.
Melihat Ziano yang tersenyum tulus kepada Anindya membuatnya teringat akan sosok yang pernah mengisi hari dan hatinya dulu.
Sosok yang membuatnya mabuk akan senyunya, yang membuatnya candu akan dekapan hangatnya.
Sialan, ia jadi ingin menangis sekarang.
🌞🌞🌞
Selamat malam...
"Jangan mencintai terlalu dalam, karena itu yang membuat hatimu sakit" Zeano Mahendra
"Susah, karena aku terlanjur mencintai mu begitu dalam" Khairunnisa Azharisma
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (HIATUS)
Teen Fiction"Aku menunggumu di tengah rintikan hujan yang deras, berharap kau baik-baik saja disana" "Mianhe...., Aku akan segera menyusul mu. Tunggu aku!" Renjun