part 8 WAWANCARA

68 68 10
                                    

TYPO BETERBARAN DIMANA-MANA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TYPO BETERBARAN DIMANA-MANA

"Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya." - Mahatma Gandhi

•••🌼🌼🌼•••

Sebelumnya:
aku dan Vania beserta anak-anak mulai memakan sarapan kami dengan khidmat.

•••🌼🌼🌼•••

06.30
'Raisa Pov'
Setelah sarapan bersama dan berakhir kami berangkat sekolah dengan menggunakan angkot.saat ini kami sudah sampai disekolah,dan berada dipertengahan gerbang,karena jurusan kami berbeda.

Tapi digedungnya Vania juga diadakan acara yang sama seperti digedungku yaitu pemilihan siswa/siswi yang pintar,untuk mendapatkan beasiswa gratis.munkin karena kami satu sekolah,

makannya kepala sekolah mengumumkan berita tersebut di dua gedung.entah kebetulan atau takdir,kami berdua juga sama-sama ikut dalam perlombaan tersebut,yang diadakan nanti jam tujuh.

•••🌼🌼🌼•••

Aku melihat Vania mengenakan kacamata bulatnya,dan mengikat rambutnya menjadi satu.

Aku heran,kenapa Vania menggunakan itu semua?apa seburuk itukan orang-orang yang satu jurusan dengannya disana,atau memang iya sengaja melakukannya?entahlah yang jelas ia terlihat agak culun menurutku karena kacamata bulat super tebalnya itu.

Menurutku Vania itu cantik,cantik sekali malahan.tapi kenapa ia menutupinya,apa setidak PD nya dia sampai-sampai tidak tau cara bergaya dengan baik?Entahlah,akupun bertanya kepadanya.

"Van kenapa kamu pake begituan?"tanyaku penasaran.

"Engga mau aja kok"ucapnya kikuk,aku memicingkan mataku curiga,dia seperti menghindari pertanyaan yang kuberikan padanya.

"Padahal lebih cantikkan kamu yang engga pake begituan"kataku jujur.

"Ah bentar lagi udah mau bel nih Ra,kamu masuk gih keburu telat,nanti dihukum"ucapnya mengalihkan topik pembicaraan.

Aku semakin curiga dengannya,tapi aku tahan karena apa yang ia katakan itu benar.

"Huft"aku mulai menghembuskan nafasku pasrah.

"Ya udah kalo gitu aku masuk dulu ya,nanti kalo ada apa-apa kamu kabari aku aja oke,oh iya nanti pulang sekolah kita bareng ya"ucapku pasrah dan menawarkannya pulang bersama.

Ia menghembuskan nafasnya lega.
"Iya Ra,kamu tenang aja kok enggak bakalan terjadi sesuatu sama aku,oke Ra kalo gitu aku duluan ya"ucapnya langsung pergi ke gedungnya belajar,

RAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang