02-Misi yang Gagal

6 6 2
                                    

02. Misi yang Gagal
.
.
.
.
.
Upacara bendera yang melelahkan telah selesai. Kini kantin mak Ningsih yang kerap disapa mak Ningg bak lautan manusia. Semua siswa/i memilih brefing-nya untuk menghilangkan dahaga dan laparnya untuk ke kantin.

Atha dan 3 temannya, memilih meja paling pojok. Melepas dasi yang serasa mencekik lehernya, Atha melangkah menuju dapur mak Ningg, dan bersiul ria melirik murid cewek di samping kanan dan kirinya.

"Mak permen Yupi mana permen Yupi?? Sekalian deh sama toplesnya. " tanya Atha pada mak Ningg. Tangannya mengotak atik dagangan di meja dapur.

"Permen Yupi? Di luar den. Di meja paling depan. " jawab mak Ningg yang sedang mencuci piring, menunjuk keluar dengan tangan yang penuh busa.

Atha melangkah keluar dari dapur kantin dan menuju meja paling depan. Langkah kaki jenjangnya berhenti ketika manik matanya menangkap ada 3 cewek yang sedang mengobrol ria di meja paling depan. Wajahnya menoleh pada cermin yang terpasang di dinding kantin. Merapikan rambut dan kemejanya.

Atha berjalan santai melanjutkan langkahnya, kedua tangan dimasukkan ke saku celana. Dan tersenyum manis, siap menyapa 3 cewek cantik di depan sana.

"HAII GAIIS. BOLEH GABUNG NGGAK. BOLEH NGGAK. BOLEH LAH MASA ENGGAK. " teriak Alde di belakang Atha. Tiba tiba 1 teman titisan toa itu sudah ada di belakangnya. Sukses membuat Atha terkejud. Gagal sudah rencananya terlihat kece dan cool di depan cewek cewek itu. Tangan Atha sudah gatal ingin menabok kencang mulut Alde.

Sedang ketiga cewek itu menatap aneh Atha dan Alde. Tidak menggubrisnya dan melanjutkan menikmati makanan yang sudah dipesannya. Mereka adalah Claris dan kedua sahabatnya. Zia dan Cathrine.

"Minggir Ta, gue mau duduk! " suruh Alde menarik lengan Atha. Alde sudah berancang ancang mengambil duduk di samping Zia.

"Ga bisa! Gue duluan! Lo kenapa tiba tiba di sini. Sana balik ke habitat lo. " cegah Atha menarik kerah belakang kemeja Alde, nyaris terjungkal jika Alde tak berpegangan pada kaki meja.

"Untung sahabat. Sabar Al, orang sabar disayang pacar. " ucap Alde pada dirinya sendiri. Mengelus dada dramatis.

"Emang lo punya pacar. Jones aja sok sok an lo. " maki Atha mendorong dahi Alde. Lagi lagi Alde ternistakan di sini.

"Heh! Kalian ganggu tau ngga. Pergi sana!Mau ngapain ke sini? " usir cewek dengan rambut dikuncir kuda. Menusuk bakso bakar dan memasukkan ke mulutnya. Cewek itu menunjuk Atha dan Alde dengan tusuk baksonya.

Namanya Zia Gizella, cewek hiperaktif dan super duper cerewet. Menjabat sebagai bendahara kelas 11 IPA 5. Sifatnya yang humble dan kocak membuat dia cukup terkenal di kalangan adik kelas. Menjadi galak dan jutek saat menagih uang kas.

"Heh Alde. Bayar uang kas! Nunggak 2 minggu. Lama banget. Gue laporin pak Ghani mau? " ancam Zia menodongkan telapak tangannya di depan wajah Alde.

Alde hanya cengingisan menurunkan tangan Zia dan merogoh sesuatu di saku celananya. "Nih. Makan tuh duit. Cukup kan? Kurang berapa coba ngomong. " ucap Alde meletakkan uang kucal di depan Zia.

Zia menautkan alisnya. Membuka gulungan uang tersebut dan reflek melebarkan bola matanya, mendapati itu adalah uang 5 ribu. Hanya 5 ribu. Padahal hutang Alde ada 150ribu. Wahh. Bebar benar Alde ini.

"Cukup apanya. Kurang tau ngga. Kurang banyak!! " jengkel Zia melotot pada Alde. Melipat uang tadi dan dimasukkannya ke dalam saku rok.

"Eh eh. Mau lo apain duit gue?" tanya Alde menunjuk uangnya.
"Buat bayar bakso! Dimasukin uang kas lah. Pake nanya lagi. " gertak Zia memukul pelan lengan Alde. Dan melanjutkan makan bakso bakarnya.

Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang