08-Hari Baru, Keluarga Baru

2 3 0
                                    

08. Hari Baru, Keluarga Baru
.
.
.
.
.
Hari ini Claris akan pindah ke rumah baru milik Roni, gadis itu akan tinggal bersama orang tua kandungnya, dengan berat hati Claris meninggalkan papi, mami dan kakaknya.

Dari tadi pamit perpamitan belum selesai selesai. "Pi, mi, kak. Claris pamit ya, kalian jaga diri baik-baik. " pamit Claris yang sudah membawa 2 koper besar dan 2 tas tenteng.

Sejak tadi Rio hanya diam saja, sudah pasti hatinya sedih, dan rasanya ingin menangis, saat ditinggal putrinya, walaupun bukan darah dagingnya tapi rasa sayangnya pada gadis itu sudah sangat kental.

"Pi, papi oke kan? " tanya Claris memastikan. Gadis itu memeluk erat papinya.

"Papi jangan khawatir, Claris janji bakal sering ke sini. Oke. " ucap Claris menyodorkan jari kelingkingnya.

Rio menautkan jari kelingkingnya dan Claris, pria itu tersenyum haru. "Kamu juga jaga diri baik baik ya. Papi sayang kamu. " ucap Rio mencium pucuk kepala Claris. Claris mengangguk cepat dan tersenyum lebar.

Claris melangkah mendekati Dinda, wanita itu terlihat sedih, matanya sembab, tapi senyum terus terbit di bibirnya.

"Mi. Claris pamit ya. Mami jaga diri. Claris sayang mami. " Claris mengelus pundak Dinda, kemudian mencium sekilas pipi maminya itu.

"Iya sayang. Mama pasti bakalan kangen sama kamu. Sering sering ke sini ya. " Dinda mengelus surai hitam Claris.

Claris mengangguk dan tersenyum. Terakhir langkah kecilnya ia tuju mendekati Novi. "Kak? Claris pamit ya. Lo baik baik. Jangan nakal. " Claris menggandeng tangan Novi.

Kakak Claris itu tersenyum manis, "Iya. Kenapa lo gak tinggal di sini aja sih. Nemenin gue. Baru aja kemarin kita baikan. " larang Novi melengkungkan bibirnya sedih.

"Ga bisa kak. Gue harus ikut mama papa. Kita kan bisa ketemu di sekolah iya ngga. " ucap Claris melepaskan gandengannya dan memeluk kakaknya.

Novi membalas pelukan dari Claris, pelukan hangat dirasakan lagi oleh Claris. Mereka melerai pelukannya.

Claris melangkahkan kakinya pada Brina dan Roni di ambang pintu. Gadis itu menganggukkan kepala, tertanda sudah selesai dengan pamitannya.

"Din, Rio kita pamit ya. Novi tante sama om pamit ya. " Brina melambaikan tangan pada 3 orang di seberangnya.

"Kalian hati hati ya. Sering sering ke sini. " jawab Dinda membalas lambaian tangan Brina.

"Kita permisi ya. " pamit Roni menyatukan kedua tangannya di depan dada dan melangkah keluar rumah Rio disusul Brina dan Claris di belakangnya.

☂️☂️☂️☂️☂️

Sudah 30 menit lalu Claris sampai di kediaman baru, lebih tepatnya rumah milik papa dan mamanya. Sekarang Claris benar benar sibuk menata, merias, membersihkan kamar barunya.

"Gede juga kamar gue. Bisa salto, jungkir balik tidur gue. " ucap Claris menatap setiap sudut kamarnya.

"Gue telfon Catrin deh. " Claris merogoh ponselnya di dalam saku cardigannya. Cewek itu mencari kontak Catrine dan memanggilnya.

"Halo? Kenapa Ris? " terdengar suara Cathrine di seberang sana.

"Ga papa sih. Gue udah pindah tau. "

"Pindah maksudnya, oh pindah di rumah mama papa lo? "

"Iya, sekarang gue tinggal di rumah papa mama, deket sih. Lo kapan kapan ke sini dong. Temenin gue. " Claris duduk di sofa kamar memainkan ujung cardigannya.

Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang