Hari berganti malam. Setelah puas bermain game bertiga, kamu meninggalkan si kembar yang kelelahan setelah bertengkar di kamarmu.
Mereka akhirnya tidur saling menindih. Heran, bahkan saat tidurpun mereka bertengkar.
Orang tuamu belum pulang dari kantor sehingga kamu yang harus menyiapkan makan malam.
Sepasang tangan melingkar di pinggangmu. Hembusan nafasnya menyapu lehermu saat dia menumpukan dagunya di bahumu lalu mendusel.
"Ah rasanya seperti punya istri saja~"
"Samu, lepaskan. Dan lagi, kita masih sekolah tau? Pikiranmu terlalu jauh,"
"Lepaskan atau wajan panas ini mendarat di wajahmu?" ancammu sambil mengangkat wajan panas itu.
"[Name] nanti kau jadi istriku saja." ah dia masih melanjutkan, "kita akan tinggal jauh dan hidup tenang tanpa si kuning."
"Hentikan khayalanmu dan cepat cuci muka lalu bantu aku!"
"Baik, Tuan Putri." dan Samu berjalan ke kamar mandi dengan malas.
Baru beberapa langkah ia kembali mencubit pipimu gemas lalu berlari puas ke kamar mandi.
Kelakuannya bikin geleng-geleng kepala.
Belum sempat bernafas lega, badanmu dibuat terhuyung oleh seseorang yang baru saja melompat memelukmu.
"KUKIRA DI MANA TERNYATA KAU DI SINI!"
"Tsumu, aku sedang memasak!"
"HM! MASAKLAH YANG ENAK. KALAU LULUS, KAU BISA JADI ISTRIKU NANTI!"
"Tidak, terimakasih.."
"[Name] akan jadi istriku tau! Sudah kubooking duluan tadi." Samu keluar dari toilet dengan wajahnya yang sudah lebih segar.
"TIDAK! [NAME] PUNYAKU!"
"APA HAH?"
Yah, mulai lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu [Miya Kyodai]
FanficMiya Osamu & Miya Atsumu X Reader (kalo bisa dapet dua, kenapa harus satu?:>) Kamu dan dua saudara kembar itu adalah sahabat sejak kecil. Mereka selalu mengekorimu seperti anak ayam dan selalu melindungimu seperti anji-em...r-rubah penjaga di waktu...