18-Tertular

13 3 0
                                    

Hachiiii!!!

"Kau baik-baik saja?" terhitung sudah delapan kali Suna bertanya begitu padamu.

Kamu mengangguk lalu lanjut mencatat apa yang tertulis di papan. Untungnya hari ini guru berhalangan hadir dan kalian hanya diminta menyalin beberapa catatan. Kalau ada guru, mungkin kamu sudah diminta ke UKS sejak tadi.

"[Name] kalau sakit istirahatlah! Akan kusalinkan sisanya untukmu!"

"Kau mau [Name] semakin sakit setelah membaca tulisanmu?"

"Samu kau merusak suasana!"

"Aku hanya tidak mau [Name] semakin sakit!"

Cekrek!

Suna menatap hasil jepretannya. Setelah puas, ia menyimpan ponselnya ke dalam saku. "Justru [Name] semakin sakit kalau kalian bertengkar."

"Rin-chan pindahlah ke sini. Biar aku yang di samping [Name]"

Suna mengangguk dan bertukar tempat dengan Samu. Tsumu tadinya hendak protes, tapi melihatmu yang langsung bersandar ke bahu Samu membuatnya mengurungkan niat.

"Kau sungguh tidak mau ke UKS?" tanya Tsumu khawatir.

Kamu menggeleng. "Sudah hampir jam makan siang. Aku tidak ap—hachiii!"

Samu menempelkan tangannya di dahimu. "Tuh! Kau demam."

"Aku tidak mau ke UKS.."

Ketiga pemuda itu menghela nafas. "Baiklah tidak usah ke UKS."

Ketiganya saling pandang lalu kompak mengangguk. Samu menggeser kursinya mendekat ke arahmu lalu menarikmu dalam pelukannya.

"Tidur saja. Jangan pikirkan catatan. Istirahat saja sampai jam makan siang."

Kamu menurut, menggeser kepalamu mencari posisi nyaman di dada bidang itu. Samu juga mengelus kepalamu hingga kamu merasa lebih nyaman.

Suna yang sudah selesai mencatat, mengambil alih catatanmu karena...yah, tulisannya lebih bisa dibaca.

Sedangkan Tsumu mencatat untuk Samu, meski nanti Samu akan mencatat ulang di rumah.

Sampai makan siang, tiga pemuda itu mengurusmu dengan sangat baik!

































Ehe... Maaf lama

Haikyuu [Miya Kyodai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang