14-Suna POV

17 3 0
                                    

Saat aku kembali ke kelas, [Name] dan Atsumu sudah menghilang. Teman sekelasku bilang, [Name] mengantar Atsumu ke UKS.

Kutebak gadis itu pasti kesusahan.

Dan benar saja. Di ujung koridor kulihat [Name] berjalan dengan Atsumu yang menemplok di punggungnya.

Ada-ada saja.

Tapi bukan aku namanya kalau langsung membantu mereka. Ini adalah moment langka yang tidak bisa dilewatkan.

Aku harus mengambil foto mereka sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya membantu. Iya kan? ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Setelah puas, aku berjalan mendekati mereka.

"Tsumu, hentikan! Rasanya geli!!"

"Tapi kau sangat wangi, [Name]"

"Rin-kun tolong aku....." aku terkekeh pelan melihat [Name] yang tampak sangat pasrah.

Perlahan aku membantunya dengan memapah Atsumu hingga sampai ke UKS.

"Aku akan belikan bubur sebentar. Kau di sini saja dengan Rin-kun. Mengerti?"

"Kau saja yang di sini! Biar Rin-chan yang beli buburnya!!"

"Hei menurutlah padaku! Rin-kun tolong temani Tsumu ya?"

Aku sudah terbiasa dengan kedekatan mereka yang menurut orang-orang lebih dari sekedar sahabat. Bukan hanya pada Atsumu, kedekatan [Name] Osamu juga sama.

"Sudahlah, biarkan [Name]-chan pergi dan dia akan lebih cepat kembali."

Haha meski kesal, Atsumu tidak menolak saat aku bicara.

Oh iya. Dibandingkan dengan pasangan, menurutku [Name] selalu berusaha memperlakukan si kembar dengan adil. Meski tampak selalu menolak, kurasa [Name] menyukai salah satu dari mereka.

Masalahnya hanya satu.

Siapa yang sebenarnya dia sukai?

"Rin-chan kapan [Name] kembali?!"

"Dia baru pergi 15 detik yang lalu.."

Haikyuu [Miya Kyodai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang