Suasana sekolah masih lumayan sepi, karena masih pukul enam lebih lima belas pagi, Arumi berjalan dengan santai di koridor menuju ke kelasnya,
Sesampai di kelas Arumi langsung duduk dibangku paling depan disamping jendela, dikelasnya pun masih sepi hanya ada Arumi sendiri, Arumi pun membuka tasnya untuk memeriksa tugasnya."Oke,udah selesai semua. Baca buka aja masih sepi juga."
Setelah lima belas menit berlalu, teman sebangku datang.
"Assalam'mualaikum, sayangnya aku," ucap Andin sambil memeluk arumi
"Wa'alaikumsalam,"
"Engga pusing apa Rum, pagi-pagi udah baca buku otak ku aja panas semalem gara-gara ngerjain Matematika susah banget" crocos Andin mengebu-ngebu.
"Kan udah biasa Ndin gue kek gini, gampang loh kalau faham caranya,"
"Lu mah jago soal Matematika gue mah apa tuh,"
"Ah elah lu mah, pagi-pagi udah sambat aja,"
"Gak sambat kagak gue, hahahahah,"
"Eh, Rum tu si Agi gimana kabarnya"tanya Andin.
Arumi dan Andin adalah sahabat mulai dari MTsnya hingga SMA, jadi andin udah tau arumi itu seperti apa sudah seperti saudara.
"Gue gak tau Ndin, Gue dah lama gak ketemu ama contatc ama dia jadi enggak tau kabarnya kayak apa,"ucap arumi dengan sedu.
"Percaya aja Rum, entar dia bakal ngabarin elu kok tenan baby,"
"Iya Rum,"
"Hallo...Selamat pagi beban keluarga,"
Ucap Riko bar-bar saat masuk kelas."Suara lu, rik bikin telingan gue pengang,"
Sahut Andin dengan sewot."Kenapa lu, yang sewot,"
"Lu pagi-pagi udah bikin gue emosi ya"
Arumi melihat perdebatan Riko dan Andini ikut tertawa.
"Eh, Neng Arumi lagi ketawa, cantik banget sih mbak,"ucap riko dengan genit.
Arumi hanya menangapi dengan senyum dan gelengan kepala.
Riko,farid dan Ardhan biang onar yang bar-bar. Namun, juga mereka cerdas."Kring...kring...kring..."Bel masuk berbunyi Riko the geng duduk di bangku mereka.
Bu Sri masuk ke kelas mereka, pelajaran pertama adalah Matematika.Ardi si ketua kelas membimbing untuk berdoa sebelum pelajaran.
"Berdoa mulai."
"Aamiin," jawab sekelas
"Assalam'mualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"ucap Bu sri.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"
"Pagi, semua,"
"Pagi juga Bu,"
"Tugasnya dikumpulkan,"
"Masa ada tugas Bu" tanya Ardan.
"Minggu kemarin udah saya kasih tau Ardhan, kamu pasti nggak ngerjain kan,"
"Ah elah bu, tau aja sih," cengir Ardhan.
"Riko, Farid ibu tanya kamu kerjakan atau tidak,"
"Jelas bu, Tidak hahahaha" tawa mereka berdua.
"Kalian ya, pagi-pagi udah bikin ibu naik darah, sana kalian pakai helm lari keliling lapangan lima kali," tunjuk Bu Sri dengan galak.
"Asiyap bu,"
Riko the geng pun berjalan, keluar sambil bernyanyi."Matematika ilmu yang mematikan,"
Bu Sri manatap mereka dengan galak. Sambil mengelus dadanya agar lebih sabar menghadapi mereka.
"Heh, gue capek njir," ucap Farid dengan nada ngos-ngosan.
"Lu mah kek cewek,baru aja tiga kali putaran udah keok," balas Riko.
"Bacot lu," ujar Farid.
"Gue udah selesai woy," sahut Ardhan.
"Lu mah kagak setia kehewanan sama si Farid," balas Riko sambil berlari untuk menyeselesaikan hukuman.
"Bodo amat, Gas kantin woy,"
Riko berlari mengejar Ardhan menuju ke kantin, padhal jam pelajaran pun belum selesai.
"Woy....tunggu in gue,"
Sahut Farid yang baru saja menyelesaikan hukumannya.Kring....kring...kring ..Bel istrihat berbunyi suasana kelas sebelas ipa tiga pun agak ramai, bu sri langsung menutup pembelajaran dijam pertama.
"Baik, saya pamit undur diri,"
"Wa'salamualaikum warahmatullahi wabaraktuh."
Arumi dan Andin bergegas menuju ke kantin, setibanya dikantin mereka langsung memesan bakso dan es teh, lalu kembali ke meja mereka.
Namun, tiba-tiba Riko the geng menghampiri mereka."Heh, minggir cari tempat duduk sendiri woy," ucap Andin dengan nada ngegas.
"Pelit lu Ndin, udah penuh semua mejanya," balas Farid.
"Duduk aja, gapapa,"sahut arumi.
"Aduh...Neng Arumi mah baik enggak kayak situ," ujar riko sambil melirik Andin.
Andin menatap sengit mereka bertiga, pesanan mereka pun datang mereka memakan dengan hikmat. Setelah ity , mereka bersama-sama kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran hingga selesai.
____________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Akhirnya (On Going)
Ficción GeneralHubungan persahabatan dua manusia yang berlawan jenis terkadang berjalan lancar tanpa ada perasaan lebih dari salah satu pihak. Namun, kebanyakan dari mereka terjebak friendzone seperti halnya Agi dan Arumi. Agi berjuang untuk mendapatkan hati Arumi...