"Baekhyun...?"
"Hmmm"
"Punya pulsa ga? Minta atulah mau nelepon, Jongin."
"Ada dua ribu lagi, buat teleponan sama Chanyeol. Si Jongin tuh pake kartu apa emang? Kalo pake kartu 3 mah, sekalian aja nanti aku bonusin telepon mayan gratis sesama operator."
"Ah Jongin mah pake XL. Beda, mana mahal kalo di telepon."
"Ya kamu beli pulsa atuh, Kyungsoo."
"Ya kan ini duitnya di pake buat bayar warnet"
"Yaudah sabar weh dulu nanti teh pan senin ketemu, di kantor Desa."
Kyungsoo menghela nafas. Uangnya sudah habis buat keperluan warnet, karena dia harus on Facebook. Niat hati mau kepoin pacar, malah ngeliat pacar like foto mantan, kan ngeselin.
Akhir bulan, jadi pegawai Desa yang cuma honorer emang berat buat Kyungsoo. Paketan internet lagi mahal sekarang, bonus SMS dan telepon ke beda operator juga bikin dompetnya meringis.
Padahal dia dan Jongin, pacarnya yang baru resmi pacaran selama tiga bulan itu hanya berbeda dua RT. Tidak terlalu jauh, namun tetap saja mau apel pun susah. Di kantor Desa, Jongin punya jabatan yang lumayan tinggi daripada Kyungsoo.
Kyungsoo ngecek ponselnya, ngecek pulsanya yang tersisa hasil ngutang sama Mang Odin depan rumah, cuma sisa seribu lima ratus. Kurang delapan ratus perak lagi buat dapat gratis nelepon ke beda operator. Salahkan Jongin yang jadi pengguna XL, engga kaya Kyungsoo yang menggunakan Indosat.
"Hayu balik. Jangan bengong, nanti di culik wewe gombel."
Kyungsoo menjitak kepala Baekhyun. Sahabat sekaligus tetangganya ini emang mulutnya ga bisa ngerem. "Di kira aing bocil."
"Eh tau ga? Malam ini Radio Buana, acara Ngopi Bareng nya bintang tamunya siapa?"
"Siapa emang?"
"A Minseok, anak ITB."
"Ah yang bener, 'a Minseok yang ganteng lucu itu?"
"Beneran, Soo. Kata Chanyeol kalo bintang tamunya dia, kirim salam pasti dibacain semua. Ga kaya waktu itu, dilewat banyak tuh."
"Yaudah ayuk balik, nanti mau kirim salam buat Jongin."
***
Kota Bandung, pada malam minggu memang selalu seru. Apalagi gang perumahan tempat Kyungsoo berada. Teman-temannya sudah nongkrong di warung Mang Odin sejak habis magrib, Baekhyun bahkan sudah pamit malam mingguan sama Chanyeol. Katanya sih mau ke Braga atau engga daerah deket Gedung Sate.
Kyungsoo cuma bisa gigit jari. Mau SMS Jongin, tak punya pulsa. Mau nelepon apalagi, beli pulsa juga ga ada duit. Kalo minta sama Bapak atau Ibu bisa habis dia di omelin. Soalnya ya Kyungsoo cukup boros bulan ini.
Kyungsoo membuka ponselnya, ia berdecak karena bagian keypadnya sudah menganga. Terpaksa harus ia ikat dengan karet gelang. Beruntunglah ponsel yang bermerek Nokia ini memilik ketahanan batre yang kuat, sehingga Kyungsoo engga perlu ngecas sering-sering.
"Sinyal jelek apa ya? Ga ada SMS satupun. Padahal udah 3G ini teh."
"Tumben kamu engga apel." Si Bapak datang dari dapur sambil memegang piring berisi pisang goreng.
"Mau, Pak. Tapi, gatau deh Jonginnya ga ada kabar."
Si Bapak menyodorkan piring pisang goreng ke arah Kyungsoo yang langsung di ambil satu potong oleh Kyungsoo. "Sabar. Kata Pak Dadang, RT 5 lagi ada perbaikan jalan, motor ga bisa lewat. Jongin kayanya ga bisa kesini gara-gara itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisoo Oneshoot Compilation
FanfictionBerisi kumpulan cerita pendek Kai dan Kyungsoo.