Berhenti Berharap

349 27 5
                                    


I gave my all and all know it, then you tore me down and now it's showing.
In two months, you replaced us like it was easy.
Made me think I derseved it.

***

Seoul.
Desember 12, 2017.

Kyungsoo pulang dari tempat kerjanya. Ia baru saja mendapatkan gajinya bulan ini, senyum sumringah tak luput dari bibir cantiknya yang tebal. Ia sudah memperhitungkan dengan baik untuk apa saja ia gunakan uang itu, termasuk memberikan sepasang sepatu untuk kekasihnya, Kim Jongin.

Ia membuka ponselnya dan mencari kontak kekasihnya itu. Panggilan pertama tersambung namun tak juga Jongin angkat, hingga pada panggilan ke tiga nomer telepon Jongin berubah tidak aktif. Kyungsoo mengeryit bingung, kemana kekasihnya di sore-sore begini? Mungkinkah ia lupa men-charge ponselnya?

Melupakan kekesalannya Kyungsoo berjalan ke toko sepatu dimana dulu ia dan Jongin sempat mampir. Dan Jongin naksir salah satu sepatu di tempat itu, maka sekarang Kyungsoo akan membelikannya. Tak apa Jongin tak tahu, biar jadi kejutan saja pikirnya.

Usai membeli sepatu yang diinginkan sang kekasih, Kyungsoo mampir ke rumah orang tuanya sebelum ia kembali ke apartemennya. Ya Kyungsoo sudah hampir lima tahun ini tinggal sendiri, dan hanya sesekali pulang ke rumah orang tuanya.

Kyungsoo hanya lulusan SMA, saat ini ia bekerja jadi asisten apoteker. Sebenarnya dulu Kyungsoo ingin melanjutkan kuliah namun karena terkendala biaya, ia terpaksa harus mengubur impiannya menjadi dokter dalam-dalam. Berusaha memenuhi kebutuhan diri sendiri dengan bekerja, agar ia tak lagi merepotkan sang Ibu. Apalagi Ayahnya yang kini sudah menikah lagi dan mempunyai anak yang masih kecil.

"Kyungsoo, kau mampir?" Seseorang menginterupsi Kyungsoo saat ia baru saja menginjakkan kakinya di ruang tamu.

Ah, sesungguhnya Kyungsoo malas sekali berbasa-basi dengan orang ini.

"Hmmm. Kupikir Papa masih kerja sekarang." Balas Kyungsoo datar.

Orang yang disebut Papa itu menghela nafas. "Papa sudah tak kerja lagi, Kyungsoo. Kau tahu? Bengkel sialan itu sudah bangkrut! Dan lihat aku terkena PHK sekarang. Bagaimana caranya aku memberi makan ibumu?"

Kyungsoo mendengus dan mengabaikan cerita panjang lebar dari sang Papa tiri. Suami baru Ibunya yang dia nikahi lima tahun lalu. Jika orang bertanya apa yang terjadi dengan orang tua Kyungsoo? Maka jawabannya adalah kedua orang tua kandungnya bercerai ketika Kyungsoo masih berumur satu bulan. Entah apa alasannya, Kyungsoo tidak tahu dan tak pernah ingin tahu.

Ayahnya kemudian menikah lagi lebih dulu, lalu mempunyai seorang putra bernama Do Seungsoo, yang otomatis adik tiri Kyungsoo. Tapi pernikahan Ayahnya itu tak bertahan lama juga. Kemudian disusul Ibunya menikah lagi, dan hanya bertahan tiga tahun lalu kandas.

Sebenarnya Kyungsoo tidak paham. Ada apa dengan orang tuanya sehingga mengalami kegagalan dalam pernikahan hingga berkali-kali. Lihat sekarang? Laki-laki yang sebenarnya umurnya hanya terpaut 8 tahun dengan Kyungsoo itu merupakan suami ke tiga Ibunya. Bukankah sangat jelas? Ibunya menikahi laki-laki yang lebih muda darinya. Perbedaan usia mereka lima belas tahun. Itu gila kan? Laki-laki yang jadi ayah tirinya itu seharusnya cocok jadi kakak Kyungsoo.

Sang Ibu baru keluar dari kamar ketika melihat putra semata wayangnya sudah berdiri di dapur. "Kyungsoo? Kenapa pulang tak kabari Ibu, hmm? Ibu bisa memasak makanan kesukaanmu."

"Tak perlu, Bu. Aku hanya tidur semalam disini, besok harus kembali ke apartemen."

"Secepat itu? Ibu padahal masih merindukanmu. Semenjak kau tinggal sendiri, jika Papamu kerja Ibu sendiri di rumah. Itu membuatku kesepian, Soo."

Kaisoo Oneshoot CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang