2 Mei 2021
Ini hanya tentang kita dan perasaan yang pernah memenuhi rongga dada. Tentang sebuah perasaan tulus yang tersampaikan dengan baik, namun ditolak cukup kasar.
Ini juga tentang diriku dan ketidakmampuanku. Tentang aku yang tak mampu mengatakan seberapa berharganya dirimu dalam hidupku.
Maafkan aku.
Matanya menatap jendela kaca kusam itu dengan malas. Ruangan kecil dengan cat putih dan toska itu adalah rumah keduanya sekarang. Hilir mudik orang-orang dengan pakaian serba putih. Juga orang-orang dengan segala problema dan tingkah anehnya adalah pemandangan yang sudah satu tahun pemuda itu lihat.
Aroma obat-obatan yang khas, jarum suntik, makanan yang tak menggugah selera juga turut menemaninya dalam keseharian. Bila orang lain melihatnya, maka semua sepakat pemuda itu menyedihkan. Sangat menyedihkan.Lingkar matanya menghitam, pipinya tirus, kulit putihnya nampak pucat tak terawat, tatapan matanya sayu cenderung kosong, tubuhnya sedikit ringkih. Benar-benar definisi mayat hidup. Itu terjadi sejak satu lalu. Sejak semua hal yang membuatnya berada di tempat sialan itu hilang.
Klek
Suara pintu terbuka, tidak mengalihkan ekstensi laki-laki itu sama sekali. Ia masih membisu menatap jendela kaca di depannya. Mata sayunya menatap langit penuh. Seolah-olah sedang berkomunikasi dengan penghuni langit. Bahwa ia butuh seseorang yang bisa diajaknya bicara.
Seseorang mendekat ke arahnya. Duduk di sampingnya tanpa permisi, lalu menepuk bahu kanannya perlahan. Sedetik kemudian ia dapat merasakan suhu tubuh orang yang menyentuh. Itu terasa sedikit hangat jika di banding dengan suhu tubuhnya yang dingin dan kaku. Bukan suatu yang baru, itu sudah terjadi sejak enam bulan belakangan. Suhu tubuhnya menurun drastis.
“Soo?” Panggil orang itu. Membuat yang memanggil menoleh sesaat, lalu kembali fokus menatap jendela kaca.
Kyungsoo tidak peduli. Lebih tepatnya sudah tidak lagi peduli tentang siapa saja yang kini datang ke hidupnya. Sebab, satu-satunya alasan ia merasa peduli dan ingin perhatikan sudah tak ada.“Bagaimana keadaanmu?” Pertanyaan sahabat sekaligus kakak iparnya ini sudah bosan sekali Kyungsoo dengar. Tapi, Baekhyun selalu saja rajin mengatakannya. Padahal dia sendiri tahu betul keadaannya.
“Sepertinya yang kau lihat.” Jawab Kyungsoo datar. Matanya masih fokus menghadap jendela. Tidak terusik sama sekali meski dia nenyadari bahwa kakak laki-lakinya juga ada disini.
“Sudah satu tahun, Soo. Tidakkah kau ingin pulang dari sini? Ke rumahmu atau ke rumahku.”
Hening. Tak ada jawaban apapun dari Kyungsoo. Selain karena ia malas menjawab pertanyaan yang membosankan itu, ia juga benar-benar tak ada niat meninggalkan tempat ini. Rumah Sakit Jiwa.“Kau masih punya aku, Soo. Sahabat sekaligus kakak iparmu. Kau masih punya kakakmu, Chanyeol. Kau juga masih punya teman-temanmu yang lain, bahkan mertuamu.” Baekhyun mencoba berbicara panjang lebar. Semoga kali ini membuahkan hasil.
Namun, pada akhirnya Baekhyun harus mengakui bahwa ia kembali gagal membawa sahabat sekaligus adik iparnya itu. Kyungsoo adalah orang yang keras kepala.
“Biarkan selamanya aku disini, Baek. Ini adalah satu-satunya caraku berterima kasih padanya.”
Baekhyun mendesah kasar. Lagi-lagi pikiran Kyungsoo yang bodoh itu. “Soo, dia bahkan mungkin sudah bahagia. Sekarang giliranmu juga.”Kyungsoo menatap Baekhyun dengan cukup tajam. “Bagaimana jika justru dia tidak bahagia? Bagaimana jika justru pergi dengan rasa sakit dihatinya? Siapa yang menjamin dia bahagia? Setidaknya biarkan aku merasakan hal yang sama.”
Kalimat Kyungsoo barusan membuat Baekhyun mengeratkan jarinya. Percuma, Kyungsoo akan tetap kukuh memilih berada disini. Dengan berat hati Baekhyun kembali bangkit. Sekilas ia melirik suaminya yang juga kakak Kyungsoo sendiri, Chanyeol, duduk di sisi lain ranjang.
Chanyeol menghampiri Kyungsoo. Lalu, berjongkok. Menatap lama-lama adik semata wayangnya. Sungguh hatinya terluka. Ia sangat tahu, Kyungsoo dulu bukanlah sosok yang seperti ini. Adik kecilnya ini cukup ceria dan periang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisoo Oneshoot Compilation
FanficBerisi kumpulan cerita pendek Kai dan Kyungsoo.