"HUUUU..AAHHHHH"
Hinata menghela nafas panjang setelah keluar dari mobil super mewah, biasanya ia hanya akan datang dengan sebuah sepeda lalu ketika Kageyama datang, mereka akan saling berlomba.
'Kageyama, setelah ini kau harus menjadi pangeranku! Akan kubuat kau klepek-klepek padaku',pikir Hinata langsung melangkah pergi.
"Tap.. tap.. tap.."
Hinata tahu di lapangan masih sepi, tapi ia sengaja datang sangat pagi, kira-kira pukul tiga subuh untuk memanaskan diri.
*****
"Hahh.. hahh.. hahh..", Hinata mengap-mengap menatap ke atas.
"Eh? Pintunya sudah terbuka",ucap seseorang di belakang pintu ketika berhasil membuka pintu dengan mudahnya.
Orang itu pun melangkah masuk dengan gelisah, takut-takut ada seseorang yang sudah mendahuluinya.
Lalu, seperti yang sudah kalian duga. Dia Kageyama Tobio, incaran Hinata untuk dibawa pulang sebagai calon menantu.
Sementara itu, Hinata terlihat melirik ke arah Kageyama setelah dirasa nafasnya sudah kembali teratur, ia tahu dan menebak itu Kageyama yang tak ingin kalah darinya. Tapi, Hinata menang!
Hinata, dengan tenaga yang sudah kembali pulih disertai semangat membara, langsung berlari, meloncat ke arah Kageyama.
"OHAYOU KAGEYAMAKU!",sapa Hinata langsung bergelayut manja di atas Kageyama.
"WOI BOGE, BERANINYA KAU!",ancam Kageyama merasa kepala serta tubuhnya terbentur dinding karena loncatan Hinata yang mematikan.
Untung saja Kageyama kuat, dia hanya benjol. Hinata masih senyam-senyum menatap Kageyama dengan ceria.
"Turun-turun!",ucap Kageyama kesal.
Hinata pun terpaksa turun dengan wajah polos bak bayinya.
"Kageyamaku, ohayou",sapa Hinata lagi, menatap Kageyama dengan pose yang benar.
"???"
'Kageyama.. ku? KU?!',pikir Kageyama merasa ada yang aneh dari Hinata.
Ia pun menyentuh jidat Hinata dan bergumam,"kau tidak panas, aku tahu kau pasti gila!" dengan tidak berhati nuraninya.
"...?"
Hinata masih menatap Kageyama dengan polos, tapi dengan pandangan bertanya karena dia baru saja dikatai 'gila'.
"Aku tidak gila",ucap Hinata merespon dengan polos sembari berkedip-kedip ringan di depan Kageyama.
Kageyama melongo,'ada apa dengannya? Aneh!'
"KA-GE-YA-MA-KU OHAYOU!"
"Berhenti meracau, Hinata! Lebih baik kau pulang dan berbenah ke rumah sakit jiwa"
Hinata pun kembali membalasnya dengan senyuman polos, tapi dalam hati,'aku tahu.. dia.. hanya tidak terbiasa.'
Hinata kemudian memajukan bibirnya dan berucap,"kau tahu ini april mop, kan?"
"Gawat untuk jantungku! Aku tidak tahu apa dia sedang bercanda atau tidak. Wajahnya yang terlihat bodoh itu membuatku bingung di setiap ekspresi yang dia tunjukkan. Ini terlalu serius, dia benar-benar bercanda, kan?',pikir Kageyama gelisah.
Hinata suka sekali membuatnya naik dosis, untuk detak jantungnya yang selalu naik melebihi batas normal karena bocah sok polos ini.
Untuk seukuran Hinata, Kageyama jelas menganggapnya selalu serius. Apalagi ekspresi yang selalu dia tunjukkan itu selalu memancarkan aura keceriaan dan tekad yang kuat, hal itu membuat orang-orang senang dan berkumpul di dekatnya.
Sama sekali tidak cocok untuk dirinya yang terlalu serius.
"Kageyamaku?",panggil Hinata memiringkan kepalanya bingung.
"Berisik, bodoh!",ucap Kageyama.
"Tunggu! Jadi kau menganggap yang tadi itu serius?",tanya Hinata lagi dengan tampangnya yang selalu seperti bocah polos.
Kageyama sendiri terdiam panik dengan raut wajah memerah karena sejak tadi dikerjain.
"Huft! Aku tidak akan tertipu lagi, asal kau tahu",ucap Kageyama mendengus kelas sembari menunjuk-nunjuk Hinata yang membuatnya jengkel.
"Huh? Padahal aku serius",ucap Hinata kemudian dengan ekspresi kelewat santai.
"HA? KAU! KAU! AKU TIDAK AKAN TERTIPU! BRENGSEK!",maki Kageyama langsung berlari terbirit-birit keluar dengan raut wajah merona yang tadi ia tunjukkan, kini telah menyebar sampai ke telinganya sendiri.
'Eh.. padahal tadi aku hanya berniat mengujinya. Mengapa reaksinya sangat lucu? Hm.. dia memang Pangeranku!',ucap Hinata dalam hati merasa bangga.
Minggu, 8 Agustus 2021
20:52
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN MILIKKU!!
FanfictionHohohoho!! Kagehina ❤️ dong Hinata, seorang pria orange bertubuh mungil yang datang secara khusus ke Karasuno untuk memikat sang Pangeran karena sudah rela membuatnya turun dari tahta Kekuasaan yang selalu tersirat dalam dirinya. Sekarang, entah sud...