Ciuman Untuk Pangeranku!

332 49 11
                                    

"Ka-ge-ya-ma?",panggil Hinata dengan suara yang terdengar lebih halus.

"...",Kageyama merinding.

Hinata langsung berlari kecil untuk memeluk lengan kuat Kageyama.

'Aku sungguh menantikan saat-saat lengan ini akan mendekap dan mengangkat tubuhku',pikir Hinata dengan sengaja menunjukkan wajah manisnya di depan Kageyama setelah mendongak ke atas.

"K-kau..",ucap Kageyama terbata-bata, ia merasa terancam.

"Kageyama?~",panggil Hinata lagi sembari menginjit ke atas.

"...?"

Kageyama melebarkan matanya ketika Hinata tiba-tiba mendekatkan wajahnya sembari memeluk erat lengannya.

'Apa yang.. ingin dilakukannya?',pikir Kageyama sama sekali tak mengerti apa yang diinginkan Hinata darinya.

"..."

"Aku mencintaimu, maukah kau menerima perasaanku?",ucap Hinata menatap tepat ke mata Kageyama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu, maukah kau menerima perasaanku?",ucap Hinata menatap tepat ke mata Kageyama.

Deru nafas halus Hinata menerpa wajah Kageyama, ia yang awalnya kebingungan merasa aneh dengan pernyataan Hinata.

'Ba.. bagaimana bisa dia mempermainkan perasaanku seperti ini?',tanya Kageyama dalam hati, wajahnya yang bersemu merah tipis di bawah pipinya menjadi penanda jika Hinata baru saja membuat hidupnya meledak.

"Kageyama?",panggil Hinata merasakan Kageyama tiba-tiba melamun.

Ia pun kembali mendongak keheranan, Kageyama sendiri malah mendorong tubuh Hinata ke belakang.

Kedua telinganya yang ikut bersemu merah membuat Kageyama merasa tidak tahan untuk tetap berada disana.

"Kau licik!",ucap Kageyama langsung berlari melewati Hinata.

'H-huh?',pikir Hinata bingung.

Sebuah angin tiba-tiba terbang begitu saja melewati Hinata yang baru saja ditinggalkan dengan aneh.

*****

Hinata menatap dongkol ketika Kageyama tiba-tiba menghindari mengoper bola padanya saat sedang latih tanding.

"H-hei, Kageyama!",tegur Hinata dengan ekspresi tidak senang.

'Aku hanya menyatakan perasaanku dan dia langsung begitu? A-apa itu artinya dia malu?',pikir Hinata menerka sendiri dengan perasaan senang.

'Bodoh! Berhenti menatapku dengan kedua mata indahmu itu! Itu takkan bisa menggodaku!',pikir Kageyama langsung mengalihkan pandangan ke arah lain dan seolah-olah sedang fokus ke arah itu.

"..."

Hinata melongo selama pertandingan, ia tidak fokus ketika mengira tingkah Kageyama yang jelas menghindarinya itu sebagai suatu kesempatan.

PANGERAN MILIKKU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang