Di siang hari yang terasa penat, rupa-rupanya masih ada satu orang dari tim voli Karasuno yang terlihat sangat bersemangat.
"KA-GE-YA-MA DI-MA-NA KA-U BE-RA-DA?",panggil Hinata sembari berjalan cepat mencari keberadaan sang pangeran yang tiba-tiba menghilang dari kelas setelah bel istirahat berbunyi.
"...",Hinata menengok ke kanan ke kiri.
"Eh?",gumam Hinata menoleh dan menggeledah ke setiap inci toilet.
"Oy, Hinata! Apa yang kau lakukan?"
"Oh? Tanaka-senpai! Anu.. senpai, adakah melihat Kageyama?"
"Huh.. Kageyama?"
"Hm.. kok bisa aneh ya? Ah! Mungkin Kageyama sedang joging, tadi aku baru saja melihatnya tengah berlari dengan sangat bersemangat.. banyak sekali keringatnya.. ada apa ya dengannya?"
"...",Hinata berkedip-kedip menatap Tanaka.
"Arigatou atas informasinya, senpai!",ucap Hinata langsung berlari pergi dengan bersemangat.
"Hm..",gumam Tanaka terlihat berpikir keras mengingat-ingat sesuatu saat merasakan hembusan badai setelah Hinata berlari pergi dengan terburu-buru.
"UWAAAAH!",teriak Kageyama karena terkejut setelah Tanaka tiba-tiba menyapanya dari belakang.
Tanaka pun berkedip-kedip dengan kebingungan,"Kageyama, kau terlihat sangat bersemangat sekali ya? Padahal mataharinya saja sudah sangat terik."
"Tanaka-senpai..",gumam Kageyama memandang Tanaka hingga melamun beberapa saat.
"Ada apa?",tanya Tanaka heran.
"Hinata.. maksudku, jika dia bertanya pada Senpai sesuatu seperti dimana keberadaanku, bisakah Senpai mengatakan tidak pernah melihatku?"
"Oh? Tentu saja! Itu mudah, tapi mengapa?"
Sebelum Tanaka mendapatkan jawabannya, Kageyama terlihat mengelinap pergi dengan terburu-buru dan nampak sangat berhati-hati.
Setelah mendadak mendapatkan ingatannya kembali, Tanaka pun memukul telapak tangannya yang lain pelan.
"Aku ingat! Jadi, Hinata tadi..",gumam Tanaka menoleh ke arah Hinata baru saja pergi kemudian terbelalak.
'Ah!',pikir Tanaka cengo, kemudian dia berekspresi seolah tak ada yang terjadi,'ya sudahlah! Semuanya sudah terjadi, lagipula aku yakin tidak ada sesuatu yang penting' pikirnya kemudian dengan santai lalu berlalu pergi.
*****
"Kageyama?"
"Kageyama, oy..."
"Kageyama, Kageyama?"
'Are? Aneh! Bukankah tadi Senpai melihatnya disini?',pikir Hinata terheran-heran.
Berdiri di luar dengan cuaca yang sangat terik membuat Hinata berkeringat, ia pun memaju-mundurkan baju seragam depannya karena merasa panas.
'Kageyama seharusnya sudah pergi dengan cuaca sepanas ini, lebih baik aku mencarinya lagi ke dalam',pikir Hinata berniat berlari pergi.
"..."
Disisi lain, di belakang halaman sekolah, tepatnya di sela-sela dinding, terlihat Kageyama tengah mengintip dari celah dinding, menunggu-nunggu saat-saat Hinata akan berbalik pergi.
'Hinata.. dia menjadi aneh sejak tadi pagi, lebih baik aku tidak bertemu dengannya sekarang',pikir Kageyama terlihat gelisah.
Bagaimana ia tidak shock saat seseorang yang ia anggap sebagai seorang rekan tim yang benar-benar bisa mengimbanginya tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat? Tentu semua orang akan panik dan cenderung menghindar, apalagi orang itu malah semakin melakukan hal aneh seperti memanggilnya 'Kageyamaku Kageyamaku' bahkan di depan orang lain.
Walaupun awalnya ia kira Hinata hanya menjahilinya seperti tadi pagi, tapi Hinata malah mulai melakukan hal aneh seperti mulai memeluknya secara tiba-tiba.
Kageyama sendiri sudah sangat berkeringat sejak tadi dan terus berlari serta bersembunyi demi tidak saling bertatap mata dengan Hinata. Ia sebenarnya berniat untuk masuk ke dalam gedung sekolah setelah melihat Hinata pergi.
Beberapa saat setelah Kageyama bersembunyi, ia merasa Hinata pasti sudah pergi karena panasnya yang menyengat. Kageyama pun segera berdiri dan berbalik.
"Ka-ge-ya-ma! Kageyamaku! Oh Kageyama, akhirnya aku menemukanmu lagi!"
Kageyama pun melotot dengan jantung yang berdetak kencang karena telah dikejutkan.
'Hi-Hinata?',batin Kageyama gelisah bukan main, takut-takut diapa-apain sama Hinata yang terlihat sangat menakutkan.
Jumat, 13 Agustus 2021
20:04
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN MILIKKU!!
FanfictionHohohoho!! Kagehina ❤️ dong Hinata, seorang pria orange bertubuh mungil yang datang secara khusus ke Karasuno untuk memikat sang Pangeran karena sudah rela membuatnya turun dari tahta Kekuasaan yang selalu tersirat dalam dirinya. Sekarang, entah sud...