"Go-gomen ne..",ucap Hinata dengan gelisah.
"..."
Kageyama masih terdiam di tempatnya, ia terus menatap ke bawah.
'Bagaimana ini...? Bagaimana kami bisa berakhir di tempat ini?!',batin Kageyama panik setengah mati.
BAGAIMANA BISA MEREKA ADA DI SATU KAMAR YANG MEGAH TANPA SEORANG PUN DISANA?!
'Apa itu artinya aku sudah lolos penyeleksian? Apa benar begitu?!',tanya Kageyama kikuk dalam hati.
"Hinata!"
"Y-ya?",balas Hinata terkejut.
*****
"..."
"Huaaaa.. kaa-san, anak kita Hinata akan menikah!"
"Ah? Benar juga tou-san"
"Kaa-san!"
"Ini dengan kebahagiaan putra kita, tou-san!"
"Kaa-san!"
"Tou-san!"
"Haduhh.. apa jadinya keluarga ini tanpa ada aku yang waras?",tanya nii-san pada dirinya sendiri yang sudah pusing tujuh keliling melihat adegan mesra kedua orang tuanya itu.
"Nii-san?",panggil Natsu takut, adik bungsu.
"Eh, Natsu-chan? ...apa yang kau lakukan disini? Belum tidur?"
"Natsu.. apa Hinata nii-san akan segera menikah?"
"Hm.."
"Nii-san?",panggil Natsu lagi sembari menarik pelan baju paling bawah sang kakak sulung.
"..."
*****
"Apa itu artinya aku sudah boleh bersamamu?"
"Eh?"
Hinata mendadak gugup bukan main mendengarkan pertanyaan Kageyama yang mendadak.
"Aku kan sudah bilang, ini tidak akan sulit"
"Kau tidak pernah bilang begitu!",balas Kageyama sembari memejamkan matanya.
"Ah.. begitu..."
"Bukan ah.. begitu!"
"Kau gugup?",tanya Hinata asal berucap.
"Mana mungkin tidak, kan?"
"Ah, kau benar",ucap Hinata mendadak kaku.
'Jadi Kageyama pun bisa gugup',pikir Hinata polos.
"Begini.. jadi selanjutnya, kau mau bertemu orang tuaku?"
"Eh?",kaget Hinata bersamaan dengan ekspresi wajahnya yang memucat lucu.
"Calon mertua...",gumam Hinata pelan, ia tiba-tiba memojokkan diri di ujung ranjang.
"...?",Kageyama menatap Hinata bingung.
"Jadi.. begini ne.. bulan depan, mereka pulang"
"PULANG?!",Hinata langsung melotot.
"Kalau dipikir-pikir, orang tuamu itu jarang pulang ya, Kageyama?"
"Huh? Darimana kau tahu? Aku tak pernah mengatakannya padamu...",suara Kageyama tiba-tiba mengecil di akhir setelah melihat ekspresi panas dingin dari Hinata.
'AAAAHHH! Kalau dia sadar aku telah mengikutinya selama ini bagaimana?',batin Hinata panik setengah mati.
"...? Hinata?",panggil Kageyama heran.
"Baiklah! Kapan mereka pulang?",balas Hinata cepat di tengah rasa gelisah yang melandanya.
"Hn? Kan tadi aku sudah mengatakannya..."
"HAHAHA! Kau benar! Aku melupakannya...",balas Hinata salah tingkah.
"..."
'Apa ini? Dia sepertinya lebih gugup dariku',pikir Kageyama hanya sekedar mengira-ngira.
"Ja-jadi.. orang tuamu itu seperti apa?",tanya Hinata kemudian, tak lupa dengan senyuman gelisahnya.
"Hm.. karena mereka jarang berkunjung, jadi... mungkin mereka mirip-miriplah sepertiku"
'MIRIP-MIRIP SEPERTI OUJI?',batin Hinata berteriak histeris.
"Jarang berkunjung?",tanya Hinata tiba-tiba menemukan keanehan dibalik kata-kata Kageyama.
"Karena aku tidak berasal dari sini",balas Kageyama santai.
'DAN AKU TIDAK TAHU?! ORANG TUA SEPERTI APA MEREKA?',pikir Hinata shock karena jaringan intelegensinya itu yang terbaik, tapi dia masih tidak mengetahui itu?
"Ya.. wajar kau belum tahu, aku akan menjelaskannya pelan-pelan jadi...? Hinata, kau kenapa?"
"Hm...?",gumam Hinata tersenyum kaku.
"Tidak.. kupikir aku, kau, hanya..."
"Kau takut?",tebak Kageyama asal.
Anehnya, Hinata langsung menganggukkan kepalanya dengan keras.
"Aku yakin mereka bukan orang aneh, kok!",ucap Kageyama berusaha menyakinkan Hinata.
'Tapi Kageyama nampak gelisah...',pikir Hinata ragu.
'Yah, aku tidak bisa mengatakan apapun padanya sekarang. Intinya, akan lebih baik jika mereka bertemu langsung dibanding hanya mendengarkan penjelasan dariku',pikir Kageyama ikut gelisah.
"...",Kageyama entah mengapa ikut cemas.
'Semuanya pasti akan baik-baik saja, kan..?',batin keduanya bersamaan.
Kamis, 28 Oktober 2021
20:53
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN MILIKKU!!
FanfictionHohohoho!! Kagehina ❤️ dong Hinata, seorang pria orange bertubuh mungil yang datang secara khusus ke Karasuno untuk memikat sang Pangeran karena sudah rela membuatnya turun dari tahta Kekuasaan yang selalu tersirat dalam dirinya. Sekarang, entah sud...